13

3.1K 196 1
                                    

Loh guys? Di part 12 aku udah kasi mulmed blm si? Kalo belum kok aku sampe hafal durasi part nya WenSeul?😭

Happy reading millenial's!
Jangan lupa vote.

***

"Kan udah dibilang, gausah nunggu." Kata Arsyad melihat Syazhana yang tertidur di sofa ruang tengah.

Ia berjongkok merapikan rambut Syazhana yang menghalangi wajah cantiknya. Lalu ia mengangkat Syazhana ke kamar.

Setelah membaringkan Syazhana di kasur, Arsyad membuka hoodienya dan hanya tersisa baju pendek putih daleman hoodie nya. Ia memilih ikut tidur juga karena sudah jam sebelas malam. Ia berbaring tidur disamping Syazhana, ia melingkarkan tangannya di perut Syazhana. Syazhana lah bantal guling ternyaman baginya.

***

Syazhana terbangun dipukul 04.30 ia terkejut ketika dirinya sudah berada dikamar dengan Arsyad. Ia berfikir bahwa Arsyad yang memindahkannya, ia langsung mengikat rambutnya dan membawa baju nya untuk ganti.

Ia langsung bergegas mandi setelah nya membangunkan Arsyad yang masih terlelap tidur. Meskipun tidur, wajahnya tetap sangat tampan. Syazhana mengelus rambut Arsyad untuk membangunkannya.

"Bangun, Shubuh." Arsyad masih tidak membukakan matanya. Masih setia terlelap.

"Arsyad.. Bangun!" Katanya Syazhana yang mengocangkan tubuh Arsyad. Ada sedikit pergerakan dari Arsyad, namun matanya tidak kunjung dibukakan.

"Aku tahu kamu udah bangun," Kata Syazhana yang melihat mata Arsyad mengerjap dalam mata yang tertutup.

"Ayo! Bangun, sholat!" Titah nya pada Arsyad yang masih setia terlelap walaupun sudah bangun.

"Arsyad, jangan bikin masalah pagi-pagi, deh!" Syazhana lelah membangunkannya, ia memilih pergi berwudhu. Jika sesudah ia berwudhu, Arsyad juga masih tidak bangun, jangan harap Arsyad membuka matanya. Ia akan buat tidur Arsyad, selamanya.

Arsyad mendudukan dirinya di tepi ranjang, ia menggosok matanya dan merapikan rambutnya. Selanjutnya ia mengumpulkan nyawa nya menunggu Syazhana.

Syazhana sudah berwudhu, ia melihat Arsyad terduduk di ranjang tersenyum lega. Arsyad diam-diam Arsyad hendak terlelap lagi, Syazhana yang memakai mukena nya menatap tajam Arsyad.

"JANGAN TIDUR!" Peringatnya.

Arsyad langsung membuka matanya cepat kala mendengar suara Syazhana yang lantang,

"Ngantuk,"

"Makannya mandi, sholat! Biar gak ngantuk!" Ucapnya lagi, yang membuka lemari pakaian Arsyad dan mengambil baju santai dan juga sarung Arsyad.

Setelahnya Syazhana menyodorkan itu, "Sana!" Arsyad mengambil nya dengan mata yang berat.

Arsyad berjalan gontai mengantuk, membuat Syazhana menatap dirinya sebal.
Sambil menunggu Arsyad, Syazhana membentangkan sajadah seusai Adzan shubuh berkumandang.

Setelah di pikir-pikir, Syazhana boleh juga menelfon anak buah di cafe nya untuk membawa bahan makanan. Tanpa ragu, ia meminta karyawan nya untuk menghantarkan nya. Cafe nya memang buka jam 8 pagi sampai dengan 10 malam, namun karyawannya sudah datang jam 6 pagi.

Arsyad sudah mengenakan sarung dan peci nya. Ia berdiri membelakangi Syazhana mengimami Syazhana. Dan mereka menunaikan ibadah sholat shubuh berjamaah.

Setelahnya, Syazhana langsung pergi ke dapur membereskan apart. Arsyad, ia lanjut tidur dan menulikan pendengarnya kala Syazhana mengomel dan mengeluarkan beberapa kata sindiran tentang tidak baik tidur sehabis sholat shubuh. Namun Arsyad tidak menggubris, ia memilih memejamkan matanya dan terlelap lagi. Padahal sebelumnya ia juga takut akan dosa yang ia tanggung nanti.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang