𝓛𝓲𝓼𝓼𝓸𝓶𝓮
NìghtmàrèDua insan yang sedang asik bermain bersama ditaman belakang, mereka sama-sama tersenyum saling pandang sambil menangkap kupu-kupu yang indah bertebrangan.
Tersenyum membuatnya semakin cantik sementara ia tersenyum membuatnya semakin jengkel.
"Alkina gua mau ngomong sesuatu"
"Apa"
"Gue suka sama lo"
Seketika dunia seperti berhenti bergerak, matanya masih lekat melihat lelaki tinggi nan jangkuk itu. Bukkan ia kaget karena perasaan kedapanya sama melainkan ia kaget karena perilakunya.
"Al, kok ngeliatnya gitu"
"Gua benci sama lo, udah gua bilang gak usah suka sama gua. Jangan pake perasaan kalau mau sama gua"
"Tapi Al, gua cinta banget sama lo"
"Gua juga"
"Hah? Jadi lo terima cin..."
"Gua juga benci banget sama lo"
Gadis itu langsung pergi meninggalkan laki-laki yang menyukainya di taman belakang. Setelah beberapa menit ia langsung menyusul gadis yang ia sukai sejak lama. Dia dan Alkina sudah sepakat tidak akan ada perasaan diantara mereka, tapi ia langgar rasa cintanya lebih kuat dari perjanjian itu.
Ia berlari menuju gadis itu yang sedang berada didepan, ia terus berlari mengejar sang gadis untuk ia pegang tangannya erat-erat. Tanpa disadari klakson mobil datang dari arah belakang, mobil itu lepas kendali, sampai..
"ALKINAA AWASS"
ia membukka matanya dan melihat ke sekitar, kepalanya yang pusing membuat ia susah berjalan dan menghampiri lelaki yang tergeletak penuh darah disampingnya.
Alkina terus memanggil namanya, semua orangpun sudah datang menghampiri mereka terutama sang kakak.
"Maaf..saya tak seng....."
"CEPATT BAWA DIA ATAU KAU AKAN BERNASIB SAMA DENGANYA"
Langsung saja tanpa basa basi supir itu membawa tubuh tinggi dan gagaghnya masuk kedalam mobil bersama Alkina dan Altheda menuju rumah sakit. Alkina tidak menyerah untuk memanggil namanya, supaya yang punya nama membukka matanya.
Setelah beberapa menit sampailah mereka dirumah sakit untungnya tidak terlalu penuh jadi ia akan masuk ke ruang operasi. Tak berlangsung lama akhirnya ia sudah dipindahkan kedalam kamar, Alkina duduk disebelahnya menatapnya tajam.
"Sudahku bilang jangan pernah suka sama gua, gua gak mau jadi kelemahan lo"
Mata itu terbuka dengan perlahan objek yang pertama ia lihat adalah wajah cantik nan pucat yang ia lihat, senyumnya lansgung mengembang, Baru bangun disuguhkan oleh bidadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ℒ𝒾𝓈𝓈ℴ𝓂ℯ [ END ]
Mystery / ThrillerDingin, gelap dan hampa rumah yang megah didalam hutan membuat seisi rumah seperti tidak ada penghuninya. Darah berceceran dimana mana mereka senang, mayat berserakan dimana mana mereka senang, orang mati mereka sangat menyukainya. "omma..apakah...