Eps. 33

1.8K 140 18
                                    

Namjoon sedang bekerja di kantornya, saat tamu tak di undang itu datang. Irene dengan langkah percaya diri dan senyum sumringah menghampiri Namjoon, bahkan mengabaikan tatapan tak suka si pemilik tempat.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Namjoon, benar-benar tak ragu menunjukkan ketidak sukaannya.

"Oh? Apa lagi? Menyapa kekasih ku tentu saja." Sahut si wanita masih dengan senyuman nya, membuat Namjoon mengernyit heran.

"Siapa yang kau sebut kekasih, Irene-ssi?"

"Apa ada orang lain lagi disini?"

"Irene, ku rasa aku sudah memperjelas hubungan kita di rumah sakit, saat itu?"

Irene terkekeh, "kamu pikir aku akan menyerah begitu saja padamu? Kamu salah besar, oppa."

Namjoon tak menyahut, dia hanya menatap Irene datar.

"Lebih baik kamu kembali bersikap baik padaku mulai sekarang, oppa."

"Dan kenapa aku harus?"

Irene mengedikkan bahu, berjalan mendekat pada Namjoon yang masih duduk tenang di kursi kebesaran nya. "Jika kamu benar-benar ingin menyelesaikan ini, datanglah ke tempatku malam ini. Untuk yang terakhir kali, bagaimana?"

Permintaan yang terdengar seperti ancaman di telinga Namjoon itu membuatnya tersenyum sinis, "dan kau pikir aku percaya jika itu untuk yang terakhir. Aku tahu kamu merencanakan sesuatu, Irene."

Jawaban Namjoon membuat Irene tergelak. "Oh, baiklah. Aku lupa kalau kamu cukup pintar."

"Ku pikir kau sudah tahu jawabannya. Bisa pergi sekarang? Aku sibuk."

"Wah, wah. Lihat siapa yang berani-beraninya mengusirku seperti ini? Bahkan sebelum kembali dekat dengan Seokjin sunbae, kamu masih bersikap baik padaku?"

"Kau yang membuatku tidak berminat bersikap baik padamu, Irene."

"Kenapa kamu begitu membenci ku? Aku bahkan belum melakukan apapun." Irene menyeringai, membuat Namjoon mendengus jengah.

"Kau tidak akan bisa bersembunyi dibalik kejahatan mu selamanya, Irene. Hanya menunggu waktu untuk aku bisa menyeretmu ke penjara."

Irene terlihat tak senang. "Well, well.. Kita lihat siapa yang akan jatuh memohon untuk di ampuni pada akhirnya, Kim Namjoon. Kita lihat, apa Seokjin akan benar-benar mau menerima mu kembali, eh?"

Namjoon menatap tajam wanita di hadapannya, tanpa ingin berbasa-basi lebih lama, Namjoon menekan salah satu tombol telepon internal di atas meja kerja nya.

"Minta keamanan ke ruangan ku, sekarang juga." Ucap Namjoon saat sambungannya di jawab.

Irene menatap Namjoon datar. Hening sesaat sebelum dua orang pria bersetelan rapih dengan tubuh besarnya masuk kedalam ruang kerja Namjoon.

"Kamu akan menyesali ini, oppa." Ucap Irene penuh peringatan, sebelum berlalu pergi tanpa mengizinkan dua orang keamanan disana menyentuhnya.

Namjoon mendesah frustasi di balik meja kerjanya, dasi yang tiba-tiba terasa seperti mencekik, di kendurkan dengan kasar.

"Wanita gila!" Geramnya.



.

.

.










- Divorce -

















Satu minggu kemudian..

DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang