14

3.3K 232 15
                                    

Views nya bertambah, tapi vote nya kaga. gimana tuh?

disini ada yg bnr² reader's aku kah?

yeaa, readers silent.

Happy reading millenial's!
Jangan lupa vote.

***

"Beli buah" Ujar Arsyad membuntuti Syazhana.

Kini, mereka berdua sudah berada di supermarket besar untuk membeli kebutuhan mereka. Masih dengan seragam sekolah, Syazhana membaluti nya lagi dengan hoodie Arsyad yang nganggur, karena ia takut mencoreng nama baik Adhytama walaupun tidak membuat prilaku yang tak senonoh. Apalagi ia tengah berduaan dengan Arsyad, pasti akan menimbulkan gosip yang mereka tidak tahu dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Syazhana mengambil beberapa paket buah segar dalam kulkas, "Cukup gak?" Tanya nya.

Arsyad mengambil dua paket anggur hijau dan ungu, lalu menyimpan nya di keranjang yang Syazhana pegang.

Gadis itu melangkah dengan matanya yang sibuk melihat-lihat kesana kemari. Dirinya mengambil food frozen, hanya untuk jaga-jaga jika Syazhana sedang malas memasak atau Syazhana sedang tidak ada makanan, mereka bisa menyantap makanan instan itu.

Arsyad menyimpan dua pack sesuatu di keranjang Syazhana, "Kok di beli?" Cicitnya heran, mengapa Arsyad tidak malu mengambilnya?

"Gapapa," Katanya santai setelah mengambil dua pack pembalut yang ia taruh di keranjang belanjaan.

Kok bisa dia nggak malu? Padahal stok pembalut masih banyak, Batinnya ketika Arsyad berjalan mendahului ia.

Arsyad mengambil beberapa snack makanan ringan dan susu kotak lalu membalikan badannya menghampiri Syazhana di belakangnya untuk menaruh benda itu di keranjang yang Syazhana pegang.

"Ini udah cukup, nggak ada lagi." Ucap Syazhana melihat keranjangnya sudah penuh.

"Yakin?" Arsyad meyakinkan.

Syazhana mengangguk mantap, lalu Arsyad juga mengangguk memberi isyarat untuk membayar semua ini.

Mereka berjalan kearah kasir, dan harus mengantri terlebih dahulu.

***

Syazhana membuka pintu apartemen, ia berjalan duluan dan Arsyad dibelakang nya membawa beberapa plastik belanjaan yang ia tenteng. Suamiable nya sangat terlihat.

"Taruh sini aja, udah sana istirahat." Titahnya.

Arsyad mengangguk menyimpan tentengan itu dan beranjak ke kamarnya.

Syazhana membereskan dan memilah bahan-bahan dan di taruh kedalam kulkas. Ia menghela nafasnya ketika ia teringat baju di mesin cuci belum ia keringkan, sangat melelahkan sekali. Tetapi ia tahu ia pasti bisa.

Gadis itu mencuci tangannya dan masuk kedalam kamar untuk menyiapkan keperluan Arsyad. Ia juga harus ganti terlebih dahulu karena seragamnya masih dipakai esok.

"Jih, malah tiduran.." Syazhana melihat Arsyad diatas kasur memainkan gawainya.

Ia mengambil baju Arsyad di lemari, "Ayo ganti dulu, abis itu makan." Ujarnya memberi baju dan celana Arsyad. Arsyad menerimanya dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang