40

917 40 20
                                    

Happy Reading, My Na.
jangan lupa vote!

****

Sekumpulan anggota Osis bubar keluar dari ruang OSIS setelah melaksanakan Rapat kepanitiaan.

Syazhana menunggu Arsyad yang sedang mengunci Ruang OSIS disebelahnya. Mereka memutuskan untuk pulang kerumah karena banyaknya agenda kegiatan yang membuat mereka lelah.

Arsyad memberi Almamater-nya kepada Syazhana. Syazhana menenteng dua almet ditangannya dan mereka berjalan menuju parkiran berdampingan.

Setelah sampai di parkiran, Arsyad memberi Helm kepada Syazhana untuk dipakainya. Arsyad dan Syazhana menunggangi motor Vespa Metic berwarna putih milik Arsyad dengan laju kecepatan sedang.

Syazhana menjatuhkan dahi-nya di bahu Arsyad. Tangan Syazhana yang melingkar diperut Arsyad diusap lembut olehnya, sambil tersenyum tipis.

"Capek ya?" Tanya Arsyad.

Syazhana menghembuskan nafas gusar, "Biasa aja" Jawabnya bohong.

"Mau mampir ke Mall ga?" Tanya Arsyad lagi, demi menghibur Syazhana.

Syazhana menggeleng kuat, "Engga, kerumah aja. Aku pengen tidur." Jawabnya sambil menatap Arsyad di pantulan kaca spion.

Arsyad mengangguk, ia paham jika Syazhana sedang lelah. Begitupun dirinya, energi sudah tersedot habis untuk hari ini. Mereka hanya butuh istirahat untuk kembali semangat menjalani hari esok.

****

Arsyad dan Syazhana tertidur pulas seusai pulang dari sekolah.

Syazhana terbangun dan langsung berlari ke kamar mandi kala ia teringat belum sholat Ashar. Sejenak, Syazhana menunaikan shalat Ashar-nya.

Setelah menunaikan sholat Ashar, Syazhana membangunkan Arsyad.

"Bangun, sholat Ashar!" Masih dengan mukena yang ia kenakan, Syazhana mengguncangkan lengan Arsyad.

Arsyad melenguh dengan matanya yang terpejam.

"Astaghfirullah, sholat dulu!" Peringat Syazhana menaikkan nada bicaranya agar terdengar suaminya.

Kembali Syazhana menepuk pelan kedua pipi suaminya, "yaallah, bener-bener ya!" Gerutu Syazhana.

Arsyad yang merasa terusik mulai membuka kedua matanya perlahan. Yang pertamakali ia lihat adalah wajah Syazhana yang tersenyum mengembang ke-arah nya, Masyaallah pemandangan apa ini?

Arsyad tersenyum kala melihat wajah Syazhana bak bidadari.

Plak!

"Bangun, sholat Ashar! Ngapain senyum-senyum?!" Syazhana menepuk pipi suaminya lumayan keras.

Lantas Arsyad mengusap pipinya yang sedikit panas, ia mendudukkan dirinya. Menatap tajam istrinya yang beranjak menyimpan mukena.

"Sholat!" Kecam Syazhana membuat nyali Arsyad ciut dan langsung beranjak mengambil wudhu.

Syazhana menyisir rambut panjangnya dan mengikat kuda rambutnya. Ia menyiapkan baju ganti Arsyad dan dirinya. Setelah itu, Syazhana pergi ke dapur untuk mengganjal perutnya yang sedikit lapar.

Syazhana tidak memakai khimar karena memang sedang tidak ada pria di dalam rumahnya selain mahrom-nya.

"Non, mau makan?" Tanya bi Lina kepada Syazhana.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang