Eps. 35

1.6K 200 11
                                    

Seokjin sampai dirumahnya, mendapati Jimin dan anak-anak tengah berkumpul di ruang keluarga. Seokjin bisa melihat banyaknya buah tangan yang di bawa keluarga sepupunya itu.

Jimin memeluk Seokjin erat saat menyambutnya.

"Ah, aku tidak tahu kalau kalian akan kemari, aku tidak membeli apa-apa untuk dihidangkan." Sesal Seokjin.

Jimin tersenyum begitu manisnya, siapapun akan selalu merasa tenang jika melihat senyum itu. "Tidak perlu, kami sudah membawa banyak." Sahutnya. Kemudian pria itu beralih pada Taehyung yang menyusul masuk, bisa melihat pria itu sedikit terkejut karena keadaan rumah yang agak ramai.

Jimin juga memeluk Taehyung untuk menyapa, mereka juga akan menjadi keluarga sebentar lagi. "Kebetulan kau ikut mampir, Taehyung-ah. Aku bawa banyak makanan."

"Ah, tadinya aku hanya akan menggunakan toilet. Tapi nampaknya ini akan jadi sedikit lebih lama." Selanjutnya mereka terkekeh bersama.

Seokjin menyapa Sunghoon dan Jongseong, itu terasa seperti sudah lama sekali mereka tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Seokjin bersyukur memiliki keluarga yang cukup peduli untuk sekadar berkunjung.

"Apa Yoongi masih bekerja? Dia tidak ikut kemari?" Tanya Seokjin.

"Mungkin nanti dia menyusul, aku sudah bilang akan kerumah mu. Dia sedang ada urusan dengan... Namjoon."

"Oh? Namjoon?" Seokjin sedikit tertarik saat nama mantan suaminya di sebut, tapi Seokjin cukup tahu diri untuk tidak buru-buru ingin tahu akan hal yang bukan menjadi ranah nya untuk bertanya lebih. Mungkin dua pria penggila bisnis itu memang memiliki urusan 'penting'.
















- Divorce -





"Ada apa?" Namjoon segera saja menodong pria yang memintanya buru-buru datang, dengan pertanyaan tak sabaran.

Yoongi duduk di depan Namjoon, mereka tengah berada di sebuah coffee shop yang berada di tengah lokasi Yoongi dan Namjoon.

"Aku sudah menemukan bukti, pelaku yang menaruh racun di makan siang Seokjin." Pernyataan itu sontak membuat mata Namjoon membulat antusias.

"Sungguh? Siapa? Apa dugaan ku benar?"

"Sayangnya kau salah, tapi orang ini masih ada hubungannya dengan wanita itu."

"Huh? Jadi bukan Irene?" Dahi Namjoon sukses berkerut.

Yoongi menggeleng dengan helaan nafas samar.

Namjoon terkejut, sangat. Pasalnya dia tidak memiliki tersangka lain sebagai dalang keracunan Seokjin tempo hari. Kalau bukan Irene, lalu siapa?

















Seokjin terkejut saat dirinya dipeluk erat dari belakang. Seokjin sedang membuatkan coklat hangat untuk tamu-tamu nya karena cuaca malam yang tiba-tiba hujan deras, lantas membuat udara sekitar menjadi lebih dingin.

"Boleh buatkan untukku juga?" Suara familiar yang membuat rungu dan hatinya hangat, Seokjin tersenyum begitu sumringah saat tahu siapa pelakunya.

"Kau membuatku terkejut." Sahut Seokjin pelan, membiarkan hidung Namjoon menari-nari di permukaan kulit lehernya. "Joon-ah, aku belum mandi."

Namjoon terkekeh, "apa aku pernah mempermasalahkan hal itu, sayang?"

Oh, astaga. Seokjin tidak siap untuk serangan tiba-tiba.

"Oh, wow. Apa aku mengganggu?" Suara Yoongi menginterupsi. Membuat Seokjin buru-buru menjauh dari jangkauan Namjoon.

Sedang Namjoon berdecak sebal pada pria itu, membuat Yoongi terkekeh puas.

DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang