Yang gak voment, burik 😀
- Divorce -
Manik di dalam pelupuk mata yang tertutup itu terlihat gelisah, perlahan namun pasti, Kim Seokjin membuka matanya, kembali dari alam bawah sadar yang sempat membelenggu nya. Menatap sekeliling, mendapati dirinya tengah berada di sebuah kamar rawat rumah sakit, sesaat kemudian pria itu teringat apa yang menyebabkannya berakhir di sana.
Netra nya kemudian menemukan pemandangan menghangatkan hati sekaligus membuat khawatir. Disana ada sang mantan suami, tertidur dengan posisi duduk yang paha nya dijadikan bantalan tidur oleh kedua anak mereka. Ketiga pria itu terlihat lelap, namun Seokjin khawatir posisi mereka membuat tak nyaman saat bangun nanti. Ingin membangunkan, tapi Seokjin tak sampai hati. Jadilah sang ibu memilih diam seraya memperhatikan adegan indah itu lamat-lamat.
Dari balik jendela Seokjin bisa melihat langit yang mulai membiru, pertanda dirinya tengah berada di permulaan hari. Ketiga kesayangannya itu pasti tertidur di sana semalaman, astaga, Seokjin benar-benar khawatir.
Di tengah kekhawatirannya, pintu ruang rawat Seokjin tergeser, dia bisa melihat Yoongi memasuki ruangan. Dengan segera memberi kode, jari yang diletakan di depan bibir, Seokjin meminta sepupunya itu untuk tenang. Dengan berjalan sedikit mengendap, Yoongi mengabulkan, menghampiri ranjang Seokjin dengan hati-hati agar tak menimbulkan suara yang terlalu ribut.
"Kau sudah lama bangun?" Tanya Yoongi sedikit berbisik.
"Ani, baru beberapa saat lalu."
"Bagaimana perasaan mu? Ku panggilkan dokter ya?"
"Lebih baik dari kemarin, ku rasa."
Yoongi bergegas menekan tombol untuk memanggil perawat, di sisi kasur Seokjin.
"Yoon, aku kenapa?" Tanya Seokjin setelahnya.
Yoongi menatap sang sepupu, "kau muntah-muntah dan pingsan, lalu dilarikan kemari."
"Bukan itu maksud ku."
Masih menatap Seokjin, sang pemilik agensi menghela nafasnya, "makan siang mu mengandung racun."
Seokjin mengernyit. "Lagi?"
Kali ini Yoongi mengangguk dengan perasaan tak enak, dia merasa tak bisa menjaga Seokjin dengan baik, selalu saja kecolongan seperti ini. Beruntung pria cantik itu masih bisa di selamatkan.
"Tapi bukankah makanan itu di sediakan oleh crew?"
"Kami masih menyelidikinya, kau tenang saja, hm? Sebaiknya mulai sekarang jangan makan makanan yang berada di lokasi, aku akan menyiapkannya sendiri untukmu dan meminta Taehyung mengurusnya." Yoongi menepuk pelan bahu Seokjin.
Sang pasien terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk, "jangan salahkan dirimu, hm?" Ucapnya seakan membaca pikiran Yoongi, sejak kemarin, pria itu tak henti merutuki dirinya.
"Kalau aku lebih hati-hati, kau tidak perlu ada disini, Jin. Aku juga telah menghubungi penanggung jawab film agar lebih hati-hati kedepannya. Aku hampir saja menuntut mereka." Desah pria berkulit pucat itu frustasi.
"Tidak perlu melakukannya, cukup cari tahu siapa orangnya." Cegah Seokjin, sungguh dia tak ingin membesarkan masalah seperti ini.
Lagi, Yoongi hanya bisa menghela nafas, terlampau hafal sikap sepupu cantiknya itu. "Eoh, kami akan segera mengetahuinya."
Seokjin kembali mengangguk, tersenyum simpul demi meyakinkan Yoongi bahwa dirinya telah baik-baik saja.
Tak berselang lama, dokter datang bersama seorang perawat untuk memeriksa keadaan pasien. Dan sebab kesibukan di ruangan itu, membuat Namjoon terjaga dari tidurnya. Sempat panik, namun melihat Seokjin telah membuka matanya, membuat Namjoon menghela nafas lega.

KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce
Fanfiction🎖 #1 - leeruby (Aug, 08 '21) 🎖 #1 - jhope (Mar, 01 '22) 🎖 #2 - txt (Feb, 08 '23) Mengapa mereka berpisah? Dan apakah mereka akan kembali bersama? Mana yang akan di pilih, Keluarga ataukah Ego? BXB MPREG 21+