Sunoo sedang berdiri menunggu bus dengan gelisah di halte tak jauh dari sekolahnya, saat sebuah mobil sedan berwarna putih gading berhenti di depan pemuda itu. Kaca jendela nya terbuka dan memperlihatkan seseorang yang Sunoo kenal dibalik kemudinya. Sunoo membeo, sedikit takjub karena melihat orang itu mengemudi mobil sendiri ke sekolah.
"Sunoo-san? Sedang apa disini? Kenapa tidak masuk ke sekolah? Kamu tidak bisa menyeberang?" Entah meledek atau benar-benar, Riki bertanya dengan ekspresi polos nya.
Dahi Sunoo berkerut, sedikit tidak senang karena aksinya di pergoki. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum menjawab, "nanti. Aku hanya sedang menunggu teman."
"Kamu berbohong?"
Sialan. Sunoo tak menyangka Riki akan tahu secepat itu. Dia terlalu peka, rasanya sedikit mengerikan.
"Kamu mau bolos? Kemana? Ajak aku."
Mata Sunoo membulat, benar-benar tak menyangka siswa pindahan itu malah menawarkan diri untuk ikut terlibat dalam masalah bersamanya. Sunoo belum menyahut, masih mencerna baik-baik kalimat si lawan bicara.
"Bagaimana? Boleh kan? Tenang saja, aku tidak akan bilang siapa-siapa." Katanya meyakinkan, meski itu terlihat semakin aneh oleh Sunoo.
Sekali lagi, pemuda Kim itu menoleh ke kanan dan ke kiri. Terkejut saat mendapati mobil yang tak asing untuknya. Itu mobil Hoseok, dia pasti sedang mengantar Jake. Jangan sampai ada yang melihat Sunoo disini, bisa-bisa pria itu mengadu pada ibunya.
Sunoo bergegas, buru-buru masuk kedalam mobil Riki, harum kopi segera menyeruak memenuhi paru-paru Sunoo.
"Kenapa kamu tidak di antar supir?" Tanya Sunoo.
"Supir hanya mengantar di hari pertama, selebihnya aku rasa lebih asik sendiri." Riki tersenyum begitu manis pada Sunoo yang tengah mengangguk-angguk. "So, where we going? Ke mall? Menonton? Main wahana?-"
"Bisa antar aku ke apartemen xxx?"
"He? Astaga! Kamu mau apa ke apartemen? Jangan bilang-"
"Hish, jangan berpikiran yang aneh-aneh."
"Aku akan mengantar mu, tapi aku harus ikut dengan mu."
"Tapi-"
"Kalau tidak, aku akan membawa mu ke sekolah."
"Oh, astaga." Sunoo menghela nafasnya, "baiklah. Tapi tolong jangan banyak tanya. Aku hanya ingin menyelesaikan beberapa hal."
Riki memberikan gestur 'oke' dengan jemarinya, kemudian menarik garis dari kanan ke kiri di atas bibirnya, menyatakan bahwa dirinya akan menepati janji untuk tidak banyak tanya. Satu-satunya yang Riki cari adalah kesempatan untuk bisa bersama pemuda manis itu lebih lama.
Ya, Riki menyukainya. Dia menyukai Sunoo sejak pertama.
- Divorce -
Ponsel Seokjin bergetar, menampilkan nama sang mantan suami di layarnya.
"Halo?"
"Hai, Jinseok? Sedang apa? "
"Namjoon, aku sedang membuat cookies untuk anak-anak."
"Boleh aku kesana saat jam makan siang? "
"Oh? Kamu mau makan siang disini? Kalau begitu akan ku masak kan sesuatu, kamu mau apa?"
"Ah, tidak. Tidak perlu repot-repot. Kalau kamu belum memasak, lebih baik kita makan di luar saja. Bukankah sudah lama tidak berkencan? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce
Fanfiction🎖 #1 - leeruby (Aug, 08 '21) 🎖 #1 - jhope (Mar, 01 '22) 🎖 #2 - txt (Feb, 08 '23) Mengapa mereka berpisah? Dan apakah mereka akan kembali bersama? Mana yang akan di pilih, Keluarga ataukah Ego? BXB MPREG 21+