Eps. 32 🔞

4.3K 213 28
                                        

....

"Jangan menatap ku begitu." Ucap Seokjin sedikit keras, dia sudah seperti anak perawan di malam pertama. Dia malu.

Namjoon terkekeh, "kamu sangat indah, Jinseok. Tidak pernah berubah."

"Namjoon, aku tidak lagi muda seperti dulu."

"Lalu kenapa?"

"Rasanya.. Ini sedikit aneh.."

Namjoon kemudian menarik tengkuk Seokjin mendekat padanya, melumat bibir penuh itu lembut. Lidah keduanya bermain liar, mengecap rindu satu sama lain.

Naluri Seokjin kembali membawanya bergerak di atas Namjoon, bokongnya maju mundur teratur, milik Namjoon yang terasa semakin keras dan mengganjal di dalam fabrikan membuat Seokjin gila.

"Namhh.. Ah.." Seokjin kini mendusel di ceruk leher mantan suaminya, menghisap kulit tan itu kuat, menjilat dan menggigit nya sensual. Dia suka saat Namjoon menggeram atas perbuatannya.

"Ahh.. Jinseokhh.."

"Mmh.." Seokjin masih asik dengan kegiatannya, maju mundur di atas Namjoon dan menjamah kulit leher pria itu, yang sekarang mulai menjalar ke atas dada, menari dengan lidahnya di atas puting Namjoon yang sudah ikut keras.

Suara kecap mulut dan lidah Seokjin membuat libido Namjoon meledak. Dia membiarkan kesayangannya melakukan apapun pada tubuhnya, Namjoon akan membiarkan Seokjin mencari puasnya. Kepala Namjoon tengadah, lenguhan samar mengalun dari bibirnya, menikmati permainan sang mantan suami.

Seokjin menarik satu tangan Namjoon untuk di letakan di antara bokongnya, Seokjin ingin Namjoon bermain dengannya disana.

Bilah bibir keduanya kembali bertemu, dengan posisi Namjoon yang kini mulai ikut aktif bermain, jemarinya digesek halus, merasakan kerutan liang senggama Seokjin yang sudah basah terbawa hasrat.

Rasanya geli, Seokjin memekik tertahan kala jari tengah Namjoon mulai menerobosnya pelan. "Joonh- ah~"

Suara Seokjin yang seperti itu tidak baik untuk kewarasan Namjoon. Kini Seokjin mengurai sedikit jaraknya dari Namjoon, membiarkan pria kekar itu menghisap kuat dadanya yang segera terasa sakit juga nikmat di satu waktu. Namjoon menghisap nya terlalu kuat, terlebih dengan jemari si dominan di belakangnya yang tak henti bergerak keluar masuk, begitu saja Seokjin sudah hampir klimaks.

"Fu- angh!" Seokjin menengadah saat sengaja merubah posisi tubuhnya agar jari Namjoon masuk sempurna ke dalamnya, Seokjin kembali mengambil alih, dia menaik turunkan bokongnya mandiri.

Sudah lama, sudah sangat lama sekali dia tidak merasakan sensasi ini. Nikmat.

"Kamu sangat merindukannya, Jinseok?"

"Ungh~ yah, Joonieh.. Angh! Aku merindukan mu." Seokjin kembali mencium bibir Namjoon dengan gerakan yang berantakan. Namjoon tahu pria itu tengah mengejar puncak nya.

"Let me help." Bisik Namjoon di depan wajah Seokjin, si cantik mengangguk dengan dada yang naik turun, terengah karena perbuatannya sendiri.

Namjoon dengan cekatan melepas celananya tanpa menyingkirkan Seok dari atasnya, hanya menyisakan atasan pajamas kimono berbahan satin miliknya.

Namjoon mempersiapkan miliknya sebentar sebelum mempertemukannya dengan liang Seokjin, menggodanya di depan pintu dengan gesekan halus. Seokjin berdebar bukan main, takut, juga tak sabar.

Namjoon menarik Seokjin untuk kembali di cium saat dirinya mulai mendorong masuk menembus kesayangannya. Dahi Seokjin mengerut menahan perih, ciumannya tak lagi fokus, mulutnya terbuka dengan mata memejam erat. Kemudian dia mendesis saat merasa kejantanan Namjoon mulai mengisinya.

DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang