31

1.7K 128 14
                                    

Happy Reading, My Na!

jangan lupa vote:)

***

Pandangan Syazhana mengarah pada Arsyad dan menghampiri pria itu, Syazhana berdiri disamping suaminya. Syazhana menyisir rambut Arsyad dengan jari jemarinya. Arsyad memeluk tubuh Syazhana, ia terpejam kembali merasakan sentuhan lembut dikepalanya.

"Jangan tidur lagi mas. Ayo mandi, nanti aku siapkan." Suruh Syazhana pada Arsyad.

"Biarin gini dulu 5 menit" Ucapnya.

Syazhana menuruti apa yang dikatakan Arsyad, namun lama-lama ia jengah dengan suaminya. Ia mengacak rambut Arsyad gemas dengan sengaja.

Syazhana terkekeh pelan, "Udah yuk, kamu buruan mandi. Katanya kita mau jalan-jalan." Ucap Syazhana membujuk Arsyad.

Bukannya mengurai pelukan, Arsyad malah semakin mengeratkan pelukannya. Membuat Syazhana merotasikan bola matanya malas.

"Arsyad, gua marah nih ya!" Kata Syazhana merubah bahasanya. Dan itu membuat Arsyad reflek melepaskan pelukannya.

Arsyad berdiri dan menatap sinis Syazhana, ia menyentil bibir Syazhana pelan.

"Gua gak suka." Ucap ketus Arsyad meninggalkan Syazhana.

Syazhana hanya menahan tawanya, ternyata dengan cara ini berhasil membuat Arsyad sedikit menurut. Tapi ia tidak akan mencoba nya lagi, Arsyad terlalu mengerikan.

Syazhana mengusap bibirnya yang sedikit sakit, ia sedikit berlari menghampiri Arsyad yang sedang berjalan menuju kamar mandi.

"Maaf.." rengek Syazhana bergelayut manja di tangan Arsyad.

Arsyad menatap sekilas istrinya, ia tak menghiraukan Syazhana. Arsyad terus berjalan menuju kamar mandi dengan handuknya yang ia taruh asal di pundaknya.

Cklek

Arsyad membuka pintu kamar mandinya. Ia memasuki kamar mandi dengan Syazhana yang berada di hadapan pintunya.

"Apa?!" Tanya Arsyad menatap sinis Syazhana yang berada di hadapannya.

Syazhana melihat itu cukup membuat bulu kuduknya berdiri. Tak lagi-lagi ia membuat Arsyad ngambek, tapi seru juga, pikir Syazhana.

Brakk

Arsyad menutup pintu kamar mandi dengan keras, Syazhana tersentak dan mengusap dadanya beristighfar.

"Astaghfirullah.."

Selanjutnya Syazhana pergi menyiapkan pakaian Arsyad.

***

Di meja makan, hanya suara dentingan sendok saja yang mengiringi aktivitas sarapan mereka. Di dukung dengan wajah datar Arsyad dan memakan makanannya asal sembari sengaja memotong daging dipiring cukup keras. Sehingga menimbulkan suara dentingan cukup kencang.

Dih, kaya cewek lagi dapet aja —Batin Syazhana menatap Arsyad yang kini menatap dirinya sinis.

Syazhana kembali menahan tawanya.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang