32

1.5K 116 3
                                    

Happy Reading, My Na!

***

Hangat. Syazhana merasakan benda hangat menempel pada lehernya, Arsyad meninggalkan bekas kemerahan di leher Syazhana. Syazhana melotot, ia berusaha menjauhkan wajah Arsyad. Namun tidak bisa, bukannya menjauh Arsyad makin merapatkan tubuhnya.

Dan kini, Arsyad berada diatas tubuh Syazhana.

Oh Allah, Syazhana hanya bisa pasrah.

"Mas.." Terkejut Syazhana mendorong dada bidang Arsyad.

Masih diatas tubuh Syazhana, Arsyad menautkan kedua alisnya bertanya. Syazhana menggelengkan kepalanya bertanda untuk tidak melakukan hal itu diwaktu sekarang.

Arsyad menghembuskan nafas kasarnya, dan menghempaskan tubuhnya kesamping Syazhana sama seperti posisi semula.

Syazhana tersenyum. Bukan maksudnya menolak, Arsyad sangat tidak tahu waktu sekali!

Syazhana membelai lembut pipi Arsyad, "Maaf, tapi gak sekarang.." Ucapnya lembut disetai senyuman.

Yang awalnya wajah Arsyad datar, kini Arsyad menerbitkan senyumnya.

"Malem ya?" Tanya nya dengan antusias.

Syazhana mengacuhkan bahu nya, pertanda tidak tahu. Lalu Syazhana beranjak meninggalkan Arsyad yang dengan wajah kesalnya.

Syazhana mengambil Novel, ia bertujuan untuk melanjutkan membaca. Jatah membaca novelnya sama sekali belum terpakai hari ini. Syazhana sudah terduduk menghadap meja belajarnya dengan kacamata yang sudah ia kenakan.

Sementara Arsyad bete, ia lebih memilih memainkan ponselnya hanya sekedar gabut saja. Ia juga tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.

Apa tidur adalah hal yang bagus?

***

Jam menunjukkan pukul 9 malam.

"Kenapa sih?" Tanya Arsyad yang merasa risih, ranjang yang ia tiduri tergoyang ulah Syazhana yang gelisah mencari tempat nyaman-nya.

Syazhana menampilkan deretan giginya dan menggeleng.

Tidak seperti biasanya, Arsyad tidak memeluk dirinya ketika ingin tidur. Itu yang membuat Syazhana gelisah. Karena Arsyad sedang ngambek.

Arsyad tidur membelakangi Istrinya, sebenarnya ia juga sama tidak bisa tidur, tapi gengsi menyertainya.

Perlahan Syazhana menggoyangkan lengan Arsyad, "Mas Peluk.." Rengeknya terbangun mengintip Arsyad apakah sudah tidur apa belum.

"Hm," deheman Arsyad dengan mata tertutupnya.

Syazhana mengerucutkan bibirnya ketika mendengar jawaban Suaminya. Syazhana kembali ke posisi awal, ia membaringkan tubuhnya dan memunggungi Arsyad.

Drtt.. Drtt .

Terdengar nada dering telepon yang berasal dari ponsel Syazhana. Ia mengambil ponselnya dan terduduk bersandar ranjang.

Tertera nama Ummi🤍 di layar ponselnya.

"Assalamu'alaikum, Ummi.." Salam Syazhana membuat Arsyad membuka matanya penasaran.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang