33

1.7K 123 19
                                    

Happy Reading, My Na!
jangan lupa vote, ya..

***

"Humaira.. Kak Syazha nya mau pulang, Nak.." Ucap Ummi yang menatap putrinya menempel terus pada menantunya. Hal itu membuat Arsyad menatapnya dengan malas.

Sebenarnya Syazhana tidak ingin pulang, ia ingin bermain-main dengan Maira dan mengobrol dengan mertua nya. Namun, Arsyad memaksa dirinya untuk pulang.

"Hiks.. Maila mau itut, Ummi!" Katanya dengan air mata yang terus mengalir, digendongan Syazhana.

Syazhana mengusap air mata Maira, "Besok kak Syazha kesini lagi deh, janji!" Katanya berusaha menenangkan Maira.

Maira menggeleng, ia keukeh ingin tetap ikut bersama Syazhana. Lagi-lagi, Arsyad merotasikan bola matanya jengah.

"Mai, please.." Arsyad memohon kepada Maira, mengusap kepala Maira.

"Tapi kak Syazha janji kan?" Tanya nya lucu, membuat Syazhana terkekeh gemas.

Syazhana mencubit gemas hidung Maira, "Iya sayang, besok kesini lagi. Kita jalan-jalan yaa." Katanya.

Mata Maira seketika mengerjap senang, "Horee!" Teriaknya antusias dan langsung turun dari gendongan Syazhana.

Semua orang yang berada diruang tamu melihat drama ini tersenyum akhirnya.

"Yaudah, pulang gih! Biar ndak kesorean.." Kata Hana pada Arsyad dan Syazhana.

Syazhana menatap Arsyad, Arsyad mengangguk. "Iya Ummi,"

Mereka langsung menyalimi punggung tangan Hana, tidak lupa Syazhana dan Hana cepika-cepiki Ala ibu-ibu arisan.

Syazhana berjongkok menyamakan tinggi Maira, "Kakak pulang dulu ya, besok kesini lagi. Janji" Ucapnya pada Maira dengan menautkan jari kelingking mereka, berjanji.

Syazhana mencium kedua pipi Maira, Sontak membuat Arsyad menautkan alisnya. Ia iri, ia mau juga!

"Kita pamit ya Ummi," Arsyad menarik Syazhana untuk kembali berdiri.

"Iya, Hati-hati! Sering-sering kesini ya" Ucap Hana dengan lembut.

"Iya Ummi, Assalamu'alaikum.." Salam Syazhana dan melambaikan tangannya pamit kepada Maira, yang kini sudah berada di gendongan Hana.

***

"Udah Sholat?" Tanya Syazhana ketika mereka sudah sampai dirumah.

Arsyad menjawab, "Udah."

"Mandi gih," Titah Syazhana pada Arsyad yang sedang membuka jaket kebanggaan geng-nya.

"Hm," Detik itu, Syazhana langsung beringsut membuka lemari pakaian yang ia siapkan untuk Arsyad.

Arsyad sudah melenggang ke kamar mandi dengan handuk yang bertengger di pundaknya. Sementara Syazhana mengambil pakaiannya sendiri, setelahnya menyimpan pakaian Arsyad dan dirinya di atas kasur.

Syazhana berjalan, duduk di kursi meja rias menghadap Cermin. Ia membuka Hijabnya dan menaruh Jarum pentul di tempat yang sudah ia sediakan. Syazhana membersihkan dirinya dengan mengusapkan kapas yang sudah ia beri cairan Pembersih wajah.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang