29

2.2K 153 15
                                    

Happy reading My Na!

***

Sebelum mereka kedua melangkah keluar dari mobil, Syazhana mencekal tangan Arsyad.

"Mas, aku ada eskul musik." Ujarnya.

Arsyad menatap Syazhana, "Pulang jam berapa?" Tanya Arsyad datar.

"Jam setengah 5, Mas." Kata Syazhana sembari membuka seat belt yang ia kenakan.

Arsyad membuang nafasnya kasar, rencana ia gagal untuk bermanja-manja dengan Syazhana hari ini. Ia pun mengangguk dan mengusap pucuk kepala Syazhana.

"Nanti Mas jemput ya?" Tawar nya. Di angguki oleh Syazhana.

Arsyad tersenyum, Syazhana mengalihkan pandangannya pada Arsyad sesudah ia melepas sabuk pengaman itu. Ia mengulurkan tangannya bermaksud menyalimi Arsyad.

Arsyad menatap heran uluran tangan Syazhana, ia merogoh tangannya dan memberi dua lembar uang berwarna merah pada istrinya.

Syazhana memutar bola matanya, "Aku mau salim loh, bukan minta duit." Ucap Syazhana namun ia kantongi uang tersebut pada sakunya.

"Nah kan, diambil juga." Ucap Arsyad sembari terkekeh.

Syazhana kembali mengulurkan tangannya, kali ini Arsyad memberi tangannya untuk Syazhana salimi. Ia tersenyum simpul, Arsyad tidak melepaskan tangannya dari genggaman Syazhana.

"Cium dulu," ujarnya membuat Syazhana tercengang.

"Yaudah merem" ucap Syazhana, terlintas ide jahil.

Arsyad menggeleng cepat, "enggak ah, yang ada aku malah di cium tangan kamu lagi." Ucapnya bisa menebak apa yang di pikirkan Syazhana.

Cup

Tanpa ragu, Arsyad mencium kedua pipi Syazhana.

"Cium, Yang." Ucap Arsyad memohon.

Syazhana sedikit ragu, ia terdiam menatap Arsyad yang kini tersenyum manis padanya. Oh, tampannya..

Cup

Ya, Syazhana hanya mengecup sekilas pipi Arsyad. Arsyad terkekeh kecil.

"Sebentar amat," Katanya masih dengan kekehan.

Syazhana salah tingkah, pipi ia merona merah. Bak kepiting rebus, Syazhana teramat malu sekarang.

"Udah ah, Mas." Rengeknya membuka pintu mobil, tetapi nihil. Pintunya masih terkunci.

"Sebentar, masih di kunci." Ujar Arsyad menekan tombol central lock.

Setelah sudah, Arsyad kembali bersuara. "Oh ya dek, jangan panggil dengan kata Mas di sekolah ya.." Katanya, tidak mungkin juga hubungan mereka di publish sekarang. Nanti malah dikata yang tidak-tidak.

"Iya, ngertiii." Jawab Syazhana.

Kemudian Syazhana membuka pintu mobil duluan, di susul dengan Arsyad. Mereka tak ingin menimbulkan curiga mereka berjalan dengan tidak berdekatan.

Baru saja Arsyad melangkah 5 meter, Ia merotasikan bola matanya ketika melihat Kinan yang tak jauh darinya menunjukkan senyum terbaiknya. Arsyad menatap Kinan sinis saat Kinan mendekatinya.

Arsyad melihat Syazhana yang sudah berjalan jauh darinya, itu artinya Syazhana tidak melihat adegan ini.

Sementara Kinan, ia menempel pada Arsyad, sikap kegatelan nya keluar meronta-ronta.

"Pagi sayang.." Sapa Kinan bersandar pada lengan kekar Arsyad.

Arsyad menepis kasar, ia berjalan cepat meninggalkan Kinan. Kinan sebal, ia menghentakkan kakinya dan menyusul Arsyad.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang