"Aku pulang~"
"Cih, masih ingat rumah kau anak muda?"
"Heish, ada apa denganmu pa? Sensi sekali, apa sangat kau merindukan anak sulungmu ini, eoh?"
"Cih, percaya diri sekali"
"Persis seperti mu" timpal Jimin, Sunghoon terkekeh.
"Kau tak bersama Soobin, sayang?" tanya Jimin pada anaknya,
"Soobin masih ada pertemuan dengan organisasinya, ma. Mungkin dia akan pulang terlambat"
Jimin mengangguk,
"Kau sudah makan malam?""Belum, aku sangat lapar. Aku ingin makan masakan mama"
"Uh, anak ku. Yasudah ganti pakaian dan makan, ah.. Dan coba ajak Sunoo, dia dikamar tamu, dia tadi tak mau makan bersama kami"
"Eh? Ada apa??"
Jimin menghela nafas lalu mendudukkan diri disebelah suaminya,
"Mood nya sedang tak baik, mungkin. Kau bisa bertanya padanya jika dia mau bicara padamu"
Sunghoon terdiam sebentar lalu mengangguk.
"Kalau begitu aku ke kamar dulu" ucapnya seraya berlalu."Yeobo, aku khawatir dengan Sunoo dan Soobin, bukankah mereka terlihat seperti kurang perhatian dari kedua orang tuanya?"
"Yah, bagaimanapun kehidupan mereka sulit, sayang.. Aku paham kekhawatiran mu, akupun merasakannya, dan sebagai kerabat hanya ini yang bisa kita lakukan"
"Apakah mungkin, kalau suatu saat nanti dua orang itu bersama lagi?" Tanya Jimin lirih,
"Nugu? Namjoon dan Seokjin maksud mu?"
"Hum, agar Seokjin hyung tak perlu bekerja sampai tak pulang seperti ini dan bisa lebih memperhatikan anak-anaknya seperti dulu. Mereka sedang ada dalam fase pencarian jati diri, butuh banyak perhatian dan bimbingan dari orang tua."
"Tidak pernah ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya, sayang. Tapi kita semua berharap yang terbaik"
"Tapi, hyung.. Apa Seokjin hyung tak pernah membicarakan Namjoon hyung padamu?"
Yoongi menggeleng,
"Seokjin selalu tertutup soal pribadinya padaku, pada siapapun.""Hum, sayang sekali"
"Tapi.. Jika kau benar-benar penasaran, ada satu hal yang kuyakini dari dirinya"
"Apa?"
"Dia masih menyimpan rasa pada Namjoon"
"Eh? Kau yakin?"
Yoongi mengangguk,
"Kau tahu feeling ku tak pernah salah, sayang"Jimin bergeming, terlihat berpikir, jika di putar kebelakang memang selama mengenal Yoongi, Jimin selalu dibuat takjub dengan ketajaman intuisi suaminya itu.
"Jika memang begitu, semoga itu benar, hyung.. Aku sangat mengharapkan nya"
"Kita lihat saja nanti" Yoongi mengecup kening Jimin,
"Bogoshippo" bisik Yoongi ditelinga Jimin,
"Aisshh, kau ini.."
"Ayolah, kau harus bertanggung jawab karena menyuruhku tidur diluar semalam. Tubuhku pegal semua"
"Cih, salah sendiri"
"Iya, baiklah aku salah. Hm? Maafkan aku sayangku, ayo kita ke kamar, hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce
Fanfiction🎖 #1 - leeruby (Aug, 08 '21) 🎖 #1 - jhope (Mar, 01 '22) 🎖 #2 - txt (Feb, 08 '23) Mengapa mereka berpisah? Dan apakah mereka akan kembali bersama? Mana yang akan di pilih, Keluarga ataukah Ego? BXB MPREG 21+