"Oh, Sunoo, bukannya itu mobil paman Kim?" Jake menyadari keberadaan kendaraan yang familiar untuknya, Sunoo mengikuti arah pandang temannya.
"Oh, benar. Itu daddy. Kenapa dia kemari?" Sunoo ditemani Jake dan Jay berjalan mendekat, dan seorang pria bertubuh gagah keluar dari dalam kendaraan roda empatnya, masih dengan setelan kerja rapih tanpa jas. Dia masih sangat tampan di usianya yang bahkan sudah menginjak kepala empat, bahkan beberapa murid sempat mencuri pandang padanya. Agaknya mereka penasaran siapa sosok berkarisma itu.
Namjoon tersenyum menyambut si bungsu, "hai, sayang?"
Sunoo memeluk sang ayah, "daddy menjemput ku?" Tanyanya sumringah.
"Tentu saja." Kini Namjoon beralih pada dua pemuda yang datang bersama anaknya, "selamat sore, anak-anak." Sapanya.
Jake dan Jay membungkuk memberi salam, "selamat sore, paman."
"Sudah tidak ada yang tertinggal kan? Kita pulang sekarang?" Tanya Namjoon.
"Pulang ke rumah mommy?"
"No, son. Kita ke rumah daddy malam ini."
Sunoo terlihat berpikir, kemudian Namjoon tersenyum menyadari kebimbangan sang anak. "Mommy dan hyung mu akan menyusul ke rumah daddy. Kita akan berkumpul di sana."
"Sungguh?!" Mata Sunoo berbinar-binar. Namjoon mengangguk juga dengan senyum berdimple nya.
"Kalian berdua bagaimana? Mau paman antar?" Tawar Namjoon pada dua pemuda yang masih setia berdiri di sana.
"Ah, terimakasih, paman. Tapi supir ku sudah menjemput." Jawab Jake.
"Aku juga bawa mobil sendiri, paman." Sahut Jay.
"Baiklah, kalau begitu tolong hati-hati. Terimakasih sudah menjaga Sunoo hari ini."
"Tentu saja, paman. Dengan senang hati."
Namjoon mengangguk, "salam untuk orang tua kalian, ne? Kalau begitu kami duluan." Ucapnya seraya membiarkan Sunoo masuk ke mobil lebih dulu, kemudian menyusul.
"Ne~ tolong hati-hati, paman, Sunoo."
"Dadah~" Sunoo melambai riang dari dalam mobil yang melaju pelan. Yang dibalas oleh kedua karib nya, sampai mobil mewah itu benar-benar meninggalkan pekarangan sekolah.
"Aku senang keluarga mereka kembali lagi." Ungkap Jake sungguh-sungguh.
"Benar. Aku harap Sunoo bisa cepat sembuh karena yang dia inginkan sudah menjadi kenyataan."
Jake mengangguki ucapan sahabatnya.
- Divorce -
Pukul sebelas malam, Namjoon masih terjaga di ruang baca, sedang kedua anaknya telah lelap di kamar masing-masing. Hati Namjoon bukan main senang, makan malam nya di temani oleh kedua jagoan, meski kurang kehadiran si kekasih hati, tetapi Namjoon coba memaklumi. Seokjin tentu masih harus menyelesaikan tanggung jawab pada pekerjaannya.
Di keheningan malam itu dia bisa mendengar saat pintu utama di buka, sebab ruang baca yang memang berdekatan dengan ruang depan, dan Namjoon memang sengaja tak menutup pintu ruang bacanya, sebab membaca hanya sebagai alibi untuknya yang sejak tadi menunggu kepulangan sang mantan istri.
Seokjin sedikit terkejut mendapati sosok raksasa Namjoon berjalan mendekat dari kegelapan ruangan, lengkap dengan jubah tidur berbahan satin yang membuatnya terlihat bak titisan dewa.
Astaga, Namjoon tampan sekali.
Seokjin selalu suka jika pria itu memakai kacamata nya.
"Baru pulang? Malam sekali?" Namjoon menyapa dengan suara husky nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce
Fanfiction🎖 #1 - leeruby (Aug, 08 '21) 🎖 #1 - jhope (Mar, 01 '22) 🎖 #2 - txt (Feb, 08 '23) Mengapa mereka berpisah? Dan apakah mereka akan kembali bersama? Mana yang akan di pilih, Keluarga ataukah Ego? BXB MPREG 21+