"BIMA!"
Alia dkk berlari menuju Bima dan rombongannya dengan wajah cemas tampak menunggu di depan salah satu ruang rawat yang ada disana, Alia celingak-celinguk menatap anggota TCyber-X satu persatu secara bergantian, tidak ada Albar disini lalu apakah itu berarti yang ada di ruangan itu adalah....
"Albar mana Albar?", Tanya Alia panik.
"Itu Albar, dia......".
"Dia kemana Niv?, Albar mana?, Albar baik-baik ajakan?", Tanya Alia lagi memotong ucapan Haniv membuat semua anggota TCyber itu terdiam.
"Albar....".
"Kenapa Albar?".
"....."
"Kok gak ada yang jawab?".
"ALBAR KENAPA?".
"Gue baik-baik aja Al".
Alia menoleh ke sumber suara di belakangnya, memperlihatkan Albar yang tampak terkekeh melihat wajah Alia yang menyiratkan rasa kekhawatiran itu.
"Lo kenapa hah?, Gue gak papa kok".
"Padahal tadi gue mau bilang kalau Albar, dia lagi di toilet makanya jangan motong omongan gue dulu cantik", kesal Haniv membuat yang lainnya terkekeh sedangkan Alia, kini gadis itu menahan rasa malunya.
Albar terkekeh lalu mengacak rambut Alia, tangannya terulur untuk menarik Alia ke dalam dekapannya dan itu lepas dari pasang mata teman-teman mereka, aduh kasian yang jomblo jadi iri.
"Heh jangan uwu disini dong, gue gak tahan lihatnya AAAAAAAA PANAS!!!", Ujar salah satu anggota TCyber-X, bernama Andrean.
Lisa menatap Rasya yan sendari tadi tampak diam saja, ya sejak kapan juga pria itu tidak terlihat diam bukan?, Lalu setelahnya ia mendekati Rasya dan langsung menangkup wajah lekaki itu guna mengecek apakah ada yang lecet dari wajah tampan Rasya tersebut.
"Beb Rasya gak papakan?, Gak ada yang lukakan?, Gak ada yamg lecetkan, gak ada yang sakitkan?".
"Ngak!", Jawab Rasya singkat, padat dan jelas.
Melihat hal tersebut tentunya membuat Bima cemburu gaes, Langsung saja ia juga melancarkan aksinya untuk caper terhadap Lisa.
"ADUUUHHHHH YA ALLAH TANGAN GUE!".
Sontak hal itu membuat teman-temannya yang lain tampak keheranan menatap Bima, ada apa dengan pria itu? Bukankah tadi dia baik-baik saja?.
"ADUH LISA TOLONGIN GUE, TANGAN GUE SAKIT AMAT ADUH!", teriak Bima dramatis di balas decakkan sebal oleh Lisa.
"Ngapain lo minta tolong gue?, Gue bukan Dokter dan gue tidak bercita-cita sebagai Dokter Bim, jadi jangan minta tolong gue", ujar Lisa.
"Ck', lo mah gitu Lisa jaat banget aaaaa, sebel gue sama dia Niv", ujar Bima bak anak kecil yang berpangku pada Haniv.
"Dih, jauh-jauh lo ah kuman", usir Haniv Dengan santainya menjatuhkan Bima hingga bokong pria itu dengan lancar mencium lantai Rumah Sakit membuat yang lainnya menyemburkan tawa melihat hal tersebut.
"Aji wa tayib', mampos huahahah", ledek Albar menirukan logat kearab-arabannya.
"Bodolah gue bete sama lo semua!", Kesal Bima.
"Ye lagian elu bertingkah kagak inget umur", tegur anggota TCyber-X yang lain.
"Eh tunggu-tunggu, kalo kalian semua gak papa? Terus yang ada di dalem ruang rawat siapa?", Tanya Alia.
"Oh itu?", Albar menunjuk ruang rawat yamg di maksud Alia.
"Kasian tadi pas kita mau pulang ketemu kucing mau lahiran, ya terus gue sama yang lainnya inisiatif buat bawa tu kocheng ke rumah sakit!".
"APA?!!".
Sungguh mulia niatmu Albar :).
"Bugh!", Radit melayangkan tinjuannya, namun bukanlah wajah Albar maupun Rasya yamg kena sasaran melainkan salah satu anggota Oceans Rider itu sendiri, yang sejak tadi berkoar-koar ingin menghajar Albar.
"Lo jangan ngadu domba kita ya Reza, gue tau kalau sebenarnya lo yang ngefitnah TCyber-X, supaya hubungan Oceans Rider sama mereka itu renggang dan Dengan begitu lo pun bisa ngantiin posisi Arthur buat jadi ketua anggota", ujar Radit sarkas membuat pria yang bernama Reza itu gelagapan.
"Hah-hah!, Gemana-gemana? Kok jadi klean yang berantem?", Tanya Albar binggung.
Kini Putra dan anggota TCyber-X yang lainnyapun tampak keluar dari Markas mereka.
Radit menepuk pundak Putra beberapa kali, "Sorry bro, gue sengaja buat rencana kaya gini buat ngejebak dia", ujarnya menunjuk Reza.
"Lo tau sendirikan, kalo si Arthur yang buat Oceans Rider dan TCyber-X sahabatan, gue selalu ngandelin dia dalam hal apapun, dan dedemit ini malah dengan ngadu domba kita supaya gue kagak percaya lagi sama Arthur dan akhirnya dia yang gue angkat jadi ketua anggota buat gantiin Arthur", jelas Radit.
Jadi pria yang bernama Reza itulah biang keroknya gaes, Putra hanya bisa menggeleng mendengar hal itu.
"Ya kalo lo punya rencana gini kasih tau kita lah bro, supaya kita juga gak keburu emosi", ujar Putra.
"Yoi bro maaf".
"Lah percuma gue ngatur rencana njir", kesal Albar membuat Radit terkekeh.
"Itu berarti belom jodoh".
Albar berdecak kesal dan mengalihkan tatapan tajamnya pada Reza yang sudah tampak ketakutan.
"Jadi ni dedemit satu enaknya diapain yak?".
"Tau tuh buang-buang waktu seorang Bima aja lo REJAAAAAAAA!", Bima ikut mengomeli.
"Gimana kalo kita......."
"Jadi gitu ceritanya, terus kita pulang ketemu tu kucing mau lahiran".
Alia benar-benar tak habis pikir, muka doang ganteng tapi otak somplak, tau gitu ia tak perlu capek-capek kesini tadi, harusnya sekarang ia sudah rehat di kamar.
"Lah terus kalian kok bisa tau kita ada disini?", Tanya Putra.
"Lah itu tadi Bima yang ngasih tau", jawab Alex.
Semua orang gampak menatap Bima dengan wajah datarnya namun pria itu malah menyengir tanpa dosa, "hehehe, tadi gue kira cuman Bebeb Lisa yang dateng eh ternyata ada Alia sama Alex juga!".
"BIMAAAAAAA!!!".
______
HAES GAES, jangan lupa vomen ya, and author mau bilang makasih banget buat kalian pembaca new version ataupun versi yang lamanya cerita ini pkoknya makasih udah mau baca cerita ini udah itu aja lop u dri authof, Alia dan Albar semuanya buat kalian❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga,it's Mine!(NEW VERSION)
Romansa#adurayu (1) 14022020 #albar (2) 21032021 Alia dan Zena adalah dua perempuan yang Albar cintai. Iya, dia sama sekali tidak bisa memilih satu diantaranya sehingga itulah yang menyebabkan hubungan persahabatan Zena, dan juga Alia jadi hancur lalu bera...