Happy reading.
__________
Orang seperti arsyad jangan di lawan, terlebih dengan sifat keras kepalanya itu. Dokter sudah bilang jika Arsyad belum boleh pulang dahulu, tetapi Arsyad tetaplah Arsyad.
Arsyad sudah pulang dari rumah sakit malam kemarin. Pagi ini ia sedang tertidur pulas di kasurnya dengan menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut. Arsyad tertidur setelah sholat subuh.
Berbeda dengan Syazhana yang sibuk memasak makanan untuk sarapan.
Syazhana membuka aphron yang ia kenakan dan menyimpan nya di atas meja makan setelah ia menata nasi goreng di atas piring. Kemudian ia pergi ke atas untuk membangunkan Arsyad.
Dibuka nya pintu kamar itu, Syazhana berjalan kearah Arsyad.
"Bangun, Ayo makan dulu!" Syazhana menyibak selimut yang menutupi wajah arsyad.
Arsyad terusik, namun tidak membukakan matanya. Membuat Syazhana sedikit mengelus dadanya sabar.
"Ayo Kak, makan dulu.. Nanti minum obatnya.." Ucap Syazhana lembut sedikit bersabar.
Arsyad membuka matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya. Selanjutnya Arsyad mendudukkan dirinya di bantu oleh Syazhana, karena luka di perut Arsyad belum terlalu pulih.
"Cuci muka, mau dibantu?" Tawar Syazhana.
Arsyad menggeleng. Arsyad berjalan sedikit gontai karena nyawa nya belum seratus persen terkumpul.
Syazhana membereskan kasur dan membuka gorden yang tadinya terbuka sedikit, kini menjadi terbuka sepenuhnya.
Melewati cermin dan berhenti untuk bercermin, merapihkan seragamnya dan memastikan tidak ada noda bahan masakan di seragam nya. Syazhana sudah mandi dan memakai seragamnya, lalu mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri. Mungkin itu akan terbiasa untuk Syazhana.
Cklek
Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan pria tampan dengan wajah bantalnya. Dengan rambut basahnya ia mengucek matanya mengantuk.
Jangan lupakan Syazhana yang masih berada di ruangan itu, ia sempat tertegun melihat damage dari suaminya itu.
Keduanya sama sama cuek, mereka berjalan searah namun tidak beriringan menuju dapur apartemen mereka.
***
Sudah sedari tadi Syazhana katakan kepada suaminya, jika Arsyad belum boleh sekolah.
Tetapi ingat! Arsyad, adalah Arsyad.
Lagi-lagi Arsyad tertidur didalam mobil Syazhana, mungkin karena efek samping obat yang Arsyad minum. Atau entah memang dasarnya Arsyad demen tidur.
Syazhana mengemudikan mobilnya dengan kecepatan santai. Tadinya Arsyad ingin mengendarai motornya, namun di larang keras oleh Syazhana.
"Jalan pun masih oleng, apalagi mengendarai motor. Yang ada malah bahaya nantinya." Ucapan Syazhana yang ia lontarkan pada Arsyad beberapa menit lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Syazhana
Teen Fiction"Sholat, berduaan mulu!" Cibir Syazhana pada suaminya yang tengah makan di kantin dengan perempuan lain. "Sholat bos, berduaan mulu! Ketiga nya setan lho!.." Sambar Arga di belakang Syazhana yang sama dengan dirinya membawa setumpuk buku paket bahas...