𝓛𝓲𝓼𝓼𝓸𝓶𝓮
GąvěnshăSudah 4 hari dihitung mungkin lebih bahwa Alkina tak kunjung datang, bahkan batang hidungnya pun tak pernah ia lihat selama ini.
Percayalah ia sudah mencarinya kemana-mana, bahkan ia sudah adu jontor dengan pengawal rumah Albert, tetapi kalah jumlah.
Kepalanya mulai pusing bukan karena alkohol tetapi karena ia memikirkan dimana Alkina, ia tahu jelas bahwa dia dibawa oleh Albert pastinya siapa lagi, tapi entah dimana mereka membawa gadis itu pergi.
"dimana Rakai?"
"ditaman belakang non" ia bergegas berlari menuju Rakai yang sedang asyik duduk di pinggir kolam, lebih ke merenung diri sendiri.
"lo masih bisa main air, hum? Lo bilang bakal jaga Alkina, kata..."
"YAA, GUAA NYARIIN DIA SELAMA INI APA....."
"rasaa....bersalahh guaa, rasa....tanggung jawab guaa buat jagain diaa, tapi bodohnya guaa" sahutnya menekan setiap kata, ia meninggikan suaranya disaat Altheda datang ia pun beranjak dari duduknya itu.
"bukan saatnya kita bertengkar, gak akan ketemu solusinya"
"bener kata ayah, sayang ini juga bukan kesalahan Rakai"
sahut Aldi sambil menenangkan istrinya yang menangis karena khawatir + di bentak Rakai.Telfon genggam di sakunya bergetar menimbulkan suara yang membuat semua orang tertuju ke arahnya, ia mengangkatnya dan menyalakan loud speaker untuk semuanya disana tapi sebelum itu ia memberi isyarat bahwa menyuruh semua diam terlebih dahulu biar dia yang berbicara, dan ternyata, Gavensha.
"we need to talk"
"lo mu jebak gua lagi, dimana Alkina?"
"okay, its about Alkina"
"ngomong langsung saja gak usah bertele-tele"
"gak bisa, kita kete..."
"rumah prof.lee lu pasti taukan dimana, jam 18.00 ditunggu, Gavensha" ditutupnya telfon itu setelah Altheda merampas handphone Rakai, Ia tak mau berlama-lama dengan permainan ini lagi.
🖤🖤🖤
18.00
"welcome Gavensha"
"aAtheda" sahutnya sambil masuk menuju ruang keluarga mereka yang terbilang besar.
"so, apa yang buat lo kesini, kalo ini jebakan gua gak akan segan buat lo ..." Aldi menenangkan Rakai yang sudah memuncak.
"guaa minta maaf soal gua ganguin hubugan rumah tangga lo, gua disuruh sama Albert gua gak bisa apa-apa, lo harus tahu apa yang dia perbuat sama gua"
"wooowyy"
Gavensha membuka mantelnya dan mengangkat sebagian roknya, sampai terlihat cdnya. Ia bukan memamerkan yang tidak senonoh, tetapi ia sengaja memperlihatkan sisik kadalnya dan ekornya kepada mereka, termasuk prof.lee.
Seketika matanya berubah jadi kadal dan kukunya yang tajam. Sebenarnya ia malu memperlihatkan ini, tapi bagaimana lagi.
Altehda melihat Gavensha mengingatkanya kepada Alkina yang frustasi karena ia tak mau berubah menjadi hewan liar.
"guaa ingin normal, like outher people. Yaa dia ngelakuin ini ke gua sama dengan halnya Alex dan Alkina sekarang"
"maksudnya??"
"iya ada di dalam rumah Albert, dia ad..." suara deringan datang dari tasnya membuat ia merapikan kembali penampilanya dan mengakat telfon yang sedari tadi berbunyi.
"Albert??"
"pulang atau saya potong ekor kamu"
"baik..., saya menuju kesana" ia pun menutup telfon itu, lalu bergegas pergi meninggalkan mereka, tetapi tangannya ditahan oleh tangan putih nan dingin.
"are you okay??, gua sama Aldi bisa anter lo kok"
"im okay Qltheda,thank uu thank uu soo muchh udah bikin hari-hari indah layaknya sahabat saat itu"
"sampai sekarang pun gak masalah"
"Al..., thank uuuu i have to go selamat yaa nikahnya and semoga punya baby imut, byee" sahutnya sambil berjalan keluar gerbang, diikuti oleh pengawal rumah.
Altheda merasa cemas dengan Gavensha, ia sudah memaafkan gadis itu sepenuhnya dan ia berjanji akan merawatnya dengan baik karena ia sangat menyanyanginya, thats my best friends.
🖤🖤🖤
Tanpa aba-aba satu tancapan benda tajam datang dari arah belakangnya disaat baru masuk rumah besar ini, alias ruang bawah tanahnya.
Matanya memperlihatkan ketajaman dan penghianatan kepadanya.
"i know what are you doing Gavensha"
"kamu sudah membantah perintah saya, kamu sering keluar malam. Kamu berbeda sekarang, ada apa gavensha"
"apa maksud an..da" terbata- bata sambil memegang perut yang habis ditusuk.
"AKHHHH, jangan membuat saya marahh Gavenshaa"
"really?, justru saya ingin mengucapka terimakasih kepada Anda, karena membuat saya bisa melawan Anda" satu cakaran datang dari Gavensha kepada Albert dan melukai badanya.
"kurang ajar" ia pun membawa senjata api yang berisikan bius kuat untuk monster buatanya. Gavensha sudah mengubah diri sepenuhnya, ia sudah mengubah jadi mode serang.
Gadis itu terus menghindar cepat dikala Albert menembak karahnya, tetapi satu persatu obat bius itu menancap badanya dikarenakan efek dari tusukan yng membuat ia melemah.
Sedangkan disisi lain terdapat wanita yang tertidur disebuah tabung berisikan air dan bercahaya disana layaknya malaikat.
Dia tertidur lelap dan tenang tanpa tahu apa yang terjadi diluar sana.
Tapi ia berharap, semoga ia dapat diselamatkan
🖤🖤🖤
COMMENTT
KAMU SEDANG MEMBACA
ℒ𝒾𝓈𝓈ℴ𝓂ℯ [ END ]
Mystery / ThrillerDingin, gelap dan hampa rumah yang megah didalam hutan membuat seisi rumah seperti tidak ada penghuninya. Darah berceceran dimana mana mereka senang, mayat berserakan dimana mana mereka senang, orang mati mereka sangat menyukainya. "omma..apakah...