36

1.2K 93 3
                                    

Happy Reading, My Na!
Jangan lupa vote!

***

"Kenapa sih dia?" Tanya Nara berbisik pada Syazhana, Nara menanyakan keadaan Vanya yang sedang memandang Arsyad sambil tersenyum-senyum.

Jam sudah istirahat, mereka sedang dikelas mengerjakan tugas Fisika yang diberikan Pak Agus, lagi. Karena hukuman untuk kelas ini yang hampir semua tidak mengerjakan tugas, membuat Pak Agus murka dan mengusap dada-nya beristighfar tiap menitnya.

Syazhana mendelik ke-arah Vanya, betul yang Nara ucapkan. Namun ia hanya memandang Vanya sekilas dan melanjutkan aktivitasnya lagi yang sedang berhitung, mengotret.

Ia menaikkan bahunya acuh sebagai jawaban pertanyaan Nara.

Jika menanyakan Arsyad, ia pun sama sedang mengisi tugas Fisika nya. Agar tidak kena remedial dan tidak dimarahi Syazhana, tentunya dengan hasil kerjanya sendiri. Sebenarnya Arsyad masih bisa menunda, tapi ia melihat Syazhana yang sedang mengerjakan tugas, ia jadi ikutan juga. Biarlah, agar tidak lupa nantinya.

"Vanya, lu gak makan?" Tanya Nara pada Vanya yang sebenarnya ia sudah muak dengan wanita dengan rambut tergerai itu di hadapannya.

Vanya hanya fokus memandang Arsyad, "Engga, gua diet." Jawabnya memainkan rambutnya.

Nara hanya membulatkan mulutnya, ia kembali menatap sinis Vanya. Ia benar-benar tidak suka dengan wanita dihadapannya ini! Entah kenapa.

Syazhana menyenggol tangan Nara agar tidak berprilaku seperti itu pada Vanya.

Tok Tok

Pintu kelas terketuk oleh seseorang, "Assalamu'alaikum, Ada Syazhana?" Tanya orang tersebut diambang pintu.

Seketika semua yang berada diruangan kelas menatap kearah pintu tersebut. Terdapat Faruq yang tengah berdiri diambang pintu.

"Waalaikumsalam, sebentar." Jawab Syazhana.

Syazhana yang merasa terpanggil ia menutup bukunya dan memasukkan alat tulisnya kedalam tas-nya. Lalu ia beranjak dari duduknya untuk bertemu dengan Faruq, tidak lupa ia mengajak Nara.

Nara yang peka akan tatapan Arsyad pada Syazhana, ia bersuara,

"Biasa, Rohis proposal. Udah tau kan lo? Aman." Kata Nara menyusul Syazhana dan meninggalkan Arsyad serta Vanya. Arsyad mengangguk pada ucapan Nara.

Ya, dikelas hanya ada mereka berempat. Dua curut Arsyad sudah pasti ke kantin untuk mengisi perutnya yang lapar. Sama seperti teman-teman kelasnya, mungkin?

Arsyad memasukkan alat tulisnya dan memakai airpods nya sebelah, di sebelah kanan. Ia keluar meninggalkan Vanya sendirian, sudah pasti wanita itu memasang wajah sedih karena tidak bisa menatap Arsyad.

Arsyad keluar dari kelasnya, ia melihat sejenak Syazhana dan Faruq tengah mengobrol tentu dengan menjaga batasan. Arsyad lumayan lega melihatnya, namun ia masih tetap cemburu!

Pandangan Arsyad dan Syazhana bertemu, Syazhana menaikkan alisnya bertanya kepada Pria itu. Dijawab dengan dagu Arsyad yang menunjuk ke arah kantin, dan diangguki Syazhana.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang