42. Plan B

1 0 0
                                    

𝓛𝓲𝓼𝓼𝓸𝓶𝓮
Plăn B


Hari sebelumnya...

Di dalam ruangan besar itu berkumpulnya para pengawal termasuk keluarga penghuni rumah bahkan yang punya rumah semua ada disitu.

"apakah itu akan berhasil?"

"harus"

"tapi berbahaya, kalau.."

"aku bisa jaga diri" sahutnya meyakinkan semua penduduk didepannya, Rakai bertekad akan membawa Alkina pulang bagaimana caranya.

Prof.lee, Altehda, Aldi bahkan yang lainnya terlihat khawatir dengan Rakai.

"okey, kita lakukan besok tak usah bertele-tele" prof.lee menyetujui dan mengakhiri pertemuan besar itu. Ia juga menitipkan pesan kepada para pengawal untuk bersiap-siap.

"liat Aldi?"

"saya tadi lihat bersama Rakai dibelakang" Altehda pun hanya mengangguk dan membiarkan Aldi dan Rakai mengobrol, mungkin Aldi sedang memberi beberapa sepatah dua patah kata untuk menyemangati Rakai.

Keseokkan harinyaa..

Mereka sudah siap dengan semua peralatan yang ada. Bahkan semua pengawal sudah mengepung rumah Albert.

Ia menyuruh pengawalnya untuk tetap diam saja biarkan dia melawan para pengawal itu.

"hey, hati-hati Rakai, kita ada disini okey"

"baik prof"

"Rakai, bawa Alkina dan bila kau terluka bahkan Alkina terluka ka..."

"i know lo mu bunu...."

"gua bakal bunuh orangnya" sahut Altehda yang melihat Rakai berjalan menghampiri rumah besar itu, tapi ia tidak sendiri ia ditemani oleh Aldi.

Karena ia keukeuh untuk ditemani olehnya. Bahkan ia sudah siap menonjok para pengawal didepanya.

"lo, ngerti kan yang kita bicarain?" sambil merangkul Rakai bagaikan sahabat sambil berjalan beriringan.

"yes sure"

"gitu dong baru adik gua, serang gasss" sebelum menyerang ia mengacak-ngacak rambut yang disebut adiknya itu, ya Aldi sudah mengangap Rakai sebagai adiknya sendiri, bahkan ia memanggil dengan sebutan hyung atau kakak tertua.

Tak berlangsung lama dua sejoli kakak beradik ini membuat babak belur seisi taman depan itu. Disaat berjalan mereka disuguhkan dengan suara tembakan yang membuat mereka berdua berpencar dan berlindung dibalik bebatuan.

"hyung, gak apa apa ?? " Aldi hanya membuat kode tangan pertanda ia baik-baik saja. Ia melihat sekilas untungnya hanya 1 orang yang membawa senjata itu dan mendekat kearah Aldi berada.

"hyung, dibelakang" sahutnya berbisik mengantisipasi kakanya dan disaat itu Aldi berhasil merebut senjata itu dan menembak ke arah kaki pemilik senjata itu dan ternyata ada sekitar 2 orang lagi yang membawa senjata.

Disebrang sana Altehda mendengar suara tembakan yang terus menerus berdatangan, membuat ia risau dan turun dari mobil berlari menuju rumah Albert tetapi badannya ditahan oleh prof.lee.

ℒ𝒾𝓈𝓈ℴ𝓂ℯ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang