𝓛𝓲𝓼𝓼𝓸𝓶𝓮
2 wëëkMatanya terbangun dan memperlihatkan betapa gelapnya disana, beberapa menit cahaya redup menerangi soerang gadis yang tergelatk dilantai dingin dengan tangan dan kaki diikat.
Ia melihat keselilingnya belum ada benda yang ia lihat karena pencahayaan yang kurang, kecuali satu mahluk yang berjalan kearahnya siapa lagi kalau bukkan sang penculiknya
"welcome back, again Alkina"
"gua bakal lolos lagi"
"really? Look at behind you right now" pencahayaan pun langsung terang-menerang, membuat matanya sedikit perih.
Matanya disuguhkan dengan pipa atau mungkin semacam botol toples besar seukuran manusia bahkan ada yang lebih, yang berisikan air berwarna-warni.
Tapi ia melihat persis dibelakangnya terdapat toples yang raksasa, bahkan ia mengegadah untuk melihat ujung atasnya.
"lookk soo gorgeous right?"
"buta mata lo, mana ada bagusnya" satu tamparan datang dari tangan kekar itu dan mencekik gadis itu yang sudah mengubah dirinya, tetapi ia mengurung niatnya karena tenaganya yang tiba-tiba melemah.
Sebelunya Albert sudah memasukkan beberapa cairan dalam tubuh Alkina.
"kalau kau berubah seperti monster, saya tak segan-segan membunuh lelaki ini" sambil memperlihatkan foto-foto Rakai disaat mencari Alkina oleh pengawal disampingnya.
Seketika Alkina menjadi jadi, ia tidak mau keluarganya terancam.
"ohh...., Alkinaa kau itu bagaikan tambang emas..."
"pantun? Apa puisi" jangan tanya Alkina belajar dari siapa kalau buan suaminya, Rakai.
"Rakai Mahesa, dia selalu jadi hama yang datang dari pagi buta kerumah saya sampai larut malam bahkan ia kalah oleh beberapa pengawal saya, lemahh"
"selalu??" sahutnya bingung
"kau tahu, kau sudah menghilang beberapa hari? Hampirr seminggu" sahutnya sambil berdiri dan memakai sarung tangan karet, ia bersiap untuk menyuntikkan kembali sesuatu keapda Alkina.
Gadis itupun memberontak bahkan kukunya pun sudah hampir melayang ke arah muka Albert, tapi ditahan oleh pengawal disisinya.
Setelah itu ia kehilangan kesadaranya lagi, dan lagi lalu semuanya menjadi gelap seketika dan tertidur. Albert langsung menyuruh suruhannya untuk membawa Alkina menuju toplesnya, yups toples yang besar ditengah itu.
"my colleceting iss complitee" sahutnya, ia menyimpan Alkina didalam sana yang sedang tertidur damai.
Rencananya ia akan menyimpan Alkina selama 5 minggu dan sekarang baru 2 minggu, tinggal 3 minggu lagi. Penghalangnya sekarang tinggal keluarga mereka.
"kill people yang sayang Alkina"
"yes sure"
🖤🖤🖤
Rakai mahesa.
Lelaki tangguh, tinggi dan tak lupa tampannya sudah melekat didalamnya. Bahkan ia berani datang sendirian kedalam rumah Albert, ia sudah meluluhkan semua pengawal Albert sendirian.
Dulu memang ia kalah jumlah dan pikiran yang tak karuan. Sekarang ia sudah mempersiapkannya dengan matang, ini sudah lebih dari 2 minggu dan ia sangat ingin kesayangannya kembali bersamanya selamanya apapun itu.
Jangan tanya ia mempunyai sabuk hitam dan selama ini ia menjalani muaythai jadi ia bisa mengalahkan semuanya dengan sendirian.
Ia mengebrak pintu ruang kantor Albert, lelaki disana yang habis dari ruang rahasianya langsung menutup pintu itu.
"welcome back Rakai"
"lo, bukan keset anjay, lo monster gak tahu diri, mana Alkina"
"see nothing in here" sahutnya sambil mengode kearah belakang terdapat suruhan Albert untuk menangkap Rakai.
Eitss, tidak segampang itu beberapa menit mereka sudah tepar tak karuan. Setelah itu tangan kekar itu memegang kerah baju Albert dan menonjokkan kearah tembok, alias tembok rahasia yang tidak diketahui Rakai.
"dimana Alkina"
"bicara baik-baik atau..." sejak kapan Albert membawa pistol ditangannya yang mengarah kearah perutnya, ia sedikit tersontak tetapi tidak menurunkan keberaniannya dengan merebutnya.
DUAARR
Satu tembakan pas diatas mereka disaat perebutan pistol itu. Lalu Albert langsung merampasnya dikala Rakai menundukkan kepalanya, ia menodongakan pistol kearahnya.
"tunduk" sahutnya, Rakai sangat geram sekarang dengan raut wajahnya sudah terbaca bahwa iya ingin membasmi hama satu ini.
Ia terus menyuruhnya tunduk kalau tidak ia akan menembaknya dan mau tak mau ia menurutinya.
"give me Alkina, pliss" sahutnya sambil menunduk sedih bercampur marah, ia tak sudi menunduk dan membelas kasihani kepada musuhnya ini. Sedangkan musuhnya merasa senang.
"i give you Alkina but, you give me Alkina sebagai proyek saya, kita sama-sama untung bukan"
"saya akan kasih Alkina setelah pameran proyek terbesar selesai, kau boleh ikut, setelah itu kau boleh bersama Alkina" sahutnya, Rakai yang tadinya menunduk langsung mengangkat kepalanya lalu bertatapan dengan Albert.
Matanya merah yang menandakan bahwa ia marah dengan perkatannya.
"bagaimana, setuju?"
"hahaha, haduhhh lo bikin gua ketawa disaat-saat kayak gini"
"gua udah tau dimana Alkina, lo sembunyiin disitu kan" sambil menunjuk tembok, yups alias pintu rahasia Albert.
Sebelumya disaat ia masuk, ia sudah curiga dari awal dan Rakai pun sengaja mendorong Albert kearah tembok situ dikala itu ia mendengar suara pondasi yang berbeda dari sana, pintarnya Rakai Mahesa.
"ahhh, ini" sambil berjalan kearah tembok itu lalu memencet tombol dan memperlihatkan tembok terbuka dengan tangga yang menuju lift hitam disana.
Rakai sedikit menyipitkan matanya dan fokus kearah sana tanpa diketahuinya, suruhan Albert sudah dibelakangnya membawa sebuah kayu lalu memukul Rakai dari belakang yang membuat ia kesakitan disaat berdiri membalikkan badanya, ia mendapat serangan balik dari Albert.
Ia lengah tidak melihat Albert sudah membawa suntikan dan bahkan sudah menusuknya.
"dasar kurang ajar, brensekk yaaa" sahutnya yang masih bisa bertahan dari suntikan Albert, tetapi lama kelamaan awal mulai dari kakinya menuju perutnya seperti membeku dan tak bisa bergerak sama sekali, ia pun langsung terjatuh tetapi tanganya masih memegang kaki Albert.
"dont play with me"
"akhhhhhh...istt real..yy... just..waitt..." sahutnya dikala Albert menginjak tanganya dan beberapa menit Rakai pun kehilangan kesadarannya lalu pergi tidur terlelap karena perbuatan Albert.
Sunyi, Albert lansgung memerintah untuk memindahkan Rakai ke suatu tempat oleh suruhannya.
"biarkan dia bertemu dengannya"
🖤🖤🖤
HAIII GIMANA GIMANAA TEGANGG GAK GUYSSS
KAMU SEDANG MEMBACA
ℒ𝒾𝓈𝓈ℴ𝓂ℯ [ END ]
Mystery / ThrillerDingin, gelap dan hampa rumah yang megah didalam hutan membuat seisi rumah seperti tidak ada penghuninya. Darah berceceran dimana mana mereka senang, mayat berserakan dimana mana mereka senang, orang mati mereka sangat menyukainya. "omma..apakah...