📩 New Message - Jinseok Kim
Jinseok Kim :
Namjoon, maaf mengganggu mu malam-malam, bagaimana keadaan Sunoo? Aku khawatir. Dia tak membalas pesan dan tak menjawab panggilanku.Jari panjang Namjoon dengan lihai mengetikan jawaban.
Daddy Duo Kim :
Sunoo menangis, tapi dia sudah tenang dan tertidur sekarang. Maafkan aku, Seokjin.Baiklah, drama apa ini? Bahkan Seokjin pun tak mengganti nama kontak manatan suaminya. Apa yang sebenarnya mereka pikirkan?
Diseberang sana Seokjin menghela nafas, dia yakin sekali bahwa anak itu akan menangis. Dan benar. Selama ini Seokjin bukan tak tahu, dia hanya pura-pura tak peka atas keinginan sederhana anaknya yang tentu rumit baginya- atau bahkan tak mungkin untuknya menuruti keinginan yang 'sederhana' itu.
Sunoo ingin orang tuanya kembali.
Jinseok Kim :
Maafkan aku, Namjoon. Aku tak tahu kalau kau sedang qtime dengan kekasihmu. Kalau tahu aku takkan mengantar Sunoo malam ini kesana. Aku pikir dia sudah mengabarimu.Daddy Duo Kim :
Gwaenchana, Seokjin. Kau tenanglah, aku akan menjaga Sunoo dengan baik.Jinseok Kim :
Ne, gomawo.Dikamarnya Seokjin termenung. Menghela nafasnya beberapa kali dan menghembuskannya dengan gusar.
"Kenapa tiba-tiba kami harus intens begini? Setelah pertemuan aneh tadi siang, lalu malam ini?? Astaga! Apa kehidupanku yang tenang sudah berakhir?" Seokjin sibuk bermonolog sampai suara bel pintu utama rumahnya terdengar, dia mengira itu pasti anak bungsunya.
Seokjin menoleh pada jam dinding di kamarnya, pukul 23.10. Maklum pada si tuan muda yang harus menekan bel agar di bukakan pintu karena pintu dirumahnya akan selalu dikunci oleh pelayan setelah jam 10 malam. Peraturan mutlak sejak rumah ini masih dibawah kuasa ibunya.
Seokjin melangkah bangun dari ranjangnya, pria itu sudah memakai gaun tidur berbahan satin yang memang kebanyakan baju tidurnya bermodel seperti itu- kebiasaannya sejak menikah dulu.
Pria itu pergi keluar untuk menengok sang anak yang dia tahu tadi keluar bersama seorang pemuda yang lumayan dikenalnya- adik sang manajer. Kim Yeonjun.
Seokjin menuruni tangga dan melihat pintu utama sedikit terbuka, lalu tak lama Soobin masuk dengan di dahului punggung, pemuda itu masih asik melihat keluar. Seokjin bisa dengan jelas melihatnya melambai riang pada seseorang sebelum akhirnya Soobin menutup pintu dan berbalik. Dia terkejut melihat ibunya sudah berdiri di belakang, berjarak 5 kaki dari dirinya.
"Astaga! Mom!" Tubuh jangkung Soobin berjengit
Seokjin terkekeh.
"Wae, wae? Kenapa kau kaget begitu?""Ck. Tanyakan pada dirimu mom. Kenapa diam-diam sudah berdiri disana?" Soobin memberengut.
"Bagaimana kencan nya? Kau bersenang-senang, tuan muda?" Goda Seokjin dengan senyum usilnya.
"Cih. Kencan apanya? Kami hanya makan malam bersama. Tak lebih"
"Ooooo~ semua itu memang berasal dari sebuah makan malam, sayang" lagi, Seokjin terkekeh menggoda sulungnya.
"Heish, hentikan mom. Kau mau ini? Yeonjun hyung membelikan ini untukmu karena dia tahu kau suka stroberi" Soobin memberikan paper bag dari restoran tempatnya makan tadi bersama Yeonjun.
"Oh! Astaga! Dia benar-benar calon menantu idaman. Kkk" Seokjin menerima paper bag berisi cake itu dengan senang hati.
"Mom!" Pekikan Soobin membuat ibunya terbahak puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce
Fanfiction🎖 #1 - leeruby (Aug, 08 '21) 🎖 #1 - jhope (Mar, 01 '22) 🎖 #2 - txt (Feb, 08 '23) Mengapa mereka berpisah? Dan apakah mereka akan kembali bersama? Mana yang akan di pilih, Keluarga ataukah Ego? BXB MPREG 21+