38. 18

3 1 0
                                    

𝓛𝓲𝓼𝓼𝓸𝓶𝓮
18


Benda mati itu terus menerus berdering mengeluarkan suaranya setiap menit. Ia sudah mengabaikannya beberapa kali bahkan ia sempat memblocknya tapi tetap saja berbunyi, Ia pun mengangkatnya.

"lo maunya apasih, ganggu pasutri saja" disaat itu ia termenung mendengarkan suara dari sebrang sana, ternyata itu bukan Chelsia yang sedari tadi menelfon klarifikasi dari Rakai sampai Alkina ngambek.

"siapa lo"

"give me Alkina" sahutnya dengan suara khas cewek serak dan menggoda, membuat Rakai menjauhkan telfon gengam itu dari telinganya. Ia menyadari ini pasti anak buahnya Albert.

"ouhh, lo yang nubruk gua di kampus kan, terus megang pundak gua sokap bgt luu, mu apa luu"

"Alkina, ahh dia lg ngambek ya karena aku ngirim foto-foto ke pesannya" sontak Rakai kaget, bagaimana bisa ia mendapat nomor telfon Alkina padahal ia baru beli handphone sekitar 2 hari yang lalu.

"ngaur loo, jangan macem macem lo"

"oh iya bilangin ke bos tua lu, gua gak akan milih pilihan yang dia kasih. Gua ingin bersama Alkina yang sekarang, cukup" ia pun menutup telfon dari sana lalu meninggalkan hpnya dinakas dan membawa handuk untuk mandi sekalian menghilangkan stress di bawah shower.

"kaii, telfonnya terus bunyi" sahutan dari kamar mandi tidak ada, karna merasa terganggu ia pun melihat handphone itu terlalu banyak pesan sangat banyak, ia melihat berbagai foto yang tidak senonoh itu sama dengan foto cewek yang ada di hanphonenya beberapa menit yang lalu, tapi ia mengabaikannya untuk kali ini, tidak.

"ehh bebeb, kenapa..muka..nya gituu tatut akuu.."

"how is this" sambil memperlihatkan foto-foto tidak senonoh yang ia kirim, bahkan Alkina sudah meluap marah karena ada foto dia dengan Rakai bersama dikantin kampus, bahkan itu tak sengaja ia memegag bahu Rakai.

"Al, aku bisa jel..."

"basi omongon cowok, this is prove"

"NOO" Sontak Alkina menengang dikala Rakai meneriakinya didepan mukanya, ini baru pertama kali ia diteriaki orang tersayangnya. Bahkan ia hampir meneteskan air mata.

"ahh, All sorry maafin aku, aku kelepasan. Hmm..sorry aku lagi banyak pikirian yang kamu gak mesti tahu itu"

"really? After we married?, so just go"

"All, sorry i mean gak begitu All" belum sempat memegang tangan gadis itu sudah pergi entah kemana, ia tidak menyusul karena ia juga kaget dengan kondisi psikisnya yang menjadi gampang marah.

Bagaimana tidak selama ini, ia sudah diganggu dan dibuntuti oleh anak buah Albert bahkan diancam tapi ia tidak bilang ke Alkina ia tidak mau membuat istrinya sedih, marah dan stress. Jadi ia pendam sendiri.

🖤🖤🖤

Alkina bersantai duduk dipinggir kolam dengan menyempulngkan setengah kakinya, bermain air dengan kakinya.

Tetapi entah pikirannya kemana mana, semejak bertengkar dengan Rakai tadi siang ia menjadi murung dikarenakan ia ditinggal sendiri bahkan Rakai pergi tanpa pamit padanya.

ℒ𝒾𝓈𝓈ℴ𝓂ℯ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang