TIM 18 (Versi Baru)

278 8 2
                                    

"Al, lo nanti sibuk gak?", Tanya Alex secara tiba-tiba membuat Alia mengeryit binggung, tumben sekali si Alex menanyakan hal tersebut padanya.

"Enggaklah, emang kenapa?".

Mendengar jawaban itu membuat Alex tersenyum puas, "Temenin gue yuk, gue tuh dapet undangan buat ke event Caffe temen gue dan dari pada gue pergi sendiriankan mendingan gue ngajak elu", jawabnya.

"Ngajak gue doang nih?, Lisa kagak?", Tanya Alia dibalas gelenggan kepala oleh pria tersebut.

"Gue ada urusan entar, malem gak bisa ikut kalian", jawab Lisa tanpa menoleh barang sedikitpun pada Alia dan Alex, karna gadis itu tengah sibuk menyalin PRnya dari buku Alia, Lisa pinterkan gaes ;).

"Dih urusan ape lu?, Sok iye banget", nah logat betawi Alia keluar, padahal ia sendiri berdarah Sunda.

"Dih!, Munaroh emang gue kagak bisa punya urusan apa?", balas Lisa kesal membuat Alia menyengir, Sendangkan Alex hanya terkekeh saja sudah biasa dengan kedua sifat sahabatnya tersebut.

"Jadi gimana lo maukan nemenin gue?".

Alia mengangguk semangat sebagai jawaban, lagian ia juga bosen kalo pergi keluarnya sama Albar terus, sesekali sama bule hehehe.

"Okey, kabarin aja nanti kalo udah mau pergi", pungkas Alia membuat Alex mengangguk senang, kemudian pria tersebut tampak mengalihkan perhatiannya ke ponsel, entah siapa yang dia hubungi yang tapi jelas Alex tampak berhubungan dengan seseorang.

+62853******
"Berhasil broo👍"

______

"KAK ALBAR!"

Albar meringgis sembari menghentikan langkahnya yang baru saja keluar dari toilet, setelah beberapa minggu absen mengapa kini ia kembali mendengar suara itu lagi. Suara yang sangat Albar hindari, ya Tuhan semoga Albar hanya berhalusinasi saja ya.

"Itu bener si Syasya gak ya?, Anjing ngapain pake balik lagi sih Sya?", Gumam Albar merutuki Syasya, belakangan ia memang tidak bertemu dengan gadis itu karna kata Rasya, Syasya sedang berada di luar kota.

"Kak Albar!", Merasa suara itu mendekat Albarpun membalikkan badannya secara perlahan.

"ASTAGFIRULLAH!!", Eh ternyata bener itu Syasya gaes membuat Albar sampai kaget dengan kehadirannya yang mungkin membawa energi-energi negatif bagi pria tersebut.

"Loh Kak Albar kenapa kok kaget gitu?", Tanya Syasya binggung, kenapa Albar harus sekaget itu seolah dia baru saja bertemu dengan hantu.

"E-eh Syasya, hehe. Gak papa kok tadi aku kaget aja karna setau Kakakkan kamu di luar kota".

"Anjing Syasya, gue kira lo gak bakal balik lagi aish", Rutuk Albar membatin tanpa diketahui oleh Syasya. Malah gadis itu melemparkan senyuman manisnya ada Albar dan meraih lengan pria itu lalu bergelayut manja disana.

"Syasya kangen banget loh sama Kakak!, Kakak kangen gak sama Syasya?".

"Enggaklah!".

"Oh!, Iya Kakak juga kangen kok sama Syasya".

Mendengar hal tersebut, jelas saja membuat Syasya melayang tinggi walaupun sebenarnya itu hanya kebohongan Albar semata, dan tampak dari raut wajanya tampaknya Albar merasa tertekan dengan kepulangan Syasya, siapapun itu. Tolong bawa Syasya kembali ke tempatnya.

"Yaudah Kak anterin aku ke kelas ya?, Terus aku juga nanti mau pulang sama Kakak bolehkan?", Tanya Syasya mau tak mau diiyakan oleh Albar. Hm, tampaknya menjadi Albar itu sulit ya gaes.

Disisi lain, tepatnya taman belakang sekolah kini Haniv, Bima, dan Rasya tengah berkumpul disana entah membicarakan apa. Yang jelas sejak tadi mereka betah saja dudul-duduk sembari merokok disana, tenang saja. Mungkin mereka tidak akan ketahuan karna biasanya itu memang tempat langganan sekaligus tempat teraman para murid untuk merokok.

"AJIJAY RENCANA A01TAA BERHASIL GAES!", Sorak Bima menatap ponselnya, entah apa yang baru saja ia lihat dan rencana apa yang Bima maksud sehingga itu membuatnya menjadi bersemangat sekali, Authorpun tidak tau gaes mari kita tanyakan langsung pada orangnya.

"Ajijay, berarti tinggal laksanakan B02TAA, sama E03TAA dong wih seru nih keknya", ujar Haniv menyeringai sedangkan Rasya hanya mengedikkan bahu yak acuhnya sembari menghisap putung rokok yang diapit dengan kedua jarinya, ia hanya mengikuti saja apa yang kedua pria somplak itu lakukan.

"Nah bener btw ini Bos kita mane nih, dari tadi ke toilet lama banget sih kagak balik-balik", tanya Bima celingukan mencari keberadaan batang hidung Albar namun nihil, pria itu belum juga balik ke tempatnya.

"Biasalah".

"Eh Niv denger ya, lo nanti jadi Mc, terus lo Rasya, lo nemenin Albar, dan biar kedua kecebong itu yang ngurus target, terus gue yang ngurus pasal Caffenya ya", jelas Bima yang sebenarnya tidak di mengerti oleh Haniv maupun Rasya, tapi kedua pria itu lebih milih untuk mengangguk sok tau saja.

"Hm!", Ya itu adalah jargon khas dari Rasya gaes.

"Ngoughey, setelah rencana si Boss Albar ini selesai baru deh gue buat rencana gue dan kalean harus bantu ya rencana AF01BL hahaha".

"Idih ogah gue bantuin lo, lokan biasanya malu-maluin", ledek Haniv membuat Bima menatapnya tajam sembari berdecak.

"Awas lo minta bayarin bakwan Mang Jajang ke gue ya Niv".

"Dih yang ada gue yang bayarin elu tong".

"Ck", Bima langsong saja mendekati Rasya seolah mengaduh seperti perempuan pada pria dingin tersebut hingga hal itupun membuat Haniv bergidik geli melihat tingkah temannya.

"Rasya gue di bully", aduh Bima hanya di balas tatapan datar dari sang empu membuat Haniv tertawa.

"Itu fakta".

"Pletak!!".

"RASYA KAMPRET!".

_____

Albar kasih tau gue rencana lo apa? Kok perasaan gue jadi kagak enak?.

Albar : "Biasalah😏"

Haniv : "jujur".

Apaan Niv?🙄

Bima : "jujur!".

Jujur apaan😭

Bima & Haniv : "JUJUR SASU BILANG KALO SAYANG GATAL-GATAL HAE SAYANG JADI GILA HAE SKARANG KAU EMOSI BAR------".

DAHLAH GAES, JANGAN LUPA VOMEN YA❤️
BTW KALIAN BISA NEBAK NGAK APA ITU RENCANA A01TAA??

HAYOOOO APA HAYOOOO.....

Tetangga,it's Mine!(NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang