"Al!"
"Hm", Alia mendonggak menatap Albar yang tampaknya sudah sangat mengantuk itu. Bagaimana tidak, ini sudah hampir jam lima tapi Alia masih betah berkutat dengan buku-buku pelajarannya di perpustakaan dan lebih parahnya lagi Albar malah di cuekkin gaes, apakah buku itu lebih menarik ketimbang dirinya.
"Napa lo?", Tanya Alia.
"Ck' kenapa kata lo?, Gue tuh ngantuk Al pulang yuk", kesal Albar.
"Bentar lagi dong Bar, gue masih ngerjain tugas ini".
Dengan kesal Albar menarik buku tulis Alia dan memasukan buku tersebut ke dalam tas miliknya.
"ALBAR BALIKIN BUKU GUE!".
Albar menyeringai lalu menggeleng, "Gak!!, Pokoknya sekarang kita pulang soal tugas lo entar gue yang selesaikan".
Mata gadis itu memincing ke arah Albar, Alia tak percaya jika Albar akan menyelesaikan tugasnya karna pria itu saja jarang mengumpul tugas.
"Gak mau ih!!, Lo aja jarang ngerjain tugas gimana lo bisa nyelesaikan tugas gue", ujar Alia.
"Ck' percaya deh ama gue, kapan sih gue pernah ngecewain lo Al?".
"Sering!", Albar hampir tersedak salivanya sendiri ketika mendengar jawaban dari Alia, tak percaya gadis itu akan menjawabnya dengan penuh kejujuran.
"Iya jugak ya!", Pikir Albar sadar diri.
"Iyi jigi yi", kesal Alia meledek Albar "Ya makanya siniin buku gue biar gue selesaiin".
"Tetep aja gak boleh, ini udah mau jam lima Al. Lo dari tadi belom makan, belom mandi, belom pake bedak, belom nyusu, kalo kaya gini entar malem lo bisa rewel", ujar Albar, gila saja memangnya dia kira Alia bayi apa?.
"Elo kira gue orok!, Cepetan siniin buku gue!".
"Gak ada!! Pokoknya kita pulang sekarang atau gue gak bakal selesaiin tugas lo", ancam Albar membuat Alia berdecak kesal, awas saja kalau sampai tugas Alia tidak siap nantinya maka Albar akan ia pingit ke Amazon.
"Jadi sekarang lo milih pulang bareng gue atau gue tinggal?".
"Ck' iya-iya ayok ah pulang!", Kesal Alia berjalan mendahului Albar membuat pria itu terkekeh, ia suka dengan wajah kesal itu, terlihat comel di matanya.
"Pacarnya kenapa Dek?", Tanya penjaga perpustakaan ketika Albar mengembalikan kunci perpustakaan sekolahnya pada pria parubaya tersebut.
"Oh dia?", Albar menunjuk Alia tampak berjalan dengan menghentakkan kakinya, mungkin gadis itu masih kesal pikir Albar.
"Iya kenapa pacarnya?, Berantem?".
"BIASALAH".
_____
"Mengapa semua menangis!".
"Padahal ku slalu tersenyum!".
"Kuusap air matamu, aku tak ingin ada kesedihan!".
"OMAYGAT KITA DIMANA INI?".
"Woi lo brisik berdua bisa diem gak?!!", Tegur Putra membuat Bima, dan Haniv menghentikan nyanyian mereka.
Haniv berdecak, padahal lagi asik-asiknya dirinya mengasah bakat eh malah diganggu sama makhluk astral satu ini. Saputra Elgandro, adalah salah satu teman mereka yang tergabung di dalam club motor TCyber-X, yang termasuk di dalamnya juga ada Rasya dan Albar.
"Ini Albar mana sih lama banget?", Ujar Tere salah satu anggota TCyber.
Dan pucuk dicinta jandapun tiba, orang yang mereka tunggu-tunggu sejak tadi akhirnya muncul di hadapan mereka, "Assalamualaikum jamaah!".
"Waalaikum salam".
"Eh ada neng Alia", sapa Haniv.
"Hai Niv!", Balas Alia sekenanya, ia sebenarnya bete karna Albar tidak mau membawanya pulang karna pria itu memaksa Alia ikut dengannya.
"Heh, lo adeknya Deonkan?", Tanya Putra membuat Alia menatapnya. Seingat Alia pria di hadapannya itu adalah teman Abangnya.
"Eh tunggu, Kak Putrakan?", Tebak Alia membuat Putra tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
"Inget juga lo, pa kabar?", Tanya Putra.
"Baik kok kak!", Albar melihat interaksi antara keduanyapun tampak tak acuh dan lebih memilih untuk memanggil pelayan di Cafe tempat ia nongkrong tersebut.
"Mbak saya pesen kopi sianida sama racun tikus buat cewek ini ya!", Ujar Albar menunjuk Alia yang melotot dan memukul lengannya.
"Albar gila lo!!", Kesal Alia membuat Albar terkekeh.
"Becanda, lo mau pesen apa?".
"Pengen Boba sama Donat aja", jawab Alia.
"Ya udah Mbak, itu aja ya Bobanya dua!", Pelayan tersebut mengangguk lalu segera pergi dari sana.
"Kalian pacaran?", Tanya Tere.
"Enggak!".
"Iya!".
Tere mengeryit binggung tak mengerti ada apa sebenarnya dengan kedua remaja ini, jadi mana yang harus ia percayai?.
"Gak kak, Albar boong kok".
"Dih elu yang gak ngakuin gue jahat banget, kalo gak percaya tanya aja tuh sama Rasya, Bima, sama Haniv juga ya gak Lur?".
Ketiga pemuda yang di maksud Albar hanya mengangguk tak ingin memperpanjang masalah. Dan hal itupun membuat Alia berdecak karna tak ada yang memihaknya.
"Ya udah deh terserah kalian mau pacaran atau enggak, yang jelas kita disini mau ngomongin soal anak-anak Oceans, yang mau nyerang markas", ujar Tere serius membuat Albar mengeryit sedang Alia tampak berpikir keras tak mengerti dengan pembicaraan mereka.
"Iya Bar, lo itu paling pinter kalau nyusun taktik kek begini jadi rencana lo gimana?", Tanya Putra.
"Emangnya kenapa anak-anak Oceans mau nyerang kita?, Emang kita buat salah?", Tanya Albar balik.
"Nah itu bos kita juga gak tau kenapa", jawab Bima.
Rasya yang mendengar itu tampak mengeryit seperti memikirkan sesuatu, "Ketua Oceans siapa?", Tanyanya.
"Si Anu itu, si Radit!", Jawab Albar membuat Rasya terbelalak.
"Gue rasa gue tau sesuatu".
"Apa?", Tanya Putra menatap Rasya.
"Dia!!"
_____
Maaf ya karna Author lama upnya, author sibuk ngedaring gaes.
Albar : "Author Senin uas tapi malah ngewattpad, lihat gaes author itu pinter banget!"
Tau aja lo tong 💃
Alia : "Pinter doang waras kagak".
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga,it's Mine!(NEW VERSION)
Romance#adurayu (1) 14022020 #albar (2) 21032021 Alia dan Zena adalah dua perempuan yang Albar cintai. Iya, dia sama sekali tidak bisa memilih satu diantaranya sehingga itulah yang menyebabkan hubungan persahabatan Zena, dan juga Alia jadi hancur lalu bera...