Eps. 18

1.6K 177 17
                                    

Seokjin menjadi berani demikian bukan tanpa alasan, dia memang penasaran akan hubungan mantan suaminya dengan wanita bernama lahir Bae Joo Hyun itu, tapi.. Sekali lagi Seokjin cukup tahu diri untuk tak bertanya lebih, jika saja..









-Flashback On-

Seokjin melihat Namjoon menarik lengan Irene menjauh dari kamar rawat Sunoo, hingga pada akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan rumah sakit.

"Tidak suka, katanya?" Seokjin tersenyum sinis, ya, sedikit. Dia berpikir, bahwa pada kenyataannya apa yang baru saja di dengar tak selalu sesuai dengan kenyataan. Aneh.

"Chogi.." samar-samar Seokjin mendengar suara. "Apa ada orang?" lagi, Seokjin terpaku sebentar, untuk sesaat otaknya berhenti berfungsi.

"Oh! ASTAGA! SUNOO!" Pria berparas cantik itu segera kembali kedalam kamar, terburu sampai hampir jatuh terpeleset. Seokjin berdiri diam disana, menatap anak bungsunya yang telah membuka mata. Kekesalannya saat melihat Namjoon dan Irene tadi sirna, tunggu.. Kenapa dia harus kesal?

Seokjin menepis pikirannya, dia berjalan cepat ke arah sang anak dengan perasaan haru. Memeluk tubuh yang kini terasa panas itu karena masih sedikit demam, "sayang, kau bangun. Astaga." Seokjin bersumpah ingin menangis.

"Mommy?" panggil suara itu lirih, Seokjin mengangguk, mengurai pelukannya, menatap sang anak dengan mata berkaca.

"Iya, sayang. Ini mommy, mommy Sunoo. Bagaimana perasaan mu, sayang? Hm?"

Sunoo tersenyum, manis. Meski sedikit sinar itu meredup dari matanya. "Maaf membuat mu khawatir, mom."

"Tidak, sayang. Jangan meminta maaf. Hm? Ku mohon pulih lah, Sunoo. My baby."

Sunoo mengangguk, "aku haus, mom."

"Oh, benar, tunggu sebentar." Seokjin bergegas mengambil air botol mineral khusus yang telah di sediakan rumah sakit dari dalam nakas kamar rawat. Membuka dan menyiapkannya untuk sang anak. Membantu pemuda itu minum melalui sedotan dengan mengangkat sedikit kepalanya.

"Bagaimana? Sudah lebih baik?"

Sunoo mengangguk, air botol telah habis setengah.

"Oh, sayang. Aku bersyukur kau bangun." Seokjin tak bohong, dia bersyukur dan sangat lega.

"Mommy sendiri?"

"Tidak, tadi daddy mu disini. Semua orang disini, tapi mereka sudah pulang karena harus istirahat."

"Daddy? Soobin hyung?"

"Daddy.. Eung.. Daddy sedang pulang untuk mengurus beberapa hal, dia akan kembali secepatnya. Dan hyung mu mommy minta pulang bersama paman Yoongi karena besok masih harus kuliah. Jangan khawatir, sayang." Seokjin mengelus surai sang putra.

"Peluk?" Tangannya terulur, membuat Seokjin tersenyum dan dengan senang hati memenuhi inginnya.

"Aku rindu mommy, aku rindu daddy. Aku mau mommy dengan daddy. Boleh?"

Deg!

Pelukan terurai.

"Mommy mau mengabulkannya, kan?"

Seokjin terdiam, tak berani lama-lama menatap mata sang anak.

"Mom, jika aku diminta untuk memilih, antara hidup atau mati, jika momny dan daddy bisa kembali hanya dengan ketiadaanku, aku akan memilih mati, mom. Aku ingin menukar hidupku, segalanya yang berharga, demi kalian."

DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang