#46

36 14 1
                                    

"Good Morning"

Sunghoon terbangun dan melihat siapa yang menyapanya di pagi ini.

"Oh.. Jake.." Sunghoon berdiri dan menghampiri Jake yang berada di sofa lalu duduk di sampingnya dengan keadaan setengah sadar.

Jake tertawa kecil. Lebih tepatnya kayak ketawa kesel gitu.

"Lo tau ga? Gw ga bisa tidur gara gara kaki si tiang kemana mana"

Sunghoon mengacak rambutnya "Mampus"

"Sialan"

"Dah pada bangun? Mau makan apa?" Yeona datang dari kamarnya lalu pergi ke dapur.

"Terserah sih" -Jake

"Mau gw bantu?" Sunghoon bangun dari tempatnya lalu menuju dapur.

"Cuci muka dulu sana kalah mau bantu"


Jake ikut berdiri dari tempatnya dan menuju ke dapur juga untuk ikut membantu.

Hueningkai terbangun dan melihat tidak ada siapa siapa.

"Pada kemana, ya?" Kai celingak celinguk namun dia tidak kunjung bangkit dari tempatnya untuk tidur.

Kai kembali tiduran lalu bengong selama beberapa menit sambil liatin atap atap rumah.

Setelah ritual anehnya beres, dia beranjak dari tempatnya lalu mencari teman temannya ke sekitaran dalam rumah.


"Oh disini ternyata" Kai duduk disamping Yeona.

Jake menatap Kai yang terlihat sudah sadar sepenuhnya. "Lama banget lo tidur"

Kai mengambil piring lalu menyendokkan nasi. "Tadi gw bertapa bentar"

"Bilang aja ngumpulin kesadaran" -Sunghoon

Hueningkai tersenyum lalu kembali makan.

"Kita harus cari Junkyung sekarang?" Jake menatap Yeona.

"Eyy. Awal Desember udah mau ujian akhir semester. Apa ga ada waktu lain?" -Sunghoon

"Fokus ujian dulu aja. Nanti habis ujian kan libur tuh, kita boleh pakai waktunya buat nyari Junkyung" -Yeona

"Ga bisa apa ngomongin nya nanti aja? Jangan di depan makanan" -Hueningkai

Jake mengangguk angguk. "Ya ya makan aja"

Yeona menatap ke arah Hueningkai dan merasakan baru sadar akan sesuatu.

"Lah? Tangan lo patah ya? Kemarin gimana lo ngebut?" Yeona menatap Hueningkai tidak percaya.

Hueningkai tertawa.

"Haha iya juga ya?" Kai yang bahkan ga nyadar juga mengangkat tangan kirinya yang masih di gips. Gaksih, lebih tepatnya d perban.

"Gila, gw sampe lupa sama tangan lo. Ntar siang kita ke RS aja kali ya? Buat cek lagi" -Sunghoon

Kai menggeleng. " Ga usah. Waktu itu tangan gw ga sampai patah kok, cuman luka. Gapapa kali"

"Ntar gw ganti aja perban nya. Mau?" Tawar Yeona dan diangguki Hueningkai.

"Kai cuci piring ya, tadi kita udah masak"  Ucap Jake yang sudah selesai makan.

Merasa tidak adil, Hueningkai menatap Jake tajam.

"Suit lah anjir"

"Hilih, enak aja lo. Cuci piring bagian lo" Sunghoon menimpali perkataan tolakan dari Hueningkai.

"Gw aja kalau pada ga mau" Yeona mengambil piringnya lalu mulai mencuci piringnya di wastafel.

"Tuh kan malah si Yeona"

"Lu kek"

Hueningkai datang menghampiri Yeona. "Gw aja, gapapa elah. Gw bakal nyuci habis makan"

Yeona menatap Kai yang berada di sampingnya. "Lo bego atau gimana? Emang bisa lo nyuci piring pake satu tangan? Udah diem aja"

"..."

"Yok beresin rumah" Sunghoon narik Jake pergi.

Setelah Yeona beres cuci piring, ia mengambil kotak p3k milik keluarga nya lalu membawanya ke hadapan Hueningkai.

"Tangan"

Hueningkai mengulurkan tangannya dan perlahan Yeona mengganti perban nya.

"Yeon"

"Hm?"


"Gw mau nanya.. Kenapa lo suka tidur di kelas?"

Yeona menoleh sebentar, lalu fokus kembali kepada tangan Hueningkai.

"Bukannya alasannya udah jelas? Gw kurang tidur. Biasanya pagi baru bisa tidur. Yah.. di bilang insom juga engga sih. Soalnya kalau malem gw lebih banyak nemuin hal menarik di internet"

"Gw suka sama hal hal yang baru. Dan pas gw disuruh balik ke realita tuh rasanya ga mau"

Hueningkai mengangguk angguk. "Alasan lo mau nyelametin Junkyung apa tuh?"

"Gw pengen ingatan gw kembali kalau misalnya gw bener bener hilang ingatan dulu"

Tangan Yeona berhenti memakai kan obat kepada Hueningkai. Ia mendongak dan menatap Hueningkai yang sedang menatap kearahnya.

"Hey, bukannya dari dulu kecil kita udah kenal?"

Kai mengangguk. "Iya. Gw sering bareng lo kok dulu. Lebih tepatnya ganggu sih"

"Kayaknya gw beneran lupa ingatan deh.." Yeona kembali mengobati Hueningkai.

"Mau gw bantu balikin?" Tawar Hueningkai dan membuat Yeona agak aneh sama orang yang berada dihadapan nya sekarang ini.

"Hm??"






"Jangan mainin pengki bego, debunya jadi kemana mana lagi" Jake berusaha kabur dari Sunghoon yang udah ngangkat pengki kayak bawa cangkul.

"Bodo lah, sini lo bujang! Maksud lo apa ngeprank gw hah?!" Sunghoon terus menerus mengejar Jake.

"Gw bercanda anjir jangan—"



Brak!


Tak!

Jake menabrak kursi yang dipakai Yeona sehingga Yeona terjatuh ke lantai dan Jake menimpanya.

Udah gapapa, rejeki anak sholeh Yeon -Author

"Eits, hampir aja kena tuh bibir" Sunghoon mendorong Jake menjauh lalu membantu Yeona untuk berdiri.

Kai menghela nafasnya karena Jake dan Yeona ga jadi kecelakaan yang sangat membuat jantungnya copot tadi.

Eh?



Kenapa dia merasa lega?

Jake menunduk dan memegangi dada sebelah kirinya.

Deg

Deg

Deg

'Ga bisa nih. Gw kenapa?'

Tbc

Selamat malam

Destiny | Hueningkai✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang