TIM 36

86 0 0
                                    

Tak terasa hari terus berlalu. Dan hari ini semua siswa di sekolah Albar dan Alia pun harus menjalani Ujian Nasional hari pertama mereka yang akan berlangsung sekitar beberapa menit lagi.

Albar dan Alia dkk sendiri saat ini tampaknya ingin menjadi siswa yang teladan. Buktinya, mereka kini sedang fokus belajar masing-masing di perpustakaan dengan memanfaatkan waktu yang mereka tersisa sebelum bel masuk berbunyi.

"Kkkrruuukkk!"

Bunyi suara perut Alia seketika membuat semua perhatian mereka yang tadinya fokus dengan buku kini beralih menatap ke Alia yang tampak menyegir dengan wajah malu-malu kebonya.

"Ups," Alia tampak menutup wajahnya dengan buku sehingga membuat Albar terkekeh geli begitu juga dengan lainnya.

"Gila lo bos. Bisa-bisanya Alia gue nggak lo kasih makan," tegur Haniv menggoda Albar pun membuat Albar berdecak dan segera menampol kepala Haniv dengan buku yang sedang ia pegang. Lalu ia pun kembali beralih ke arah Alia lagi.

"Lapar ya sayang?" Tanya Albar reflek membuat Alia mengangguk.

"Tadi lupa sarapan," ujar Alia membuat Albar berdecak.

"Kamu tuh kebiasaan," tegur Albar lalu pria itu tampak melihat jam tangan hitam yang melingk manis di pergelangan tangannya tersebut sembari menggaruk kepalanya.

"Masuk jam berapa sih anjing? Gue lupa nih?" Tanya Albar membuat semua teman-temannya refleks menggelengkan kepala tak habis pikir. Tapi memang sih kalau di pikir-pikir Albar dkk itu sering bolos jadi tak heran lagi kalau mereka bahkan lupa jam masuk kelas.

"Sepuluh menit lagi jam masuk. Biar sempet kita cari pengganjal perut aja gimana?" Tawa Lara membuat yang lainnya mengangguk setuju. Bahkan Haniv, Lisa, dan Bima tampak berteriak entah terlalu bersemangat entah memang mereka juga kelaparan. Yang jelas berteriak di dalam perpustakaan jelas saja membuat meja mereka jadi pusat perhatian sehingga Sang Penjaga Perpustakaan pun tampak kesal dan menegur mereka.

"Shut!! Bisa diam tidak?" Tegur Jamilah alias Jamidun Si Penjaga Perpustakaan lekong yang sering di goda Haniv dan juga Bima dulu.

"Ck' kenapa sih Mbak Jamilah? Kangen ya sama A'a Haniv?" Goda Haniv membuat Jamilah Bin Jamidun berdecak kesal sedangkan temannya tampak heboh menyoraki keduanya. Sepertinya mereka benar-benar lupa jika mereka saat ini sedang berada di perpustakaan.

"Anjir Niv gue doain jodoh baru tau rasa lo," ujar Albar langsung membuat Haniv mengetuk-ngetuk kepalanya hingga beberapa kali.

"Emang cocok sih Niv. Gaslah jan kasih kendor," sambung Bima.

"Cocok banget dah Romeo and Jamidun," lanjut Lara. Sontak membuat Haniv kesal.

"Anjrit dah lo pada!"

"Sudah deh, lebih baik sekarang ke kantin aja yok. Gue dah laper nih entar Albar yang bayar," ajak Alia sontak membuat semuanya berdiri dengan semangat. Sedangkan Albar tampak melonggo ketika tau kekasihnya itu memorotinya.

"SIAP BU NEGARA!", ujar semuanya kompak membuat Jamilah yang merupakan titisan Abang Saleh pun semakin kesal dengan keributan yang mereka buat di dalam perpustakaan.

"Hei!! You-you semua kalau mau ribut jangan di perpustakaan!!! Atau eike panggilin Pak Tono buat ngusir kalian," ancam Jamilah sontak membuat mereka semua tampak takut. Lebih tepatnya berpura-pura takut.

"Maaf ya Jamilah aku lebih takut kehilanganmu dari pada Pak Tono," goda Bima sontak membuat para penghuni perpustakaan terbahak.

"Aih, tekejot Mak," sambung Lara.

Terlihat wajah kesal Jamilah pun benar-benar memerah karna menahan emosinya. Pria atau gadis? Entahlah, intinya orang itu tampak meraih sebuah sapu yang mungkin siap di pukulkan ke masing-masing bokong dari Albar dkk tersebut. Namun belum sempat sapu itu menghantam bokong mereka, anak-anak bandel itu langsung memilih kabur dari sana dan berhasil membuar si Jamilah berteriak kesal.

"AIH!! AWAS KALIAN AAHH," teriak si Jamilah dengan letoynya membuat Albar dkk terbahak. Mereka pun segera bergegas menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka terlebih dahulu sebelum menghadapi ujian mereka.

_____

Disisi lain tepatnya di ruang rawat kejiwaan Syasya. Tampak wanita itu sedang duduk termenung di sudut ruangannya yang hanya berisikan ranjang tersebut.

Tak lama, muncullah sesosok pria yang masuk menghampirinya bersama beberapa Perawat di sana.

"Pasien tidak bisa apa-apa selain makan, tidur, dan duduk termenung seperti ini setiap hari. Kadang kalau pasien kumat dia bisa mengamuk menghajar para Perawat yang masuk, dan sering sekali dia memanggil-manggil nama Albar," jelas Perawat tersebut.

Laki-laki yang masuk tadi tampak tersenyum kecut. Lalu ia berjongkok untuk menyamai posisi Syasya.

"Bisa tinggalkan kami berdua?" Tanya Laki-laki itu. Yang awalnya membuat Perawat tersebut tampak ragu, namun ia pada akhirnya mengangguk juga ketika melihat Syasya benar-benar tidak memberontak ketika laki-laki itu mengelus kepalanya.

"Baiklah kalau begitu. Jika terjadi apa-apa segera panggil kami di luar ruangan," ujar Si Perawat membuat pria tersebut mengangguk paham.

Setelah memastikan bahwa Perawat tadi benar-benar pergi. Laki-laki itu tampak menyeringai jahat lalu ia tampak meraih kasar dagu Syasya sehingga membuat gadis itu mendonggak.

Seketika Syasya tampak ketakutan. Namun entah mengapa dirinya juga tidak bisa bergerak sedikit pun untuk melawan. Dan melihat ketidak berdayaan Syasya tersebut membuat laki-laki itu tertawa jahat.

"Liat!" Kata laki-laki tersebut.

"Betapa malangnya nasib lo Sya. Orang tua lo di penjara, dan lo masuk rumah sakit jiwa begini hahahah. Dan itu semua karna siapa menurut lo?"

"Karna Rasya? Atau karna Alia? Albar?" Tanya laki-laki itu dan Syasya tampak terdiam.

"Iya! Lebih tepatnya itu karna mereka semua!" Jawabnya.

"Mereka yang ngebuat lo kaya gini. Dan apa lo bakal diam saja gitu? Lo mau mati konyol disini? Sebelum lo mati konyol lo nggak berniat buat balas dendam gitu?"

"Sya, gue bakal bebasin lo dari sini gimana pun caranya. Tapi lo harus janji kalau kita bakal ngehancurin mereka sama-sama."

_______

Hai readersnya author, gimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap sehat ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai readersnya author, gimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap sehat ya. Ada yang kangen author nggak?

Nggak ada

Ada yang kesel nggak karna author lama up?

Banyak

Yaudahlah yeah jdi emang author baru sempet up juga meskipun chapter ini cuman sedikit tapi author kangen nih sama kalian
Jaga kesehatan kalian baik-baik ya karna author juga lagi sakit nih. Dan jangan lupa buat vomen dan share cerita ini biar banyak yang baca dn author jdi semangat dan makin sering lagi upnya;)

Enjoy ♥️

Tetangga,it's Mine!(NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang