16

3K 187 21
                                    

Happy reading!

***

Menutup aplikasi WhatsApp ketika Arsyad membuka pintu kamar mandi. Syazhana menyimpan ponsel nya di kasur, ia melenggang ke kamar mandi, dan arsyad menunaikan shalat Dzuhur nya.

Tidak berselang lama, pintu kamar mandi terbuka kembali dengan Syazhana yang sudah memakai pakaian santai. Ia mengambil ponselnya terlebih dahulu di atas kasur dan ia beringsut duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Syazhana sedang tidak sholat, berhalangan.

Sadar apa yang di lakukannya tidak begitu berguna, ia lebih memilih pergi ke dapur untuk masak makan siang untuk dirinya dan juga suaminya.

"Masak apa ya?" Tanya syazhana kepada dirinya.

Berfikir sejenak.. "Sayur asem? Tempe goreng?" Terlintas dipikiran nya.

"Nice" ujarnya. Mengikat rambut nya ke belakang.

Terdengar suara tarikan kursi di belakang, sontak Syazhana menoleh ke arah sumber suara. Terdapat Arsyad dengan baju santai nya yang duduk di kursi meja makan sembari memainkan ponsel. Syazhana hanya memandang selintas, ia langsung fokus untuk memasak.

Arsyad teringat bahwa Syazhana meminta untuk mengunjungi rumah Umma-nya. Detik itu juga Arsyad mengabari teman temannya untuk menunda perkumpulan hari ini.

"Asyad gajadi main nya?" Tanya Syazhana yang fokus mengiris bawang merah.

"Hm?" Arsyad yang tidak konek karna terfokus dengan ponselnya. Memalingkan pandangannya dari ponsel untuk melihat Syazhana, ia kembali memainkan ponselnya.

"Gajadi keluar?" Tanya Syazhana lagi.

"Gue kan ada janji sama lo." Jawab Arsyad yang tentunya masih dengan aktivitas yang sama.

Syazhana mengangguk, "dikira ga inget" ucapnya dengan sedikit tawa di ujung kalimat.

Syazhana mengambil tempe untuk ia iris menjadi beberapa bagian kecil. Mengambil wadah dengan diisi air hangat, merendam tempe dan menuangkan bumbu halus yang ia sudah haluskan tadi. Memanaskan kompor untuk menggoreng tempe.

Selanjutnya ia menyiapkan bahan masakan sayur asam, sengaja ia memakai bumbu instan agar lebih cepat. Kasian jika suaminya mati kelaparan. Perihal bawang tadi, ia junga sengaja mengiris bawang merah untuk ia masukkan ke dalam sayur, sisa nya ia pakai untuk dadar telur.

[ Sorry guys, aku gatau bgt tentang masak:( jd maklum kl step by step nya aneh bgt🙏 ]

"Arsyad," panggil Syazhana yang tangan nya sibuk membalik tempe agar tidak gosong.

"Hm,"

"Kalo mau keluar sok aja, takutnya penting." Ujar Syazhana. Jujur, ia tidak enak hati walaupun ia yakin bahwa Arsyad sudah lebih dahulu janji kepada Syazhana di bandingkan kepada teman-temannya.

"Ga," jawab Arsyad.

"Beneran?" Tanya Syazhana memastikan.

"Hm,"

Menghela nafas ketika mendengar jawaban Arsyad.

"Oh ya, sambil nanti lewat mampir dulu ke kafe ya. Aku mau bawa snack buat umma." Ucap Syazhana mematikan kompor.

"Hm,"

Ah, rasanya ekspetasi Syazhana terlalu tinggi. Padahal ia tak ingin mendengar deheman lagi dari Arsyad. Dasar, kulkas berjalan! Batinnya.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang