34

1.6K 117 18
                                    

Happy Reading, My Na!

Jangan lupa vote ya!

***

Siapa yang baru mengetahui jika Syazhana adalah wakil ketua Organisasi Islam di sekolahnya? Ya, Rohis atau Rohaniawan Islamiyah Di SMA Adhytama ini sangat terpandang. Terlebih anggotanya yang sangat pandai dalam bidang keagamaan, dan mereka selalu mengharumkan nama baik sekolahnya dengan lomba-lomba keagamaan yang mereka ikuti.

Tahun periode ini Syazhana masih menjabat sebagai Wakil Ketua Rohis, siapa ketuanya? Faruq Abdillah, Presiden Rohis julukannya di sekolah.

Ditengah waktu istirahat mereka, Syazhana dan Faruq tengah berbincang karena memang ada yang perlu dibicarakan oleh keduanya. Kini mereka tengah mengobrol di depan kelas Syazhana, menghadap ke depan dengan pemandangan lapangan yang luas, tentunya dengan menjaga jarak. Dan Syazhana membawa Nara agar tidak terjadi Fitnah.

"Saya setuju aja sih Zha. Tapi saya gak yakin kalo proposalnya disetujui." Ujar Faruq, pandangannya terus memandang ke depan, tidak pada Syazhana.

"Kita coba aja, semoga di acc." Balas Syazhana meyakinkan.

Faruq menghela nafasnya, "Saya juga kurang Yakin kalo bakal dapet tanda tangan Ketua Osis." Kata Faruq.

Syazhana tersenyum, "Harus yakin! itu sih gampang, saya yakin ketua Osis bakal tanda tangan-in." Ucap Syazhana mantap.

"Iyalah, Ketos nya aja suami lu." Bisik Nara pada Syazhana yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka.

Syazhana menyenggol lengan Nara pelan, takut jika Faruq mendengar apa yang Nara katakan.

"Baik. Saya akan suruh Nayda untuk membuat Proposal secepatnya." Putus Faruq. Nayda, sekertaris Rohis.

"Oke, Bissmillah ya.." Kata Nara dengan senyum tipis.

"Bissmillah."

Seketika Syazhana teringat sesuatu, "Ohiya Ruq, konfirmasi dulu sama Pak Ahmad. Mau kita berdua, atau--" ucapan Syazhana terhenti kala Faruq memotongnya.

"Saya saja. kebetulan jam pelajaran terakhir, beliau." Katanya.

"Oh, oke."

"Ada yang ingin ditanyakan atau ada masukkan lagi?" Tanya Faruq pada Syazhana yang setia memandang kedepan.

Syazhana tampak berfikir sejenak, "Em, Gaada deh. Kalo adapun bisa lanjut di chat mungkin." Ucap Syazhana.

Kini Faruq menghadap Syazhana, otomatis Syazhana menghadap Faruq juga. Ketika pandangan mereka bertemu, Faruq langsung menunduk.

Faruq menggaruk ujung alisnya yang tak gatal, canggung.

"Yasudah, saya duluan. Assalamu'alaikum." Ucapnya tersenyum tipis meninggalkan Syazhana dan Nara.

"Waalaikumsalam,"

Yang mereka bicarakan adalah tentang pengajuan Proposal untuk Alat-alat / Fasilitas mushola yang kurang. Sebabnya, mereka membuat proposal pengajuan Alat. Bissmillah, semoga hasilnya seperti yang mereka bayangkan.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang