Prolog

4.5K 255 3
                                    

Hai guys!!

Welcome sama cerita baru aku

Enjoyy guysii

Happy Reading')

《~_~》

Seorang gadis cantik berumur sekitar 17 tahun itu sedang berada di kantin sebuah rumah sakit. Dirinya sedang memesan makanan karena sedari pagi dia belum makan.

Rey atau orang terdekatnya biasa memanggilnya Vania. Ponselnya berdering menandakan panggilan masuk.

Sean❤ is calling..

'Halo Van?'

"Sean? Kenapa?"

'Gapapa cuma kangen kamu aja'

"Apaan sih, gak lucu"

'Oh iya? Padahal aku lagi gombal loh bukan ngelawak'

Rey terkekeh pelan mendengar penuturan Sean.

"Yaudah kalo gitu gak baper"

'Btw kamu lagi dimana?'

"Aku lagi di kantin rumah sakit"

'Bunda kambuh lagi?'

"Iya"

'Yaudah jangan sedih. Ntar kalo sedih gak ada yang nyemangatin Bunda gimana?'

"Iya deh iya. Btw kamu lagi di basecamp?"

'Gak nih aku lagi di Apartemen, lagi males kesana'

"Oh gitu, yaudah deh udah dulu ya"

'Vania'

"Ya?"

'Aku pengen kisah kita selamanya dan bukan hanya singgah sesaat. Tapi apa itu mungkin?'

"Kamu ngomong apa sih?"

'Van, jaga diri baik baik yah. I miss you. Aku gak akan pernah ninggalin kamu'

"Ck, mulai. Yaudah kalo gitu aku tutup dulu yah. Sampai ketemu nanti"

'Love you'

Tut!

Sambungan telepon terputus sepihak oleh Sean. Rey merasa ada yang janggal tentang ini. Tapi Rey bingung. Kenapa Sean berbicara seolah mereka tak akan bertemu lagi?

"Permisi mbak, ini pesanannya" kata seorang pelayan yang membuyarkan lamunannya.

Rey tersenyum kepada pelayan itu.
"Makasih, mbak"

Gadis itu melangkahkan kakinya keluar dari kantin rumah sakit dan menuju ruangan tempat bundanya di rawat.

Saat akan sampai, dia melihat dokter dan beberapa perawat berlari memasuki ruangan Bundanya.

Rey's Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang