20

3K 171 10
                                    

Happy reading!

***

Satu persatu orang yang berada di ruangan ini keluar, dan hanya menyisakan Arsyad, Verro dan Arga.

Entah apa yang hendak dibicarakan Verro. Arsyad menaikan alisnya bertanya.

"Ngomong-ngomong Syazhana siapanya elu bos?" Tanya Verro yang membuat Arsyad bimbang, menjelaskan atau tidak.

"Syazhana istri gue." Jawab Arsyad yang membuat Verro dan Arga menatap boss nya tidak percaya. Mereka begitu speechless.

"HAH GILA? BENERAN LO?" Tanya Arga benar-benar tidak percaya.

Arsyad mengangguk, "terserah lo pada percaya atau enggak." Ucap Arsyad.

"Bukti, bukti. Yang bikin gue percaya ada ga?????" Tanya masih tidak percaya.

"Surat nikah di apartemen.. tapi keknya ada foto akad, sebentar gue cari dulu." Arsyad membuka ponselnya dan mencari foto akad nikah mereka di galeri nya.

Sementara Verro dan Arga saling menatap tidak percaya, dan mereka sangat haus akan penjelasan. Mereka masih ingin menggali informasi tentang pernikahan Arsyad dan Syazhana.

Kemudian Arsyad menunjukkan foto dirinya dan Syazhana yang terbalut baju pernikahan.

"WANJIR GILA SIH!" Verro yang melihat itu tidak bisa berkata-kata lagi, dengan terkejutnya ia memukul kasur brankar Arsyad.

Arsyad meringis takut terkena luka nya, "hati-hati ege!" Arsyad menyingkirkan tangan Verro yang berada persis di sebelah luka nya.

Arga merampas ponsel Arsyad, ia men-Zoom foto itu untuk memastikan ini editan atau bukan. Terlihat sangat real Arga mengembalikan ponsel Arsyad.

"Bukan editan cok! no gimmic gimmic club." Ucap Arga membuat Arsyad memutar bola matanya jengah.

"Siapa yang bilang editan anjwing," balas Arsyad emosi.

"Kalo ga percaya yaudah." Ucap nya lagi.

Kemudian ia memperlihatkan jari manis nya yang memakai cincin pernikahan,

"look at this!" Titah Arsyad.

Arga membekap mulutnya tidak percaya.

"Oke, gue percaya. Tapi please kasih penjelasan." Verro meminta penjelasan agar rasa penasaran nya hilang.

"Tapi gue minta, jangan sebarin pernikahan gue sama Syazhana. Cukup lo dan Arga aja!" Pinta Arsyad.

Verro dan Arga mengangguk setuju.

***

"Mereka udah pulang?" Tanya Syazhana yang membawa sekantung plastik berisikan obat.

Anggota Veraga, dan keluarga Arsyad sudah  berpamitan pulang saat Syazhana menebus obat Arsyad.

"Udah sayang." Jawab Arsyad yang membuat pipi Syazhana bersemu merah.

SyazhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang