Bel sekolah telah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu dan disinilah Alia serta Lisa berada yaitu di gerbang sekolah untuk menunggu jemputan, Lisa sendiri baru saja di jemput oleh supirnya. Ia mengajak Alia untuk pulang bersama namun Alia menolak karna Deon juga sebentar lagi pasti akan datang menjemputnya."Seriusan lo gak mau bareng?" Tanya Lisa diangguki yakin oleh Alia.
"Nunggu bang Deon lo duluan aja!"
Lisa mengangguk, "Ya udah lo hati-hati gue duluan ya, titip salam sama bang Deon!" Pamit Lisa sebelum masuk ke mobilnya.
"Iya hati-hati juga!" Balas Alia sebelum mobil itu meninggalkannya sendirian di depan gerbang sekolah hingga tak lama kemudian ponsel Aliapun berdering dan dengan cepat Alia mengambilnya dari saku seragam.
"Halo!, Bang Deon dimana?!" Tanya Alia to the point pada Deon yang menelpon, ia khawatir karna sebentar lagi akan turun hujan, dan langit sudah mendung dia takut sendirian disini.
"Abang gak bisa jemput nih ada kelas tambahan mendadak dek, lo bareng Albar yak. Abang sudah bilang tadi sama dia buat bareng elo!" Jawab Deon di sebrang sana.
"What!!!, sama Albar? ngak salah tu?" Pekik Alia tak percaya ia tak akan pernah sudi satu mobil dengan Albar yang menyebalkan.
" Yaellah gak papa kali, dari pada lo nunggu sendirian disitu sendirian, abang pulangnya agak malem gak bisa izin juga!"
"Tapi Alia gak mau sama Al-----"
"TIIIITTTTTT TIIIITTTTT!!"
"ANJRET COPOT!!!!" Umpat Alia kaget sembari mengusap dadanya beberapa kali, ya ulah siapa lagi itu kalo bukan Albar yang mengklakson mobilnya secara tiba-tiba di belakang Alia.
Sedangkan sang pelaku sendiri, tanpa dosa menatap datar Alia sembari menggeleng mendengar umpatan Alia barusan, kata yang cukup kasar yang dikeluarkan dari mulut seorang perempuan teladan di sekolah.
" Satu menit gak naik gue tinggal!" Ujar Albar kembali masuk ke dalam mobilnya membuat Alia berdecak sebal, namun tak ada pilihan lain karna langit semakin gelap maka dengan langkah menghentak iapun masuk dan menutup mobil Albar dengan kasar.
"Jangan rusak mobil gue woi!!" Omel Albar dan tak diindahkan oleh Alia, dan Albar hanya menggeleng karna itu.
Selama di perjalanan pulang tak ada yang membuka mulut satupun mereka saling bungkam meskipun kini mereka terjebak kemacetan kota Jakarta. Dan sialnya lagi kemacetan tersebut di sertai dengan hujan deras dan suasana dingin, bagi orang lain mungkin ini adalah suasana yang romantis untuk berpacaran sejenak tapi bagia Alia dan Albar ini justru sangat memuakkan rasanya.
Tak tahan dengan keheningan mereka Albarpun berinisiatif menyalakan radio digital mobilnya untuk memecah kesunyian. Sedangkan Alia masih diposisi yang sama yaitu menatap keluar jendela mobil.
"Hai hai hai apa kabar pendengar yang setia? semoga kalian tetap sehat ya, baiklah karna hari ini jakarta sedang di landa hujan maka Radio Fc akan menyajikan sebuah lagu yang romantis dan cocok di cuaca yang seperti sekarang ini. Lagu buat kalian yang lagi jatuh cinta mungkin atau yang lagi dimabuk cinta hahaha!, Okey jangan basa basi lagi selamat mendegarkan semua!".
Yura yunita - berawal dari tatap
[instrumen]
"Berawal dari tatap
Indah senyummu memikat
Memikat hatiku yang hampa lara
Senyum membawa tawa,tawa membawa cerita ,cerita kasih indah tentang kita"Lagi mengalun begitu indah membuat Albar masuk ke dalamnya ditambah lagi suasana kota Jakarta sedang hujan dan teduh seperti ini sukses membuat Albar dilanda kebaperan yang berarti. Lantas, pandangan Albarpun terhenti saat ia menatap Alia yang masih memandang ke luar jendela mobil dan entah kenapa itu sukses membuat hati Albar menghangat dan jantungnya seperti marathon, ia tak tau kenapa padahal ia hanya menatap Alia saja.
"terkadang ku ragu ,kadang tak percaya tapi ku yakin kau milikku~"
"Kau membuatku bahagia~
Disaat hati ini terluka~
Kau membuatku tertawa~
Disaat hati ini terbawa~
Terbawa oleh cintamu untukku~
Untuk kita......"Alia yang merasa di perhatikanpun menoleh dan matanya menangkap mata Albar yang sendari tadi masih menatapnya. Manik mata itu bertemu tanpa ada yang memutuskan pandangan mereka satu sama lain, entahlah kenapa mereka jadi nyaman seperti ini, mungkin karna efek lagu atau efek yang lain mungkin.
"uuuuuuu kau membuatku bahagia~
Disaat hati ini terluka
Kau membuatku tertawa oh wowo~
Disaat hati ini terbawa
Terbawa oleh cintamu untukku~
Untuk kita
Uuuuuuhhhuuuuuu"
[instrumen]"Al!" Panggil Albar
"Apa?!"
"Gue----"
"TIIIITTTTTTTT!!"
"Woi jalan!" Tegur Alia pada Albar membuat Albar gelagapan.
"Ya iyah atuh ih sabar sia!" Omel Albar sebelum menjalankan mobilnya kembali.
-----K
ini mobil Albar telah sampai di pekarangan rumahnya dan langsung saja ia membangunkan Alia yang tertidur di mobil, yakali Albar mau ninggalin di mobil, bisa di jedik kepalanya sama bang Deon.
"Woy bangun kita udah sampai!" Albar menepuk pelan pipi Alia saat membangunkan Alia namun sang empu tak peduli dan malah mencari posisi ternyamannya.
"Heh!!, Malah tidur lagi Ck' kebo!" Gerutu Albar namun tangan pria itu malah terulur untuk menggendong tubuh Alia ala Brydal Style dan membawanya ke rumah, yang pasti rumah Alia tentunya yang berada di samping rumahnya.
"Ngerepotin lo, manja!!" Ujar Albar sebelum menekan bel rumah Alia.
"Ting nong!"
Pintupun terbuka dan menampilkan sesosok wanita parubaya yang masih nampak cantik ya, siapa lagi kalo bukan Mamanya Alia dan Albarpun sudah sangat dekat dengan keluarga itu.
"Eh nak Albar, loh!! ini Alia kenapa?" Panik Mama melihat Alia yg di bopong oleh Albar.
"Gak papa kok Tante, Al cuman ketiduran!" Jawab Albar diangguki oleh Mama.
"Ya udah nak, tolong bawa ke kamarnya aja ya!"
Albar mengangguk "Ya udah Albar ke atas dulu ya Tan!" Pamit Albar untuk membawa Alia ke kamar gadis itu.
"Dasar kebo lo!" Gumam Albar ketika Alia sama sekali tak terganggu dengan pergerakannya memang gadis itu kalau sudah tidur lupa sama dunia. Dan, dengan perlahan ia membaringkan tubuh Alia di kasur berukuran king size lalu menyelimutinya.
"Bang Deon itu Coklat Alia!"
Albar menatap wajah Alia lekat dan tampaknya wanita itu tengah mengiggau namun entah kenapa itu sangat lucu di mata Albar sehingga itu membuat Albar terkekeh pelan.
"Lo cakep banget kalo lagi tidur gini lebih kalem tau ngak? Dibanding kalau lo bangun kagak bisa diem kek boneka mampang!" ujar Albar dan mengikuti kata hatinya Albarpun mencium kening Alia cepat lalu mengelus puncak kepala wanita itu sejenak.
"Gue pulang ya tetangga!"
Albarpun melangkah keluar kamar dan menutup pintu kamar rapat rapat.
-----
Hai guys ada yg baper ngak nih?sorry btw kalau kurang greget ini buat scene romantisnya susah loh bayangin aja harus buat adegan romantis antara dua orang bertetangga tapi musuh yg kerjaannya beranteeemmmm mulu
Tapi for sejauh ini thanks buat yg vote,like and koment
Terus ikutin ceritanya yaNext>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga,it's Mine!(NEW VERSION)
Romance#adurayu (1) 14022020 #albar (2) 21032021 Alia dan Zena adalah dua perempuan yang Albar cintai. Iya, dia sama sekali tidak bisa memilih satu diantaranya sehingga itulah yang menyebabkan hubungan persahabatan Zena, dan juga Alia jadi hancur lalu bera...