11

3.3K 174 0
                                    

Happy reading millenial's!
Jangan lupa vote.

***

"Apasih?" Tanya Arsyad pada Syazhana yang sedari tadi menyenggol lengannya terus menerus.

"Salurin.. Takut!" Syazhana merengek menenggelamkan wajahnya pada lengan Arsyad yang sedari ia peluk tanpa sadar.

Arsyad menonton tayangan membahas tentang sang penunggu legenda dan tayangan itu juga membahas beberapa penampakan yang tertangkap kamera. Tentu saja Syazhana dibuat merinding, ia paling takut dengan berbau horor.

"Iklan," Syazhana bernafas lega. Arsyad tersadar tangannya di peluk erat oleh istrinya. "Apanih?" Tanya nya.

Segera Syazhana melepas pelukannya dengan kasar. "Sama suami gak dosa." Arsyad berjalan meraih handphone nya di nakas, Syazhana mendengus kesal.

"Remote TV dimana?" Tanya Syazhana menyapu pengelihatannya.

"Disitu," Jawab Arsyad mendudukan diri diatas ranjang.

"Disitu dimana?" Tanya nya lagi.

"Disitu," Jawab Arsyad yang mulai sibuk dengan ponselnya.

Syazhana terus menerus mencari keberadaan remotnya. "Dimana sih? Keburu mulai nanti." Geram Syazhana pada Arsyad yang sedari tadi tidak memberitahu letak remote  TV.

"Ihhh Arsyad! Dimanaa?!"

"YaAllah Zha, disitu."

"Disitunya dimana?!" Tanya Syazhana dengan penuh kejengkelan.

"Ck, nih. Maaf" Arsyad menyodorkan remote yang sedari ia pegang. Syazhana mengambilnya langsung, membuat Arsyad berfikir Syazhana tengah merajuk.

"Maaf" Arsyad mendudukan diri nya di samping Syazhana yang menjauh kala ia duduk. Syazhana memasang wajah masam.

"Jangan pernah memasang wajah masam di depan suami mu, nak." Ucap Umma menepuk pundak Syazhana dan tersenyum.

Syazhana mengangguk.

Detik itu, Syazhana tersenyum manis dan mendekat lagi kearah Arsyad. Arsyad menatapnya bingung, namun ia senang Syazhana tidak jadi marah.

Arsyad memainkan handphone nya, sementara Syazhana sibuk mencari saluran televisi yang seru. Arsyad bermain game, mabar bersama inti Veraga telinga Syazhana panas karena omongan kotor disana.

"Anjing," Umpat Arsyad ketika ia kalah.

Syazhana menatapnya tajam, ia mencubit kaki Arsyad di pangkuannya. Sementara yang dicubit ia meringis sambil menyengir. Syazhana menggeleng pelan, ia melanjutkan mencari channel TV yang seru tetapi sedari tadi tidak ada. Syazhana kudu ottoke?

Arsyad berpindah, paha Syazhana ia jadikan bantalan, lagi. Syazhana memutar bola mata nya jengah, sejujurnya ia pegal, selama satu setengah jam Arsyad tidur dipaha nya lagi. Aneh, Arsyad merasa bersalah namun masih melakukannya.

Arsyad menyembunyikan wajah nya ke perut Syazhana, membuat Syazhana salah tingkah tidak karuan. Ia menjauhkan wajah Arsyad dari sana.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang