Destiny | Hueningkai✔

#43

"Jadi, lo cuman inget kalian satu sekolah pas TK dulu? Tapi kok Kai ga inget sih?" Jake menatap Yeona dan Hueningkai bingung bergantian.

"Elah TK udah lewat lama. Tapi waktu itu kalau ga salah pas SMP lo tabrakan Yeon. Habis itu Lo pindah, gw ga tau lagi dah habis itu"

"Kalau Junkyung ga diselamatin secepatnya.."

Ketiga cowo ini menatap Yeona yang tatapannya  bengong ke arah lantai.

"Jalan ceritanya bisa hancur. Itu bisa bahaya sih.." Yeona mengambil sepotong apel lalu melahapnya kembali.

"Jadi, lo maunya gimana nih? Kita ikut bantu aja" -Sunghoon

"Ntah, intinya kita punya banyak waktu sih sebelum cerita CHASE beres" Yeona membuka hpnya dan menekan aplikasi dengan berlambang W itu.

"Gw udah bikin draft ceritanya. Junkyung bakal ketemu sama Junkyu kembali di rumah sakit"

#48
CHASE | Kang Taehyun.

Junkyu menatap papa mama nya yang masuk kedalam ruangannya.

"Kita keluar ya kak" Soorae menarik Taehyun pergi. Junkyu hanya diam tidak menjawab perkataan Soorae.

Saat Soorae dengan Taehyun keluar, mereka bertemu dengan satu perempuan.

Mirip sama Junkyu.

➹

"Kita pulang dulu ya"

Setelah membantu Yeona membereskan rumahnya dari sampah jajanan mereka, ketiga cowo ini pamit pulang.

Padahal cuman tinggal nyebrang aja.

Ya gapapa sih, Yeona juga udah capek mau cepet cepet mandi terus tidur.

"Dadah" Kai tersenyum manis lalu mengejar teman temannya yang sudah berjalan duluan ke rumah Sunghoon.

'Apa perasaan gw doang ya? Kai aneh banget akhir akhir ini' dalam hatinya bingung.

Yeona mengunci pintu rumahnya lalu masuk ke dalam kamar berniat untuk membersihkan diri.

HP yang berada diatas meja belajar Yeona terus menerus bergetar. Yeona berjalan mendekati meja belajar dan melihat motif apa yang muncul.

5 panggilan tak terjawab dari Bang Malika<3

Drrtt—

Bang Malika
Jawab | Tolak

"Halo bang?"

"Lama banget. Lo dimana?" Dari suaranya, terlihat si tiang ini lagi panik. Ntah karena apa.

"Gw di rumah. Kenapa?"

"Tante meninggal"

"H-hah? Maksud abang tante itu mama?"

"Iya abang ga tau pasti, tapi kata bang Tae gitu. Lo mau nyusul ke Surabaya?"

Yeona terdiam. Ia kini tak bisa berkata kata.

"Hey! Yeona? Lo masih disitu kan?"

Kenapa?

"Yeona!!"

Kenapa orang yang selama ini ia cari telah tiada?

Yeona meninggalkan hpnya diatas meja lalu berlari cepat dari rumahnya menuju ke rumah Sunghoon.

Sesampainya di rumah Sunghoon, Yeona langsung terobos masuk dan menemukan Sunghoon serta ketiga temannya yang sedang bermain PS.

Sunghoon menatap ke arah Yeona bingung. "Loh?  Lo kenapa? Kok ga bel dulu? Tumben"

"Ohh lo lapar ya? Tuh di meja ada makanan"

"Mama Hoon.." Yeona mendekati tempat duduk Sunghoon dan berdiri di depannya.

Sunghoon lagi lagi menatap bingung Yeona. "Mama? Mama lo?"

"...hiks" Yeona mulai menangis dan sekarang membuat ketiga temannya panik.

"Yeon? Kenapa?" Tanya Jake

"Hey lo kenapa?" Kai beranjak dari tempatnya dan menghadap ke arah Yeona.

"Hiks.. Mama meninggal"

"Hah? Kok bisa? Lo dapat kabar dari mana?" Sunghoon sontak saja berdiri dari kursinya.

"G-gw ga tau.. Gw dapet kabar dari bang Mingyu.."

Sunghoon memeluk Yeona dan menepuk punggungnya. Nangis Yeona pun makin menjadi jadi.

"Gw harus gimana?"

Cklek

"Yeona?" Mama Sunghoon keluar dari kamar dan langsung menuju kearah Yeona.

"Tan.." Yeona memeluk mama Sunghoon setelah beliau datang menghampiri dirinya.

"Ini Yeona kenapa?" Tanya mama kepada ketiga anak laki laki di hadapannya.

"Kata Yeona, mamanya meninggal"

Mama Sunghoon menghela nafasnya lalu menepuk punggung anak gadis yang sedang memeluknya itu.

"Yeona ikut sama tante ya? Biar Yeona tenang dulu"

Yeona mengangguk dan mengikuti mama Sunghoon kedalam kamarnya.

Sunghoon menghela nafasnya kasar dan duduk di kursinya. Kedua temannya pun sama ikut duduk kembali.

Hueningkai mengacak rambutnya. "Gila. Gw ga tega lihat dia nangis gitu"

"Gw baru tau dia serapuh itu.." Ucap Jake bengong.

"Hah... Yah.. Gimana lagi"

Tbc

Enak juga tak ngetik di hp abang:)