Eps. 23

1.6K 169 13
                                    

Seminggu berlalu, keadaan perlahan membaik, waktu berlalu seakan tak pernah terjadi apapun pada hari kemarin. Sunoo telah di izinkan menjalani rawat jalan, kondisinya sudah lebih baik, namun tetap harus berada dalam pengawasan.

Seokjin telah kembali pada rutinitasnya dengan paksaan keras sang anak, Sunoo tak ingin membebani sang ibu.

"Mom, aku sudah baik-baik saja. Kamu bisa kerja dengan tenang, ada paman Jimin yang merawatku disini." katanya setiap kali Seokjin terlihat ragu dengan keputusannya.

Sunoo hanya tak ingin menghentikan hidup ibunya, dia masih ingat saat Soobin bilang bahwa ibu mereka mencintai pekerjaannya. Yah, Sunoo masih mengingat dengan jelas kalimat sang kakak di ruang makan pagi itu.

Mengetahui kenyataan bahwa ayah dan ibunya telah kembali berhubungan baik sudah cukup memberikan semangat pada Sunoo untuk memperjuangkan kesehatannya. Sunoo pasti bisa, dia ingin hidup lebih lama bersama keluarganya yang utuh. Keyakinannya masih sama.

°
°

"Hyung, kamu baik-baik saja?" Taehyung baru saja kembali setelah mengurusi makan siang untuk Seokjin dan dirinya, rutinitas biasa. Pria itu mendapati sang aktor tengah melamun di tempat istirahatnya, sebuah tenda yang memang disiapkan untuk para pemain dan crew di lokasi shooting.

"Ne? Memangnya aku kenapa?" Tanya Seokjin bingung, mengesampingkan reaksi terkejutnya mendapati kehadiran sang asisten yang tiba-tiba.

"Kamu melamun, hyung. Memikirkan Sunoo?"

Seokjin terdiam sebentar sebelum pada akhirnya menghela nafas pendek.
"Yah, itu salah satunya." Sahutnya pasrah, menyangkal pun tak ada guna, pikir Seokjin.

Kini giliran Taehyung yang menghela nafas, dia prihatin, tentu saja. Meski dia belum memiliki anak, tapi dia mengerti kekhawatiran Seokjin. Bahkan jika Taehyung bertukar posisi dengan artisnya itu, dia tak yakin apakah dirinya masih mampu bekerja dengan profesional. Bahkan mungkin menginjakkan kaki di lokasi pun Taehyung tak mampu. Seokjin benar-benar hebat.

"Jangan khawatir, hyung. Sunoo baik-baik saja. Jungkook baru saja mengunjunginya. Dia bilang anak itu makan banyak." Jelas Taehyung, berusaha menghibur hati seorang ibu yang tengah gundah.

"Jungkook datang ke sana?" Tanya Seokjin.

"Eoh, dia ada perlu dengan Jimin, jadi sekalian bertemu Sunoo. Jungkook sangat menyukai Sunoo, begitupun sebaliknya. Aku bersyukur Sunoo tidak lahir lebih dulu dari ku, ㅋㅋㅋ"

Guyonan Taehyung membuat Seokjin ikut terkekeh. Suasana hatinya sedikit mencair, Seokjin merasa lebih baik, pria itu mengangguk pelan. "Tolong sampaikan terimakasih ku pada Jungkook." Ucapnya, Taehyung mengangguk puas.

"Yasudah, kita makan dulu, hm?"

Seokjin tersenyum, hanya menurut pada Taehyung yang cekatan menyiapkan makan siang untuknya.

Mata wanita itu menatap Seokjin dengan sirat yang sulit di artikan, Bae Irene, juga tengah menggunakan waktu istirahatnya untuk memandangi pria yang menjadi penghalang rencana nya.

Irene keluar dari rumah sakit lebih dulu dari Sunoo, wanita itu hanya perlu waktu 2 hari untuk perawatan, dokter menyatakan bahwa tak ada hal serius yang terjadi. Dia hanya diminta untuk tidak melakukan hal yang sama sekali lagi, karena kita tidak akan tahu kapan hari sial datang. Jika saja Felix tak segera menemukan dan membawanya kerumah sakit hari itu, mungkin saja Irene tak bisa tertolong.

Alih-alih berterimakasih, Irene sempat memaki Felix karena membuatnya gagal berkumpul kembali dengan kedua orang tuanya.

"Yak, lihat apa? Ini, cepat makan makanan mu."

DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang