Hening menjadi latar perjalanan Irene dan Namjoon kali ini, wanita cantik itu beberapa kali melirik pada pria yang sudah beberapa bulan belakangan menjadi teman kencannya. Irene menyukai Namjoon, sangat. Bahkan hal itu terjadi sejak perjumpaan pertama mereka. Namjoon tak seperti pria kebanyakan, yang akan berlomba-lomba mendapatkan perhatian seorang Bae Irene, pria itu begitu cuek, terlalu dingin, sampai-sampai membuat Irene bisa mati penasaran, rasanya. Ya, Irene begitu tertarik untuk mengenal lebih jauh pria yang pada kenyataan terpaut usia cukup jauh darinya itu.
"Oppa.."
Namjoon hanya bergumam sebagai jawaban, Irene memakluminya, mungkin saja pria itu masih merasa kacau sebab keadaan anaknya. Irene tak mau banyak menuntut.
"Oppa lelah?" tanyanya.
"Terlihat jelas, bukan? Di tambah sekarang aku harus mengantar mu pulang, lalu kembali kerumah sakit."
"Bukankah ada Seokjin sunbae disana? Maksudku-"
"Aku tidak bisa membiarkannya menjaga Sunoo sendirian. Dia juga harus istirahat."
"Tapi oppa juga harus istirahat."
"Aku bisa mengurus diriku, Irene. Kalau kau mengkhawatirkan ku, jangan tambah bebanku." sejak tadi Namjoon hanya menjawab dengan cuek, bahkan tanpa sedikitpun berminat menoleh pada si lawan bicara.
Irene menunduk, memainkan jarinya diatas pangkuan. "Kenapa oppa jadi seperti ini?" lirihnya.
"Apa?" Namjoon mulai lelah menimpali.
"Aku tahu oppa cuek, tapi.. Oppa tidak pernah bicara se kasar itu padaku, sebelumnya."
"Jika aku berubah, bukankah kau harus tau apa yang salah?"
"Apa.. Apa kau membenciku?"
Namjoon menghela nafas, "aku tidak akan membenci orang hanya karena dia merepotkan." pria itu mendengus jengah.
"Lalu.. Apa.. Karena Seokjin sunbae?"
Jika Irene bisa melihat, maka air wajah Namjoon yang sekarang adalah yang paling kaku yang akan pernah dilihat nya, hati Namjoon mengiyakan, namun pikirannya bercabang, apakah iya? Apa mungkin? Selalu begitu. Dia tidak pernah yakin tepat waktu. Malah kembali meragu tak menentu.
Mendapati keterdiaman Namjoon, hati Irene berdenyut nyeri.
"Oppa.. Oppa sudah dengan ku, kan?" wanita itu menatap Namjoon dari samping, pria itu benar-benar tak berminat menoleh barang seujung mata."Huh?"
"Oppa tidak mencintai Seokjin sunbae, kan? Kalian sudah lama berpisah. Iya kan?" Irene dengan semangat untuk dirinya sendiri.
"Ku rasa itu bukan urusan mu, Bae." tegas Namjoon.
"Tapi-" kalimat Irene terhenti saat Namjoon menoleh, menatapnya tajam.
"Bisakah kau tenang? Aku sungguh sangat lelah, jika terus seperti ini aku akan benar-benar membencimu."
Irene ingin menangis, namun sekuat tenaga di tahannya, wanita itu hanya menunduk. Terdiam, setelahnya tak ada lagi pertanyaan yang terlontar dari si wanita bermarga Bae.
- Divorce -
Namjoon kembali tiba dirumah sakit hampir tengah malam, dilihatnya Seokjin tengah memegangi tangan anak bungsu mereka.
"Kau tidak tidur, Jinseok? Apa aku lama? Maaf."
"Bukan masalah, Namjoon. Aku yakin kau perlu waktu dengan kekasih mu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce
Hayran Kurgu🎖 #1 - leeruby (Aug, 08 '21) 🎖 #1 - jhope (Mar, 01 '22) 🎖 #2 - txt (Feb, 08 '23) Mengapa mereka berpisah? Dan apakah mereka akan kembali bersama? Mana yang akan di pilih, Keluarga ataukah Ego? BXB MPREG 21+