TIM 29(Versi Baru)

265 6 0
                                    

"BRAAKK!!"

"WOI ANJING!!! KELUAR LO!! DIMANA ALIA?!!".

Albar mendobrak sebuah pintu yang sudah reyot tersebut dengan sekali tendangan saja. Emosinya sudah memuncak saat ini ketika mengetahui jika Alia sedang berada bersama Rion, ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada gadisnya itu ia tau betul bagaimana sikap Rion, laki-laki itu tidak akan segan-segan melakukan apa saja yang ada dalam pikirannya pada siapapun, Rion itu laki-laki yang sadis, ia takkan kenal ampun dalam menyakiti mangsanya. Ya Tuhan, bagaimana kondisi Alia saat ini? semoga dia baik-baik saja.

"WOI!! RION!! KELUAR LO BALIKIN ALIA DIA GAK SALAH APA-APA DAN MASALAH LO ITU ADA SAMA GUE!!!".

Albar menyusuri setiap lorong yang ada di markas penyekapan Rion tersebut, tidak ada satu orangpun disana membuat Albar binggung apakah Rion telah membohonginya?.

"RION KELUAR LO!!".

"Wow!".

Suara bariton seseorang diikuti dengan tepukan tangan kecil terdengar di telinga Albar, dan tana pikir panjang Albarpun langsung menoleh ke belakang tepatnya ke sumber suara tadi dan disana, tak jauh darinya sudah berdiri seorang laki-laki jangkung yang tampak menyeringai menatap Albar dengan tatapan jahatnya.

"Mencari gue?, Owh lupa yang lo carikan cewek lo yang kondisinya saat ini tuh.......ck'...." Rion tampak menggelengkan kepalanya sejenak sebelum ia melanjutkan perkataannya "Memprihatinkan!".

"BANGSAT!!".

"Bugh!!"

"Bugh!!"

"Bugh!!"

"Bugh!!"

Albar sudah tidak tahan, emosinya sudah menggebu-gebu sejak tadi hingga itu membawanya maju untuk menghantamkan beberapa bogemannya ke wajah Rion hingga membuat laki-laki tersebut terpental ke lantai dan sudut bibirnya mengeluarkan darah segar. Namun bukannya menyerang balik atau apa, Rion justru tertawa sembari membiarkan Albar untuk terus menghantam wajahnya, gila sekali.

"Kenapa hah?!, Lo gak terima? Hahahah!! Gue gak ngapa-ngapain cewek lo kok cuman main-main bentar aja tadi ter----".

"Bugh!!"

"Bugh!!"

"Bugh!!"

"BRENGSEK LO YA!! GUE UDAH PERINGATIN SAMA LO WAKTU ITU RION!! Kalo lo berani nyentuh Alia sedikit aja maka lo akan abis di tangan gue!", Ujar Albar penuh penekanan sembari memegang kerah baju Rion.

Rion memberikan senyuman mengejeknya pada Albar, Ia suka melihat lawannya dalam kondisi terpuruk seperti ini.

"SEKARANG DIMANA ALIA?!!".

"Oke-oke gue bakal kasih tau lo dimana Alia, tapi sesuai kesepakatan kita di awal tadi lo harus mau ikutin perintah apapun yang gue suruh!".

Albar tanpa ragu menganggukkan kepalanya, apapun itu asal Alia selamat.

"Oke sekarang lo lepasin tangan lo dan ikut gue!", Titah Rion di turuti oleh Albar ia segera bangkit dan melepaskan Rion membuat laki-laki itu tersenyum penuh arti.

"Anjing yang baik!"

"Oke sekarang ikutin gue!"

Rion membawa Albar ke lantai atas dan memasuki sebuah ruangan yang sangat dingin dan gelap tanpa cahaya membuat Albar sedikit was-was, apa yang akan Rion lakukan? Biar bagaimanapun ia tak boleh terlalu percaya pada pria itu, Rion bisa saja menjebaknya.

Tangan Rion terulur untuk menyalakan lampu ruangan tersebut yang tak terlalu terang tapi remang-remang cukup untuk membuat Albar melihat pemandangan mengerikan sekaligus memilukan di depannya.

Tetangga,it's Mine!(NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang