#36

32 12 0
                                    

Hueningkai datang ke sekolah pada pagi hari seperti biasa. Tangan kirinya digips sedikit karena patah tulang yang dialaminya.

Hueningkai terlebih dahulu menuju kelasnya untuk menyimpan tas miliknya.

Setelah itu ia menuju lapangan seperti janji yang sudah di buat dengan kakak kelasnya kemarin, Hyunjin.

"Hoaamm"

Hueningkai dengn cepat menoleh ke arah sumber suara. Rupanya Hyunjin sudah menunggu dirinya sambil duduk di dalam gawang bola.

"Halo bang" Kai ikut ikutan duduk di dalam gawang. Hyunjin menatap dirinya lalu tertawa.

"Lo ngapain ikut duduk disini? Yok mending di tepi lapangan aja" Hyunjin berdiri dari tempatnya dan membantu Hueningkai berdiri juga.

"Apa sambil main basket aja? Mumpung masih sepi" Hyunjin melangkah pergi menuju bola basket miliknya yang memang sengaja disimpan di sekolah.

"Oh? Oke"



Drap

Drap

Drap

Hyunjin mulai me-dribble bolanya menuju ke arah Hueningkai.

Mereka mulai bermain sambil mengobrol.

"Hey, eum.. Gw ga tau lo lagi khwatir soal ini apa engga, atau mungkin gw yang kepikiran berlebih aja soal lo. Eum..."

Kai yang berhasil merebut bola dari Hyunjin pun dengan cepat jump shot kearah ring. Tapi tidak masuk.

"Lo mau bilang apa bang? Langsung aja" Kai mengejar bola yang jatuh menggelinding kearah luar lapangan lalu me-dribble nya menuju ke arah Hyunjin.



"Soal CCTV rekaman kemarin, gw hapus file nya"

Niat Hueningkai yang tadinya ingin melempar bola ke dalam ring terhenti. Ia menatap kakak kelasnya yang sedang menatapnya.

"Kenapa? Bukannya lo marah ke gw kemarin?" Hueningkai berjalan menuju kearahnya.

Hyunjin mengangkat kedua bahunya. Ia merebut bolanya lalu melempar sebuah flashdisk kepada Hueningkai.

"Videonya ada di flashdisk itu. Dah, gw cuman mau bilang itu. Intinya lo aman" Hyunjin tersenyum.

"Jadi kemarin lo pulang cepet karena mau cepet cepet pindahin file nya ke flashdisk ini?" Kai menatap kearah flashdisk itu.

Hyunjin mengangguk. "Lo berterimakasih ke gw. Karena gw lo engga jadi di skors dan dikeluarin dari OSIS. Oke bye bye nanti gw dicari kembaran gw"

Hyunjin berbalik dan bener aja ada Yeji yang datang berlari ke arah dia dengan wajah marahnya.

"HWANG HYUNJIN!! LO BERANTEM LAGI YA KAN? EMANG GW UDAH CURIGA KE LU KENAPA BERANGKAT PAGI PAGI BANGET!!"

Masalah Yeji ga datang dengan tangan kosong. Dia membawa penggaris kayu kelas yang memiliki panjang sepanjang 1 meter.

"AAA BUKAN GITU JI! GILA LO BAWA PENGGARIS KELAS?! NANTI LO DIMARAHIN GURU BEGO" Hyunjin berlari pergi dan terjadilah kejar kejaran diantara dua saudara kembar ini.

"HEH KAI! BANTU GW NAPA" Ucap Hyunjin yang sudah ketakutan karena Yeji bakal bener bener memukulnya kali ini.

"K-kak, bang Hyunjin engga berantem kok hehe" Ucap Kai mencoba menghentikan Yeji.

Yeji berhenti berlari lalu menghampiri Hueningkai.

"Trus? Ini tangan lo kenapa? Pasti lo berantem kan sama dia? Lo diancem kan sama dia? Dia nyuruh apa ke lo?"

"E-eh kak—"

"NAH KAN BENER NI ANAK YANG MUKULIN LO! TENANG, GW BALASIN DENDAM LO. SINI LO HWANG HYUNJIN!!" Yeji kembali pergi mengejar Hyunjin yang udah kabur dari tadi.

Hueningkai masih berdiri diam.

"Gw bantu doa aja deh, kak Yeji serem juga" Ucapnya lalu berjalan ke ruang OSIS.

'Oh gw lupa bilang makasih. Biar lah'

Tbc

Destiny | Hueningkai✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang