𝓛𝓲𝓼𝓼𝓸𝓶𝓮
Abøųt Fełłing
Jenjang kaki itu masuk menerobos sebuah perkantoran. Kaki penuh dengan amarah itu terus menghentakan kakinya sampai ia berhenti didepan pintu berwarna hitam, ia buka dengan cepat masuk menutup kembali pintu dengan cara dibanting.Tanganya mencengkram kerah baju bernuansa eart tone itu. Mimik muka yang begitu dingin dan garang menandakan ia membeci orang yang berada duduk dihadapanya.
"Albertt, sampaii anak sayaa kenapa-napa awass saja" lelaki paruh baya itu hanya terdiam mendengarkan setiap ocehan temannya ini.
"ahh, aku lupa justru kau yang kenapa-napa oleh anakku, you lose" dengan senyum sminknya membuat Albert merasa jengkel dan melayangkan satu tinju kepada muka prof.lee
"lihat saja siapa yang kalah dan siapa yang akan tersingkirkan" Albert pun meneriaki anak buahnya untuk masuk dan membawa prof.lee meninggalkan kantornya secara paksa.
"lihatt sajaaa siapa yang akan menderitaa, Alberttt"
🖤🖤🖤
Gadis itu terbangun kala sinar matahari menyoroti kelopak matanya, pupilnya bereaksi dan membuka matanya. Alkina pun turun dari kasurnya untuk melihat pemandangan kota dipagi hari, dengan setelan yang masih memakai cd dan branya ia merenggakan badanya didepan kaca itu.
Entah dari mana pinggangnya ditarik mundur oleh tangan berurat dan hangat, membuat buluk kuduk Alkina berdiri."heh neng, pakai baju dulu ke, kalo gedung sebelah liat lagi begini maca mana lah, auratt neng. Atau dari bawah liat bagaimana"
"masa kamu tega buat orang lain dosa baru pagi-pagi lo"
"tapi kemaren kamu liat aku kayak gini kok" Rakai hampir tersedak kopi yang baru ia buat.
"bhahahah....hah...haha..ha, si eneng bisa aee, ehh makan yu itu udah aku pesenin, abis itu kita berenang"
Tanpa perlu berlama-lama lagi, Alkina langsung memakai kaos dan celana pendeknya lalu duduk makan dengan lahap ia sudah tidak sabar unutk berenang dipagi hari ini. Setelah selang beberapa menit akhirnya Alkina sudah memakai baju renangnya dengan celana pendek dan lengan panjangnya. Ia melompat tiada takut dari pinggir kolam dan disusul oleh Rakai yang hanya memakai celana pendeknya berwarna hitam, serasi dengan baju Alkina.
"lo gila ya, nyemplung sekarep mu ajee deh" Rakai memeluk Alkina sambil berenang bersama, gadis itu terlihat senang bermain air bersama Rakai.
Gadis itu memanggil Rakai dari ujung kolam, ia pun berada di ujung kolam sebrangnya dan gadis itu menyuruh untuk berenang dan bertemu ditengah-tengah kolam.
"kenapa humm, mu udahan" Alkina menggelengkan kepalanya cepat dan Rakai pun bertanya lagi.
"maybe i falling love with you" dengan suara kecilnya walaupun mereka berdekatan bahkan Rakai pun memeluk Alkina, tapi Aakai masih bisa mendengar apa yang gadis itu katakan hanya saja ia ingin jail denganya.
"apa, gak kedengeran" Alkina pun menggerutu kesal"iloveu" sahutnya dengan cepat, Rakai masih saja pura- pura tidak mengerti dan tidak kedengeran, membuat gadis itu geram.
"ishhh dengerinn baik-baik atuhh, i lo..."
Satu kecupan untuk mengunci bibir Alkina.
"more>>"
Berenang pagi yang ditutup oleh ciuman yang lumayan lama oleh mereka berdua dan sekarang Rakai sedang mengeringkan rambut gadisnya yang panjang setelah itu menyisirnya dengan lembut.
Setelah semua siap mereka pun pergi menggunakan mobil pribadi Rakai menuju rumah prof.lee karena ada sesuatu yang harus dibicarakan katanya terlebih oleh Altheda dan Aldi.🖤🖤🖤
"appa, Altheda mau menikah dengan Aldi"
"ijikan saya Aldi menikah dengan anakmu, saya sudah melawarnya" sambil memperlihatkan jari mereka berdua yang terdapat cincin couple.
Mau tahu reaksi mereka bertiga saat mendengar ingin menikah, Rakai terpelongo dan sampai menanyakan kepada Aldi apakah ini serius, prof.lee yang tenang tapi mengejutkan hati dan pikiran, lalu Alkina yang bingung dengan kakaknya satu ini.
"kita mau nikah besok, ditaman"
"BESOK?" serentak mereka bertiga, dua insan didepannya hanya tersenyum manis supaya mendaptakan ijin restu. Prof.lee juga tidak bisa melarang Altheda untuk ini, toh ia sudah mempercayai Aldi juga dan diumur Altheda yang sekarang memang sudah matang untuk menikah.
"hahh, okay saya setujui" mereka pun bersorak kegirangan memeluk dengan haru, disaat genting ini mereka masih ingin menikah, dasar buta cinta. Alkina pun ikut senang juga melihat kakanya senang dan menemukkkan pasangan hidupnya selama ini.
Mereka pun tak menunggu lama untuk menyiapkan prewdiing di taman belakang mereka yang cukup minimalis, karena taman itu menurut Altheda pun tempat dimana ia bertemu dengan Aldi, alias calon suaminya.
🖤🖤🖤
Voteeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
KAMU SEDANG MEMBACA
ℒ𝒾𝓈𝓈ℴ𝓂ℯ [ END ]
Mystery / ThrillerDingin, gelap dan hampa rumah yang megah didalam hutan membuat seisi rumah seperti tidak ada penghuninya. Darah berceceran dimana mana mereka senang, mayat berserakan dimana mana mereka senang, orang mati mereka sangat menyukainya. "omma..apakah...