"ALIA!!"
"Woi berisik!!!", Albar menyengir pada Deon yang sedang memakai sepatunya di teras rumah.
Hari ini Albar berencana untuk pergi sekolah bareng Alia, itung-itung hari pertama Alia sekolah lagi kata Albar dan Alia sebenarnya menolak dengan alasan malu terhadap teman-temannya. Ya bayangkan saja, sebelum ini Alia selalu bersumpah bahwa ia tidak akan mau dekat-dekat dengan Albar, dan lihat sekarang? Tanpa mereka sadaripun jauh sebelum ini mereka sudah berinteraksi sangat dekat walau dengan media pertengkaran namun besa halnya lagi untuk kali ini.
"Tumben lo pagi-pagi kesini, kenapa?", Tanya Deon.
"Jemput adek lo", jawab Albar membuat Deon menatapnya.
"Jadi lo beneran pake pelet Bar?, Wah parah sih lo!!", Ujar Deon heboh membuat Albar melotot dan refleks mengeplak mulut pria itu persetan dengan kata sopannya pada Deon.
"Anjing lo jangan Durhaka sama gue!", Kesal Deon.
"Ya lagian elo ngomongnya sembarangan, gue udah di anugrahin muka tampan bak Lucas WayV ya, yekali harus pake pelet".
Deon terkekeh, "Yekalikan, tapi masalahnya ni adek gue mau gitu pergi ama lo?".
Albar menyengir lalu menggeleng seperti yang dilakukan Bima beberapa hari lalu "Gue paksa!".
Deon hanya berdecak sembari meninju pundak Albar, "Parah lo, yaudah kalo lo bareng adek gue, gue mau duluan Bye".
"Tiati!".
Deon bangkit dari duduknya dan melangkah menaiki motor sport berwarna navy kesayangannya, "Jagain adek gue Bar!".
"Yoi!".
Tepat saat motor Deon sudah meninggalkan pekarangan rumahpun Alia baru keluar untuk memakai sepatunya.
"Loh!!, Bang Deon mana?", Tanya Alia.
"Barusan pergi!".
"Terus gue sama siapa?".
"Ya sama guelah", jawab Albar langsung mendapat gelenggan dari Alia.
"Gak mau ih!!, Entar apa kata Lisa sama Alex kalo liat gue perginya bareng elo?".
"Ya bilang aja kita udah damai, kita bes pren gitu apa susahnya?. Lagian siapa suruh main rival-rivalan selama bertahun-tahun", sindir Albar membuat Alia berdecak.
"Ck', pkoknya gue gak mau. Entar gue diledek kemakan omongan sendiri sama Lisa".
"Yang emang nyata gitu Al", tangan Alia terulur untuk menyubit gemas lengan Albar.
"Wuasemmm, sakit Al loh mah gemar banget menganiaya sesama makhluk ciptaan Tuhan", kesal Albar.
"Bodo amat gue butuh pelampiasan".
"Ya kalo butuh pelampiasan lo cium gue kek, atau lo elus-elus nih muka ganteng gue biar vibesnya lebih lembut gitu terus ada lagunya Adurayu yang diputarkan enak".
"Dih itumah maunya elu".
Albar berdecak sebal pada Alia yang tak ada sisi lembut-lembutnya, lalu memperhatikan Alia yang kini sudah selesai dengan kegiatannya memasang sepatu.
"Udahlah ah, mending sekarang kita berangkat!", Ajak Albar bangkit dari duduknya.
"Beneran kita pergi berdua?".
Ya tuhan si Alia, tabahkanlah hati Albar menghadapi Alia yang lemot ini. "Iya anak duggong ayo kita pergi mengelilingi Nerakah", ujar Albar menampilkan fake smilenya.
"Eh jadi gue beneran pergi sama lo nih?", Tanya Alia dengan polosnya.
"Subhanallah Alia Anastasya Syania yang cantik kek Jeon Somi tapi otaknya kecil kek otak cicak udah berapa kali gue bilang iya, iya, iya kalau lo masih nanya lagi sungguh Astagfirullah sekali dirimu Al!!", kesal Albar.
"Dih, ngegas lo?. Yaudah ayok!!", Alia melangkah mendahului Albar yang tampak melonggo dilewati begitu saja. Ingin rasanya Albar melemparkan granat ke wajah polos tak berdosa itu eh tapi tapi ia sayang.
"ALBAR CEPETAN!!".
"IYE JAMILAH!!"
______
Sesampainya di sekolah Albar bersikeras untuk mengantar Alia sampai kelas walau sudah ditolak dengan Alia, tapi Albar tak menyerah seperti yang ia katakan pada Deon tadi bahwa ia memaksa.
"Udah sono masuk entar jam istrirahat gue sama yang lain kesini", Alia cemberut dan menatap kesal pada Albar.
"Apa? Sana masuk", Albar mendorong Alia secara paksa membuat Alia berdecak.
"Lo juga jangan bolos", ujar Alia pada Albar.
"Gak janji".
"Ish".
Albar terkekeh dan akhirnya ia langsung pergi dari sana untuk menuju ke kelasnya sendiri.
"Kak Albar!".
"Jduuuaarrr!".
Sepertinya Albar tau dari mana suara gaib itu berasal, iapun segera menoleh ke belakang dan benar saja sang pemilik suara itu sedang mendekat ke arahnya sembari tersenyum simpul.
"Kak Albar kenapa ngelonggo gitu?".
"Eh, gak papa kok Sya. Lo cantik hari ini hehehe", jawab Albar membuat Syasya merona malu.
"Makasih kak, kakak juga ganteng", balas Syasya.
"Oh iya Kak, aku mau nagih janji nih kan kemaren kakak udah janji ngajak aku pulang bareng".
"Oh anjayani sekali, gue kemakan omongan sendiri", ujar Albar membatin.
"Liat aja nanti ya Sya".
"Tapikan kak, kakak udah ja---".
"Udah mau bel nih gue ke kelas dulu ya Sya Bye, jangan lupa belajar", ujar Albar langsung ngacir meninggalkan Syasya yang kini mengepalkan tangannya.
"Liat aja nanti, lo bakal jadi milik gue Bar".
_____
Albar and Alia hadir lagi, pkoknya author bakal usahain update ya insya allah karna perkiraan author TIM bakal nambah chapter nih + extra Chapter buat anaknya Albar dan Alia nanti, so kalian taukan ending sebelumnya gimana? Tapi untuk New Version ini author gak bisa ngejamin endingnya Sad atau Happy jadi pantengin terus okey❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga,it's Mine!(NEW VERSION)
Romance#adurayu (1) 14022020 #albar (2) 21032021 Alia dan Zena adalah dua perempuan yang Albar cintai. Iya, dia sama sekali tidak bisa memilih satu diantaranya sehingga itulah yang menyebabkan hubungan persahabatan Zena, dan juga Alia jadi hancur lalu bera...