38

1.3K 95 19
                                    


Happy Reading, My Na!
Jangan lupa vote!

***

Tengah malam Arsyad tidak bisa tidur, ia hanya melamun entah apa yang ia pikirkan. Sembari memeluk Syazhana yang tertidur lelap dan menatap pandangannya ke depan kosong.

Sebenarnya jika ia sedang mempunyai masalah, ia tidak akan memikirkannya sampai segininya. Tetapi bila menyangkut Syazhana rasanya ia tak sanggup, Arsyad benar-benar cemas untuk saat ini dan beberapa hari maupun bulan kedepan mengingat adanya ancaman yang menyerang rumah tangga mereka.

Arsyad memejamkan mata dan menghembuskan nafasnya lelah. Matanya sudah kering karena tidak beristirahat.

Syazhana memeluk erat Arsyad dengan mata yang tertutup. Deru nafas teratur  Syazhana dapat Arsyad rasakan di dada bidangnya. Ia mengusap lembut kepala Syazhana, membuat Syazhana merasa nyaman.

Kantuk sudah melanda Arsyad, terbukti beberapa kali ia menutup mulutnya karena menguap. Ia memeluk Syazhana dan memutuskan untuk menyusul Syazhana ke alam mimpi.

Kedua pasangan itu tertidur berpelukan.

****

"Nara.." lirih Syazhana mendapati Nara yang diam-diam memotret dirinya.

"Hehe, dapet kok satu" Nara terkekeh sambil memandang ponselnya yang menampilkan foto Syazhana yang ia ambil tadi.

"Astaghfirullah, gua nya lagi garuk-garuk" Pekik Syazhana yang ikut memandang ponsel Nara. Itu adalah gambar Syazhana yang sedang menggaruk kepalanya dengan wajahnya yang sedikit cengo, namun masih terlihat cantik.

"Cakep Zha" Ucap Nara agar Syazhana tidak meminta dirinya untuk menghapus foto tersebut.

"Gua gatau banget alasan lo ngumpulin foto aib gua, mana di post di story Instagram." Dumel Syazhana mengambil kacamata-nya untuk ia pakai.

"Di post di IG kan muka lu di tutup Zha, lagian mau aib gimana pun lu tetep cantik, kata Arsyad." Ucap Nara, memandang Syazhana yang sibuk memakai kacamata-nya.

"Titip cintik kiti irsyid" Balas menye-menye Syazhana membuat Nara tertawa.

"Iya deh iya gua apus," Ucapnya mengotak-atik ponsel, "Nih ya, bukti!" Lanjutnya memperlihatkan bahwa Nara telah menghapus foto aib Syazhana.

Syazhana melotot, "Banyak banget buset!" Syazhana terkejut foto dirinya sangat banyak di ponsel milik Nara.

"Biasa, suami lo ribet banget segala minta fotoin istri gue katanya" Adalah fakta yang sebenarnya, Arsyad selalu meminta foto Syazhana tiap hari kepada Nara.

Kembali Syazhana terkejut, Padahal tiap hari ketemu tetapi malah meminta foto kepada Nara? Astaga. Nara hanya mengedikkan bahu ketika ia melihat Syazhana terkejut.

Syazhana mengambil ponselnya untuk mengabari Faruq jika proposal yang dibuat oleh Nayda sudah berada di dirinya, Syazhana pun sudah me-revisi dan Alhamdulillah tidak ada satu kesalahan dalam kepenulisan tersebut. Syazhana sudah terbiasa menulis proposal, karena ia sekertaris OSIS. Proposal tersebut sudah dilengkapi oleh tanda tangan yang menyetujui, kecuali kepala sekolah.

Syazhana mengirim pesan untuk izin kepada suaminya, dirinya akan ada urusan dengan Faruq. Dan diperbolehkan, namun sedikit cemburu Arsyad.

"Assalamu'alaikum," Salam seseorang diambang pintu, Syazhana mengalihkan atensinya.

"Waalaikumsalam. Nara, ayo!" Ajak Syazhana kemudian menghampiri Faruq di depan kelasnya.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang