Eps. 11

1.6K 169 3
                                    

"Hmm.. Jadi begitu?? Mereka sudah tahu soal hubungan mu dengan Irene?"

"Yah, begitulah.. Sekarang aku sangat pusing memikirkan segalanya, Sunoo bahkan mulai terang-terangan meminta ku kembali pada mommy nya"

"Oh? Itu bukan ide buruk"

"Ck. Apa yang kau pikirkan, Jung Hoseok?" Namjoon mendesah frustasi,

"Bukankah kau masih memiliki rasa pada mantan istrimu yang cantik itu?"

"Kau gila, ya?"

Hoseok merotasi matanya.
"Kau masih tak sadar juga rupanya?"

"Sadar soal apa?"

"Hah~, aku tak percaya seseorang pemilik IQ di atas rata-rata masyarakat ini masih harus di dikte soal cinta. Kau ternyata memang hanya benar-benar menonjol dibidang akademik, eoh? otak seksi mu itu hanya bisa di gunakan untuk berbisnis Namjoon, sedang hatimu seperti kehilangan fungsinya disana. Hanya pelengkap organ."

"Bicara yang benar, Hoseok" geram Namjoon yang entah mengapa merasa pening mendengar ucapan berbelit sahabatnya itu.

"Matamu, benda itu bahkan selalu berbinar tiap kali kau menyebut nama Kim Seokjin, saat kau mengingat segelintir momen rumah tangga mu bersamanya. Kau tak sadar juga kalau dia itu istimewa untuk mu? Kau memiliki rasa padanya, Namjoon"

"Tapi.. Jika itu benar, kenapa baru terjadi sekarang?? Kenapa tak sejak dulu?? Itu aneh, Hoseok"

Hoseok menggeleng dengan helaan nafas jengah. Tubuhnya dia sandarkan pada sofa empuk milik Namjoon,
"Itu sudah ada saja sejak dulu, tentu saja. Hanya dirimu lah yang terlalu ba'al. Kau bahkan tak pernah berusaha memahami perasaanmu sendiri. Perasaan bingung yang selama ini mendera mu saat bersangkutan dengan Seokjin adalah sebuah rasa sayang, Namjoon. Kau menginginkan nya"

Namjoon terdiam, dia tertegun dengan kalimat terakhir Hoseok. Inti dari perkataan Hoseok hari ini hampir sama dengan Sunoo, anak bungsunya. Bahwa Namjoon memang memiliki rasa yang tak atau telat di sadari pada Seokjin. Benar kata Hoseok, Namjoon terlalu bodoh, dia bahkan tak sudi mengiba pada rasanya sendiri. Hati itu.. Seperti kehilangan fungsi.

"Lalu.. Lalu aku harus bagaimana, Hoseok? Aku bingung.. Aku belum pernah begini seumur hidupku"

"Coba perbaiki saja, Namjoon. Dekati Seokjin lagi, cari tahu apa dirinya juga masih memiliki perasaan yang sama dengan mu atau tidak."

"Sepertinya tidak" sahutnya putus asa.

"Kau bahkan belum mencobanya, pabo!"

"Kalau dia memiliki rasa terhadapku, dia takkan mungkin meminta cerai, Hoseok"

"Mungkin saja, kalau kau tidak peka! Sekarang siapa yang bisa bertahan jika pasangannya bahkan tak pernah menganggap dan menghargai kehadirannya? Apa kau bahkan pernah memberikannya hadiah?? Bersikap romantis padanya? Atau sekadar menanyakan kabarnya saat kau pulang kerja dan bertemu dengannya dirumah?? Perhatian kecil seperti itu sangat penting, apa kau paham, Namjoon?"

Namjoon lagi-lagi tercenung.

Benar apa yang dikatakan pria bermarga Jung yang sudah bertahun menjadi sahabatnya itu, 10 tahun menikah dengan Seokjin, Namjoon mengakui dalam hati bahwa memang dia tak pernah melakukan hal yang barusan Hoseok sebut sebagai perhatian kecil, atau bahkan mencoba bersikap romantis dengan memberikan apresiasi di tiap moment. Namun jelas Namjoon tetap sangat menghargai dan menganggap kehadiran Seokjin, bahkan mungkin tanpa di sadari dia menyukai keberadaan sosok hangat itu dalam dirinya, hanya saja kembali lagi ke titik awal, bahwa Namjoon adalah orang yang benar-benar awam untuk hal seperti ini.

DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang