8. Psycho

15 3 0
                                    

𝓛𝓲𝓼𝓼𝓸𝓶𝓮
Psýchò

Angin sejuk malam membuat rambut panjangnya tergerai kesana kemari, ia berjalan dengan sepatu higth hellsnya berirama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin sejuk malam membuat rambut panjangnya tergerai kesana kemari, ia berjalan dengan sepatu higth hellsnya berirama. Toko yang terlihat tua tapi elegan menyambutnya dengan hangat, aroma coffee sangat pekat masuk kedalam hidung. Tak lama ia duduk dan menunggu lawan bicara.

"Maaf saya terlambat"

"Duduk. Jd apa yg mau dibicarakan"

"Ahh..begini kemaren sebelum kejadian prof. Lee, saya melihat dia pergi dari rumahnya, sekitaran jam 4 sore"

"Tau dari mana anda dia pergi jam segitu"

"Sebernernya saya suka mengikuti prof.lee untuk mendapat berita² terbarunya"

"Jangan pernah mengikuti keluargaku, lanjut,"

"Ahh..maaf baik..hem.. dia menuju laboratorium lalu jam 7 ia sudah pulang tapi, saat masuk gerbang ia terus memegangi perutnya. Saya kira dia telah ditusuk"

"Humm..baiklah terimakasih"

"Tunggu...kata mu kita mau bertukar informasi, jad siapa anaknya"

"Anaknya 2 bersaudara"

"Seriusss???? Siapa namanya"

"Altheda, alkina"

"Ahh.. makasih eh sebentar kalau boleh tau anda siapanya ya"

"Saya..?? Altheda anak dari prof. Lee"

Daun telinganya menangkap Suara mesin mobil dan gerbang rumahnya terbuka yang berarti tandanya kakak tercintanya datang. Alkina yang sedang ditaman sedari tadi menunggu kakaknya datang langsung menghampiri dan berjalan beriringan, ia tidak akan langsung menanyakan pertanyaan yang ia simpan sedari tadi.

Alkina akan biarkan kakaknya itu tenang dan istirahat terlebih dahulu, karena sudah jelas raut muka Altheda seperti tidak mau ditanya dulu.

Sehabis Altheda bersih - bersih dikamarnya barulah Altheda menuju kamar adik satu-satunya. Alkina tau kakanya menuju kemari langsung membukkan pintu lalu menutupnya kembali karena ia mau berbicara 4 mata dengan sang kakaknya.

"Jadii..bagaimanaa..katanyaa.."

"Appa, sepertinya ditusuk oleh seseorang"

"Mwoo? ...udahhh aku bilamg kan kakk... Rakaii diaa..."

"Bukkan dia, kayaknya ditusuknya saat appa keluar, saat dia kelaboratorium"

"Lab..labnya appa? "

"Hum.. jadi tolong Alkina kamu jaga baik - baik, kakak bakal minta Rakai buat jagain kamu okey, jangan bantah"

"YA...Tapp."

"Sut, btw kakak salut sama adek satu ini, udah bisa ngerasain sedih, khawatir, marah pasti bgt yaa, tinggal satu lagi" ucap Altheda sambil mengelus puncak kepala adiknya ini, lalu pergi keambang pintu.

ℒ𝒾𝓈𝓈ℴ𝓂ℯ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang