Eps. 34

1.2K 165 50
                                    

Double up!!

Ayo bilang apa sama Moon 😠














"Namjoon? Sebenarnya ada apa?"

Seokjin sedikit khawatir, pasalnya saat sang anak dan mantan suaminya tiba di kediamannya tadi, pemuda itu menangis memeluk ibunya sampai tertidur. Dia bahkan tak mau bicara dengan ayahnya sejak diperjalanan.

Kini mereka berdua ada di kamar Seokjin, mencegah orang lain mendengar pembicaraan mereka.

"Seokjin, apa kamu akan tetap menerimaku jika ternyata aku memiliki kesalahan yang ku lupakan?"

"Apa maksud mu, Namjoon? Tolong, bicaralah dengan jelas."

Namjoon menarik nafas dalam sebelum kembali bicara, "Tadi... Kami bertemu Irene dirumah ibuku. Dan... Wanita itu bicara omong kosong soal kehamilan."

Seokjin terkejut, reaksinya tak jauh berbeda dengan Sunoo tadi. "Omong kosong bagaimana?" Tanyanya berusaha tenang.

"Dia bilang dia hamil anakku, hanya saja... Aku tidak ingat pernah melakukan itu dengannya." Suara Namjoon bergetar, Seokjin tahu pria itupun tak yakin dengan ingatannya.

Hening sesaat sebelum Seokjin melayangkan tanya, "kalian pernah mabuk?"

Namjoon terdiam, pertanyaan Seokjin seakan menembak langsung dari kepala Namjoon. Karena sejak tadi memang itulah yang sedang di pikirkannya. Dan sialnya Namjoon ingat pernah minum bersama dengan wanita itu dirumahnya. Kejadian ini sekitar satu bulan sebelum Namjoon bertemu kembali dengan Seokjin.

"Pernah ya?" Seokjin berucap lirih.

"Seokjin, maafkan aku-"

"Tidak, tidak. Jangan minta maaf, Namjoon." Seokjin menyentuh wajah Namjoon lembut, menatap pria yang lebih tinggi penuh rasa. "Aku tidak berhak marah padamu untuk hal itu, aku juga tidak bisa menyalahkan mu. Kita pernah berpisah... Sangat lama, itu hal yang wajar."

Seokjin berucap begitu lembut, namun mampu membuat kaki Namjoon bergetar lemas. Rasa bersalah seberat beton seperti menimpanya dari atas kepala, hati Namjoon remuk. Dia tahu bahwa jika ucapan Irene benar, maka dia telah menyakiti Seokjin, sekali lagi.

Namjoon menggeleng, "aku akan pastikan itu bukan milikku. Aku tidak pernah melakukannya, aku akan buktikan padamu, Jinseok. Aku tidak akan menyakitimu lagi, aku hanya ingin kembali padamu, tolong tunggu aku sebentar lagi."

Seokjin membawa Namjoon kedalam pelukan, jika di katakan apakah Seokjin hancur? Yah, saat ini dia tengah merasa amat bingung. Apakah sesingkat ini? Dia bahkan baru merasakan kasih sayang Namjoon  dua bulan terakhir, dia baru merasakan dirinya kembali utuh setelah sepuluh tahun. Apakah hanya sesingkat ini? Batinnya nelangsa.

Tidak, Seokjin tidak menangis. Namjoon tidak menyakitinya. Seokjin hanya takut, bahwa dirinya tak mampu kembali bersatu, bahwa nyatanya mereka memang telah sejauh itu.





















- Divorce -











Namjoon hanya membiarkan ibunya bicara seorang diri sejak tadi, jika bukan karena rasa hormat pada orang tua yang telah melahirkan dan merawatnya sejak kecil, Namjoon rasanya ingin sekali mengusir wanita paruh baya itu. Karena sungguh, Namjoon sangat muak dengan hal seperti ini.

DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang