"Gue suka sama lo Al, please ngertiin gue lo maukan jadi pacar gue? Jangan pergi dari hidup gue?", Tanya Albar mengenggam kedua tangan Alia membuat gadis itu jadi bimbang dengan pilihannya, apa yang harus Alia jawab? Ia juga sayang dengan pria itu tapi haruskah ia mengkhianati Zena, sahabatnya sendiri?.
"Kenapa lo lakuin ini sih Bar, lo udah ada Zena tapi kenapa lo malah nembak gue hah? Gimana perasaan Zena kalo tau ini semua?", Lirih Alia membuat Albar memejamkan matanya tak bisa membayangkan jika apa yang Alia katakan barusan benar-benar terjadi. Tapi ia juga tak tahu dengan dirinya sendiri, ia tak ingin kehilangan Alia maupun Zena, Albar ingin memiliki keduanya.
"Al please gue juga sayang sama lo------".
"Lo brengsek Bar!!!, Lo gak bisa milih antara gue ataupun Zena, lo pikir kita berdua cewek apaan hah yang bisa lo mainin gitu aja?".
Albar terdiam, apa yang Alia katakan memang benar tak seharusnya ia melakukan ini tapi lagi-lagi hatinya juga tak bisa bohong. Albar benar-benar ingin memiliki keduanya kehadiran Zena maupun di hidupnya itu sama.
"Tapi lo juga sayangkan sama gue Al?".
"......"
"Jawab Al, jujur sama hati lo. Lo sayangkan sama gue?".
"....."
"Ayo Al tatap mata gue dan jawab sejujur-jujurnya!".
"Al!!".
"IYA BAR, GUE JUGA SAYANG SAMA LO!!, Tapi gue juga gak bisa ngekhianatin Zena Bar jadi gue harus apa? Gue kira gue bisa aja suka sama lo dalam diam, biar gue aja yang sayang sama lo tapi apa? Kenapa semuanya jadi gini? Kenapa lo buat gue berada di dua pilihan yang sulit hiks......".
Tanpa aba-aba Albar menarik Alia ke dalam dekapannya sembari mengelus bahu gadis yang sedang terisak itu agar sedikit tenang, ia juga sebenarnya tak ingin berada dalam posisi seperti ini, ia tak ingin mengkhianati hati kekasihnya Zena, namun di satu sisi ia juga tak bisa melihat Alia bersama yang lain. Itu membuat hatinya sakit dan tersiksa hingga ia terpaksa melakukan ini.
"Gue mohon Al, gue sayang sama lo. Ngeliat lo sama orang lain itu buat gue tersiksa Al gue mohon ngertiin gue".
"Terus Zena gimana?", Tanya Alia kembali membuat Albar terdiam, ia juga tak tau apa yang harus ia katakan pada Alia.
"Lo mau ninggalin Zena?".
"Gue......".
"Gue juga sayang sama Zena Al".
"Deg!".
"Terus gue ini apa?, Kalo gue nerima lo gue bakal jadi apa? Selingkuhan?", Tanya Alia lagi membuat Albar menggelengkan kepalanya.
"Oke kasih gue waktu ya, kasih gue waktu dan biarin hati gue milih untuk mempertahankan siapa, lo atau Zena".
"Oke, dan kalo lo milih gue, gue terima itu maka gue akan jadi milik lo balik selamanya!"
Albar tersenyum sembari mengangguk lalu semakin mempererat pelukannya pada Alia, tanpa mereka sadari bahwa semenjak tadi ada seorang remaja perempuan yang mendengar percakapan mereka di balik pohon dekat taman tempat Albar dan Alia duduk.
Ia adalah Zena, gadis itu tampak menatap sendu ke arah Albar dan Alia. Bagaimana bisa sahabat serta kekasihnya mengkhianati dirinya dengan cara seperti ini? Ayolah itu sangat membuat Zena terpukul hingga sejak tadi air mata gadis itu tak henti-hentinya menangis sampai-sampai ia tak sadar bahwa kotak makan yang ia bawa tadi bermaksud untuk memberikan kue buatannya sendiri untuk kedua orang itu terjatuh ke tanah sehingga itu membuat pandangan Albar dan Alia beralih padanya dan terbelalak kaget ketika mendapati keberadaan Zena disana? Apakah Zena mendengar semuanya? Tanya Albar maupun Alia dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga,it's Mine!(NEW VERSION)
Romance#adurayu (1) 14022020 #albar (2) 21032021 Alia dan Zena adalah dua perempuan yang Albar cintai. Iya, dia sama sekali tidak bisa memilih satu diantaranya sehingga itulah yang menyebabkan hubungan persahabatan Zena, dan juga Alia jadi hancur lalu bera...