𝓛𝓲𝓼𝓼𝓸𝓶𝓮
NëwKeringat dan air mata bercucuran disaat bersama, ia terus mencari tanpa lelah. Lelaki itu terus mencari tanpa henti. Ia tak mau hal buruk akan terjadi bila tidak segera ditemukkan.
“kai, lo belom makan dari pagi ayok makan dlu” Rakai masih saja menghiraukan Aldi sejak tadi, ya sekarang dia bersama Aldi setelah mengantar Altheda pulang, ia buru-buru membantu Rakai.
“kai lo denger gua gak sih, istirahat, minimal minum lah bang”
“Rakai Mahesa, Alkina pasti belom jauh baru hilang kemaren siang pasti gak akan kem...”
“JUSTRU ITUU, KITA HARUS CEPET KETEMU ALKINA KEBURU HAL BURUK TERJADI” Rakai berteriak didepan muka Aldi sambil memegang kerah bajunya.
Dia sempat kaget dengan sikap Rakai, ia terlihat betapa menderitanya dan rasa bersalahnya telah menghilangkan Alkina.
“mangkanya.....Aldi..mangkanya...kita harus ketemu Alkina... dia gak akan kenapa-napa kan brow....bahkan dirumah Albert tadi dia gak ada, dan sekarang dia dimana Aldi...”
sambil menahan tangis yang ia ingin segera keluarkan sekeras mungkin, tapi tidak mungkin juga ia sedang berada dijalan daerah tempat dimana Alkina diculik.
Aldi hanya memandang mata penuh air itu lalu memeluknya dengan erat, betapa beratnya Rakai saat ini sangat terlihat dari sorot matanya. Tak peduli orang-orang bilang bahwa gay atau semacamnya.
Pelukan itu terhenti saat handphone Aldi berbunyi, menandakan disitu tertulis prof.lee, dia mengangkatnya singkat lalu kembali memasukkan kedalam saku celana abunya itu.
“lo dipanggil sama prof.lee”
"ngapain”
“gak tahu, kesana saja, gua ikutin dari belakang” Rakai pun langsung buru-buru pergi menggunakan motor begitupun Aldi, ia sempat mengganti kendaraannya karena supaya cepat menyusul Rakai.
Dan sekarang mereka bak seperti dua bersaudara yang mengendarai sepeda motor berwarna hitam dengan baju yang manly, siapa saja bisa terkesima walaupun tertutup helm hitam.
Sesampainya tidak berlangsung beberapa menit mereka pun akhirnya sampai dan langsung masuk kedalam, Aldi dan Rakai langsung turun menuruni lift bawah tanah yang diketahui oleh keluarga prof.lee termasuk mereka berdua.
“ouh kalian sudah datang, kemarilah”
“humm..Aldi kamu bawa alat itu sama tikus yang berada disana, untuk Rakai ambil barang-barang dari rak sana yang biasa kita buat, palli”
Aldi dan Rakai baru datang langsung bertatapan dan pergi meninggalkan tempat mereka untuk menjalankan perintah prof.lee yang tengah asyik mengutak ngatik cairan yang berada dimeja depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ℒ𝒾𝓈𝓈ℴ𝓂ℯ [ END ]
Misterio / SuspensoDingin, gelap dan hampa rumah yang megah didalam hutan membuat seisi rumah seperti tidak ada penghuninya. Darah berceceran dimana mana mereka senang, mayat berserakan dimana mana mereka senang, orang mati mereka sangat menyukainya. "omma..apakah...