"Zena!!"
"Tokk...tok..tokk!"
"ZENA BUKA PINTUNYA ZENA...."
"Tok...tok..tok....."
Pintu rumah yang sendari tadi Albar gedorpun akhirnya terbuka. Namun bukan wanita yang Albar harapkan yang membuka pintu tersebut melainkan seorang wanita parubaya yang Albar sendiri tak kenal itu siapa.
"Maaf siapa ya?", Tanya Wanita parubaya itu pada Albar.
"A-anu, Ibuk siapa? Bukannya pemilik rumah ini Zena ya?", Tanya Albar.
For information, kedua orang tua Zena memang tidak tinggal di Indonesia. Mereka tinggal di luar negri tapi Albar sendiri tak pernah tau itu dimana, di Indonesia sendiri Zena tinggal bersama kedua pengasuh dan penjaga rumahnya.
"Ooo nak Zena? Aduh nak Zena udah gak tinggal disini lagi dek. Semalam dia udah pergi katanya mau tinggal sama orang tuanya, saya kebetulan pemilik baru rumah ini!".
"Deg!"
Tidak, Zena benar-benar pergi, Albar benar-benar menyesal karna Zena pergi membawa luka karna dirinya. Albar memang brengsek, ia bahkan belum sempat meminta maaf tapi Zena sudah pergi meninggalkannya begitu saja.
"Maaf Buk, kalau boleh tau orang tuanya Zena tinggal dimana ya?", Tanya Albar.
"Maaf dek kalo soal itu saya juga kurang tau, yang saya tau hanya Zena akan pergi keluar negri tapi saya gak tahu kemana!", Jawab Wanita itu membuat Albar tertegun, jadi dia memang sudah benar-benar kehilangan Zena? Dan dia juga belum sempat minta maaf.
"Oh, i-iya Buk makasih infonya!", Ujar Albar tampak menahan tangisnya.
"Iya Dek, Mari saya masuk dulu ya!", Pamit wanita parubaya itu sembari menutup pintu rumahnya.
Albar terdiam sebentar memandangi rumah itu sedikit lama sampai pada akhirnya ia menyerah juga, ia menangis. Ia tak perduli jika orang menganggapnya laki-laki cenggeng yang jelas ia masih punya perasaan bersalah dalam hatinya karna sudah menghancurkan kepercayaan Zena, membuat gadis yang ia sayangi menangis, dan membuat gadis itu pergi entah kemana.
Dengan langkah gontai Albar segera melangkah pergi dari rumah itu, bahkan untuk memandang rumah itu saja Albar juga tidak sanggup lagi. Ia melangkah dengan tidak bersemangat hendak menaiki motornya, namun belum sempat naik ia tiba-tiba merasakan ada sebuah kepalan tangan yang menghantam wajahnya dengan kuat hingga membuatnya tersungkur.
Albar menoleh ke arah sang pelaku dan ternyata dia adalah Arkash, siapa Arkash? Arkash Prayoga itu juga sahabatnya sama seperti Alia dan Zena. Arkash menarik kerah baju Albar, matanya menatap Albar marah dengan wajah yang penuh emosi ia kembali memberi bogeman ke arah Albar dan berhasil membuat sudut bibir pria itu mengeluarkan darah.
"BRENGSEK LO!!! BRENGSEK!!".
"Bugh!!"
"Bugh!!"
"Bugh!!"
"Aaarrrgghhh!!".
"ALBAR!!".
Alia datang dan langsung memisahkan keduanya, hingga membuat Arkash berhenti menyerang namun kini Albar sudah terkapar.
"ARKASH LO APA-APAAN SIH?", marah Alia.
"APA-APAAN KATA LO?!! HARUSNYA GUE YANG BILANG GITU!!! LO BERDUA YANG APA-APAAN!!!", balas Arkash membuat Alia gemetar.
"Lo tau kalo gue itu sayang banget sama Zena Bar, lo tau itu!!. Gue relain Zena sama lo karna gue mau lihat dia bahagia!! TAPI KENAPA LO MALAH NYAKITIN DIA?!! KENAPA LO BUAT DIA PERGI!!!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga,it's Mine!(NEW VERSION)
Romance#adurayu (1) 14022020 #albar (2) 21032021 Alia dan Zena adalah dua perempuan yang Albar cintai. Iya, dia sama sekali tidak bisa memilih satu diantaranya sehingga itulah yang menyebabkan hubungan persahabatan Zena, dan juga Alia jadi hancur lalu bera...