37

1.7K 111 53
                                    

Happy Reading, My Na!
Jangan lupa vote!

****

"Anjing!" Umpat Arsyad kala melihat di layar monitor, salah satu anggota nya habis babak belur dipukuli oleh anggota Vegans.

Arsyad, Verro, dan Arga segera melajukan kendaraan untuk menjemput Reno yang terlihat sudah kehabisan tenaga untuk melawan anggota Vegans. Tubuh kecil Reno tidak sekuat itu untuk melawan 5 anggota Vegans yang bertubuh besar.

Mereka melajukan motornya dengan kecepatan yang sangat tinggi, tidak peduli dengan jalanan sekitar. Arsyad hanya takut Reno lebih parah nantinya, bersyukur Arsyad mengambil langkah yang tepat untuk memberikan camera pada setiap anggotanya. Hal ini yang Arsyad takutkan.

Arsyad mengendarai motornya sendiri, Verro dan Arga berboncengan.

Sudah sampai di lokasi dengan Reno yang tergeletak dipinggir jalan dikerumuni oleh massa, beruntung banyak warga sekitar yang memberikan pertolongan kepada Reno.

Arsyad dan dua curut itu turun dari motor besarnya, mereka segera menemui Reno yang terkulai lemas.

"Dek, ini temennya?" Tanya salah satu bapak-bapak yang yang sedang menenangkan Reno.

Arsyad menjawab, "Iya Pak," Arsyad mendekat pada Reno. Ia mengelus kepala Reno pelan, Reno hanya meringis kala tangan Arsyad mengenai luka nya di pelipisnya.

"Kejadiannya gimana Pak?" Tanya Verro.

"Saya tidak tahu pasti dek, saya lihat Adek ini di hadang. Tiba-tiba sudah dipukuli, saya teriak buat ngumpulin warga untuk membantu Adek ini, tapi pas saya sama warga kesini, pelaku udah pergi." Jelas bapak itu.

Verro mengerti, ia hanya ber-oh ria saja. "Pelakunya sekarang kemana Pak?" Tanya Verro lagi, karena sesaat ia sampai di lokasi, tak melihat anggota Vegans.

Bapak itu menggeleng, "Tidak tahu Dek, tapi mereka pergi ke-arah sana." Tunjuk bapak itu kearah kanan jalan, Verro teringat itu jalan menuju markas Vegans.

"Oh, baik pak terimakasih." Ucap Verro.

Sedangkan Arsyad dan Arga menenangkan Reno dan membersihkan darah yang terus mengalir di bibir Reno dengan tissue yang telah disediakan warga.

Reno sesekali meringis sebab lukanya di tekan sengaja oleh Arga. Ia meninju lemas lengan Arga, "Sakit bang!" Katanya membuat Arga terkekeh.

"Bapak-Ibu, saya sangat ber-Terimakasih telah menolong Adik saya," Ucap Verro pada Massa yang masih berkumpul mengelilingi mereka.

"Iya dek sama-sama," Ucap kompak mereka, dan mereka pamit pergi.

"Pak, Terimakasih ya.." Ucap Arsyad kepada Bapak yang pertama menolong Reno.

Arsyad dan Bapak itu bersalaman, "Iya Dek sama-sama. Hati-hati ya, kalian." Kata Bapak itu, "Saya tinggal ya.." Pamit Bapak itu.

"Iya Pak, Hati-hati." Ucap Arsyad sopan.

Tersisa hanya mereka berempat.

"Gimana sih tadinya?" Tanya Arga pada Reno.

Reno mengelap darah di bibirnya, "Persis kaya bapak tadi ceritain, gaada angin gaada ujan tiba-tiba gua di keroyok" Jelas Reno.

"Bajingan," Umpat Arsyad.

"Lo liat muka mereka?" Tanya Arsyad.

Reno menggeleng, "Semua pake masker,"

Amarah Arsyad memuncak, ia menggerakkan giginya dan mengepalkan tangannya penuh amarah.

Verro melihat Arsyad, mengelus pundak sahabatnya itu.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang