TIM 5 (Versi Baru)

456 18 4
                                    

Hari ini adalah hari minggu, hari dimana Alia akan memanfaatkan waktu untuk bermalas-malasan. Sudah empat harian ini dia tidak kesekolah semenjak Asmanya kambuh Alia disuruh untuk istirahat total oleh Dokter hingga kini kondisinyapun sudah memulih.

"YES, KUENYA BERHASIL!!"

Alia mengusap dada beberapa kali, hampir saja air minum yang ia pegang tumpah karna teriakan Mamanya menggelegar akibat berhasil membuat racikan Bolu Pandan terbaru Ala Mama Alia. Deon juga yang mendengar hal tersebutpun sontak langsung berlari ke dapur menyusul Mama dan Adiknya.

"Kenapa Ma?," Tanya Deon heran.

"Gak kok, ini Mama udah berhasil buat Bolu racikan terbaru!"

Deon hanya memutar bola matanya malas, dia kira ada apa. "Ya Allah Mama, Deon kira tadi Mama di culik Duggong!" Sungguh durhaka kamu Deon.

"Enak aja kamu ni, kalian cobain!" Mama menyuapi Bolu tersebut pada Alia dan Deon.

"Enak!" Ujar keduanya kompak.

"Oh jelas!, Kan yang buat Chef Renatta!" Bangga Mama.

"Jadi bukan Mama yang buat?!"

"Jlutak!!"
Memang Deon tidak bisa melihat Mamanya senang sedikit saja.

"Sakit Ma!" Ringis Deon yang dahinya mendapat sentilan dari Mama membuat Alia terkikik geli.

"Biarin!, Kamu juga gak bisa liat Mama seneng. Dan kamu Alia anterin kue ini ke Albar cepet!"

Seketika Alia terbelalak, tidak. Sudah empat hari dia tentram tanpa Albar. "Kok Alia sih Ma, Bang Deon aja kan Alia lagi sakit!" Rengeknya.

"Halah alesan kamu!!, Cepetan gak ada penolakan!"

"Mama ih kok jahat sama Alia!"

"Kalo Mama jahat sudah dari dulu kamu Mama buang ke pohon beringin dek!"

"HUAHAHAHAHAH!" Alia mendelik menatap tajam Deon yang tertawa diatas penderitaannya.

"Kenapa gak di buang aja Ma, itung-itung ngurangin beban. Hahahaha!!"

"Iya terus kamu duluan yang Mama buang!"

Tawa Deon terhenti dan tergantikan dengan suara tawa Alia membuat Deon berdecak kesal pada sang Mama.

"Ya udah Dek, cepet anter kuenya!" Paksa Mama menyerahkan kotak yang berisi kue pada Alia dan dengan terpaksa di terima oleh Alia.

"Ck' iya Alia pergi dulu!" Ujarnya tak santai.

"Assalamualaikum tante!" Alia masuk tanpa menunggu karna ia sudah sangat dekat dengan keluarga Albar dan sudah tidak sungkan lagi.

"Eh Alia sini!" Alia menghampiri Bundanya Albar yang sedang memasak di dapur.

"Gimana kondisi kamu?," Tanya Bunda.

"Udah baikan kok Tan, Oh iya nih ada kue dari Mama!" Alia menaruh kotak kue tersebut di meja makan.

"Eh apanih? Waduh resep baru ya? Makasih loh!" Bunda mencomot satu bolu tersebut.

"Enak!"

"Oh iya Danu mana?," Danu adalah adik Albar yang sering bermain sama Alia.

"Ada diatas, naik aja dia tadi lagi belajar membaca sama Abangnya!" Alia mengangguk kemudian pamit untuk menyusul Danu.

"Ini huruf R Danu bukan L".

"Danu gak bisa bilang R".

"Itu bisa".

"Leflek Bang".

Tetangga,it's Mine!(NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang